Stres Kerja Bisa Buat Orang Konsumsi Narkoba, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Juli 2019
Stres Kerja Bisa Buat Orang Konsumsi Narkoba, Benarkah?Stres Kerja Bisa Buat Orang Konsumsi Narkoba, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Pekerjaan memang tidak bisa lepas dengan yang namanya stres. Beban kerja yang berat menjadi penyebab stres paling umum di kalangan pekerja. Sebenarnya, situasi yang memicu stres itu sendiri tidak berbahaya. Namun, bagaimana seseorang menilai dan mengatasi pemicu streslah yang perlu diwaspadai. Stres, bahkan berisiko membuat seseorang mengonsumsi obat-obatan terlarang. Benarkah demikian?

Baca Juga: Ini Fakta, Mendengarkan Musik Bisa Meredakan Stres

Benarkah Stres Dapat Memicu Seseorang Mengonsumsi Narkoba?

Kondisi stres bisa diatasi dengan berbagai cara, tergantung apakah orang tersebut akan memilih cara yang negatif maupun positif. Tak sedikit orang yang melepaskan stres mereka dengan merokok, minum alkohol, atau makan berlebihan. Ini biasanya tergantung makna apa yang dimiliki oleh peristiwa atau keadaan yang sedang dihadapi orang tersebut, apakah ia sedang putus cinta atau stres soal pekerjaan.

Baru-baru ini ramai diberitakan bahwa salah satu komedian Indonesia, Nunung, terjerat kasus narkoba. Bahkan, muncul fakta mencengangkan bahwa Nunung telah mengonsumsi psikotropika ini selama 20 tahun. Sebagai publik figur, Nunung dituntut untuk selalu tampil maksimal di atas panggung. Meski Ia selalu tampil lucu dan menyenangkan di layar kaca, nyatanya Nunung tidak juga terhindar dari stres. 

Faktanya, ada bukti kuat dari hubungan antara stres dan keinginan untuk menggunakan obat-obatan adiktif. Kalau kamu mengalami gejala stres dan bingung cara mengatasinya, coba bicarakan kepada psikolog Halodoc. Download Halodoc di sini. Berikut ini alasan mengapa stres bisa picu seseorang mengonsumsi narkoba.

Baca Juga: Deadline Mengejar, Ini Cara Menghilangkan Stres untuk Orang Kantoran

Alasan Mengapa Stres Bisa Picu Seseorang Konsumsi Narkoba

Ada penelitian yang menyebutkan bahwa semakin besar jumlah stres yang dialami seseorang, maka akan semakin besar pula kemungkinan kecanduan terhadap obat-obatan terlarang. Alasannya, orang tersebut akan memakai obat guna mengatasi ketegangan terkait dengan stresor kehidupan atau untuk menghilangkan gejala kecemasan dan depresi. Dengan demikian, penggunaan narkoba berfungsi sebagai sarana untuk mengatur dampak dan menenangkan tekanan psikologis.

Tingginya kadar stres cenderung menyebabkan seseorang kehilangan kendali atas impuls dan ketidakmampuan untuk menunda kepuasan. Seseorang yang mengalami stres, otak mereka akan kehilangan kemampuan untuk menjadi reflektif dan cenderung mudah menyerah pada dorongan hati mereka.

Intinya, stres berat dan strategi untuk mengatasinya yang buruk dapat meningkatkan risiko terhadap kecanduan obat-obatan terlarang. Maka dari itu, penting untuk kita, terutama para pekerja memahami soal stres dan bagaimana cara untuk mengelolanya. Ada pilihan gaya hidup yang bisa diterapkan guna mencegah maupun mengurangi kondisi ini. Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan Mental Meski Sedang Stres

Gaya Hidup untuk Cegah Stres

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah maupun mengurangi stres yang sedang dihadapi. Berikut ini tipsnya:

  • Penuhi Nutrisi dan Rutin Berolahraga. Tubuh yang mendapat nutrisi yang baik otomatis akan berdampak pula pada kesehatan mental. Rutin berolahraga juga bisa melepaskan hormon-hormon stres, sehingga tubuh terasa lebih rileks.

  • Dapatkan Waktu Tidur yang Cukup. Kurangnya waktu tidur bisa memperburuk stres yang sudah ada. Jadi usahakan untuk memenuhi waktu tidur setidaknya 6–8 jam sehari. 

  • Kurangi Asupan Kafein. Konsumsi terlalu sering atau terlalu banyak kafein nyatanya bisa membuat seseorang mudah merasa cemas, gelisah, dan menyebabkan jantung berdebar. Hal ini tentunya juga bisa memperburuk kondisi stres.

  • Utarakan Perasaan. Saat kamu mengalami stres, hindari memendamnya sendirian. Cobalah untuk bicara dengan pasangan, teman atau keluarga. Ketika kamu berkomunikasi dengan orang lain, terkadang beban yang kamu hadapi bisa sedikit berkurang, meski orang tersebut tidak bisa sepenuhnya membantu masalah yang sedang kamu hadapi.