Sulit Bicara, Ini 5 Terapi untuk Pengidap Disartria
Halodoc, Jakarta - Masalah berbicara sebenarnya tak hanya menyoal gagap saja. Sebab, ada juga gangguan lainnya yang disebut dengan disartria. Gangguan ini merupakan kelainan pada sistem saraf, sehingga memengaruhi otot yang berfungsi untuk bicara. Nah, inilah yang menyebabkan gangguan bicara pada pengidapnya.
Untungnya, gangguan bicara yang satu ini tak memengaruhi tingkat kecerdasan atau tingkat pemahaman pengidapnya. Tapi, tak menutup kemungkinan pengidap kondisi ini mengalami gangguan dalam kedua hal tersebut.
Baca juga:Si Kecil Mengalami Gangguan Bicara? Awas Bisa Menandai Disartria
Kenali Gejala-Gejalanya
Disartria tak hanya ditandai dengan satu atau dua gejala. Pasalnya, gangguan bicara ini bisa memunculkan banyak gejala pada pengidapnya. Misalnya:
-
Kesulitan menggerakkan lidah atau otot-otot wajah.
-
Perubahan suara menjadi serak, sengau, atau tegang.
-
Berbicara seperti orang berkumur atau cadel.
-
Berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat, sehingga sulit dimengerti.
-
Gerakan lidah atau rahang minimal saat berbicara.
-
Perubahan volume suara dapat berupa bisikan atau malah terlalu keras.
-
Irama berbicara yang tidak biasa.
-
Kesulitan dalam menelan (disfagia).
-
Nada bicara monoton atau datar tanpa intonasi.
Banyak Hal Penyebabnya
Penyebab gangguan bicara disartria terdiri dari banyak hal. Yang perlu dipahami, pengidapnya akan kesulitan dalam mengontrol otot-otot bicaranya. Pasalnya, bagian otak dan saraf yang mengontrol pergerakan otot-otot itu tak berfungsi secara normal. Nah, berikut beberapa kondisi atau penyebab gangguan bicara disartria:
-
Cedera pada lidah
-
Cedera pada kepala
-
Penyalahgunaan NAPZA
-
Bell’s palsy
-
Stroke
-
Multiple sclerosis
-
Distrofi otot
-
Penyakit Wilson, Parkinson, Lyme, Lou Gehrig, atau Huntington
-
Sindrom Guillain-Barre
-
Infeksi otak
-
Tumor otak
-
Myasthenia gravis
-
Lumpuh otak.
Baca juga:Mengapa Stroke Bisa Sebabkan Gangguan Bicara Disartria?
Atasi Lewat Berbagai Terapi
Cara mengatasi atau pengobatan yang dijalani oleh pengidap disartria tak sama pada setiap individu. Semuanya bergantung pada beberapa faktor, seperti penyebab, tingkat keparahan, dan jenis disartria yang diderita.
Pengobatan ini akan berfokus untuk mengatasi penyebabnya. Contoh Nya, bila disebabkan oleh tumor, pengidapnya akan menjalani operasi untuk mengangkat tumor.
Selain itu, pengidap gangguan bicara ini juga bisa menjalani berbagai terapi untuk memperbaiki kemampuan berbicara, sehingga bisa berkomunikasi dengan lebih baik. Terapi yang dijalani ini akan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahannya. Nah, berikut beberapa terapi yang bisa dijalani:
-
Terapi untuk melatih otot lebih kuat.
-
Terapi untuk berbicara dengan lebih keras.
-
Terapi untuk memperlambat kemampuan berbicara.
-
Terapi untuk memperlincah gerakan lidah dan bibir.
-
Terapi untuk berbicara dengan perkataan dan kalimat yang lebih jelas.
Baca juga: Awas, Inilah 4 Gangguan Bicara yang Bisa Dialami Anak
Yang perlu diingat, ketika seseorang mengidap gangguan bicara ini, pastinya kualitas hidup pun akan ikut terganggu. Misalnya, gangguan dalam interaksi sosial, mengalami perubahan kepribadian, dan gangguan emosi akibat sulit berkomunikasi dengan orang lain.
Di samping itu, gangguan komunikasi ini juga bisa membuat pengidapnya merasa terisolasi. Bahkan, mereka cenderung mendapatkan stigma yang buruk di lingkungan sekitarnya.
Dampak untuk anak-anak tak begitu berbeda. Mereka bisa mengalami frustasi dan perubahan emosi serta perilaku karena kesulitan berkomunikasi.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhaHalodocn kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi . Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan