Sindrom Kallman Sebabkan Wanita Tidak Mengalami Menstruasi

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   11 Agustus 2020
Sindrom Kallman Sebabkan Wanita Tidak Mengalami MenstruasiSindrom Kallman Sebabkan Wanita Tidak Mengalami Menstruasi

Halodoc, Jakarta - Apakah sebelumnya kamu pernah mendengar Sindrom Kallman? Dalam dunia medis, kondisi ini adalah penyakit yang cukup langka dan bisa menyebabkan hipogonadisme hipogonadotropik (HH) dan gangguan indra penciuman. HH ini kemudian juga akan memengaruhi produksi hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan seksual. Sementara itu, jika ciri sindrom Kallmann tidak disertai dengan gangguan indra penciuman, kondisi ini disebut sebagai hipogonadisme hipogonadotropik idiopatik.  

Sindrom Kallman kerap kali ditemukan saat pubertas, setelah seseorang, baik pria maupun wanita mengalami perkembangan seksual yang abnormal. Pada wanita dewasa yang mengalami sindrom Kallman dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, mereka bisa saja tidak mengalami menstruasi, atau mengalami menstruasi yang sedikit. Wanita dengan kondisi ini juga kerap tidak mengalami perkembangan payudara sebagaimana mestinya. 

Baca juga: Wanita Perlu Tahu, Ini 2 Jenis Gangguan Menstruasi

Apa Saja Gejala Sindrom Kallman?

Sindrom Kallmann (KS) bukanlah kondisi yang mengancam jiwa. Namun, mereka yang mengidap kondisi ini akan mengalami keterlambatan tanda pubertas atau bahkan tidak terjadi sama sekali. 

Pada pria, sindrom Kallman akan menyebabkan gejala seperti:

  • Saat lahir, mereka memiliki testis yang tidak turun atau penis yang lebih kecil dari rata-rata. 
  • Tidak memiliki pertumbuhan rambut wajah, area kemaluan dan bagian tubuh lain. 

Jika tidak diobati, pria dewasa dengan kondisi ini akan mengalami penurunan kepadatan tulang dan massa otot. Ia juga akan mengalami penurunan volume testis, disfungsi ereksi, dorongan seksual yang rendah dan infertilitas. Sementara pada wanita, gejalanya antara lain: 

  • Tidak mengalami perkembangan payudara,
  • Tidak mengalami pertumbuhan sekitar kemaluan. 
  • Tidak ada permulaan menstruasi (amenore primer). 
  • Wanita dengan kondisi ini kerap tidak memulai menstruasi pada usia yang tepat, mereka juga bisa berhenti mengalami setelah beberapa siklus.

Namun, ada juga beberapa gejala lain saat seseorang mengidap sindrom Kallman, antara lain: 

  • Memiliki bibir dan langit-langit mulut yang sumbing. 
  • Agenesis ginjal (satu ginjal tidak berkembang).
  • Gangguan pendengaran.
  • Kelainan gigi.
  • Kelainan gerakan mata.
  • Keseimbangan yang buruk.
  • Skoliosis (kelengkungan tulang belakang).
  • Sinkinesis tangan ( tangan tidak bisa bergerak secara terpisah). 

Jika di keluargamu ada anak remaja yang mengalami keganjilan selama masa pubertas, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan awal. Dokter di Halodoc akan senantiasa memberikan saran kesehatan yang kamu butuhkan untuk menangani setiap gangguan kesehatan yang terjadi.

Baca juga: 5 Obat Alami untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi

Bisakah Sindrom Kallman Diobati? 

Sindrom Kallman bisa diatasi dengan memberikan penggantian hormon untuk anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki membutuhkan hormon yang disebut testosteron yang memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang selama masa pubertas. Sementara anak perempuan membutuhkan hormon seks wanita estrogen dan progesteron. Jika mereka ingin memiliki anak, baik laki-laki maupun perempuan juga akan membutuhkan hormon lain agar tubuh mereka dapat memproduksi sperma dan sel telur secara normal.

Penggantian hormon adalah pengobatan jangka panjang. Jenis hormon dan cara pemberiannya juga tergantung pada usia dan jenis hormon yang paling cocok. Hormon bisa diberikan dalam bentuk obat tablet atau suntikan. Selain membantu perkembangan selama masa pubertas, hormon-hormon ini penting bagi tubuh anak untuk meletakkan dasar yang baik untuk kekuatan tulang dan untuk mengurangi risiko osteoporosis di masa depan. 

Baca juga: Sindrom Kallman Sebabkan Gangguan Pubertas pada Pria

Ingat, sindrom Kallmann adalah kondisi bawaan yang menyebabkan tubuh tidak menghasilkan cukup hormon seks. Jika tidak ditangani, anak tidak akan memasuki masa puber bahkan tidak akan bisa memiliki anak. Perawatan jangka panjang dengan obat hormon sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal. 

Jika kamu masih ingin mengetahui fakta lain seputar penyakit ini, jangan sungkan untuk mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc, ya!

Referensi:
European Journal of Human Genetics. Diakses pada 2020. Kallmann Syndrome.
Genetic and Rare Diseases Information Center. Diakses pada 2020. Kallmann Syndrome.
The Royal Children's Hospital Melbourne. Diakses pada 2020. Kallmann Syndrome.