Siapa Saja yang Berisiko Terpapar Anthrax?
Halodoc, Jakarta - Seseorang bisa berisiko terpapar anthrax karena berbagai hal. Salah satunya adalah menghirup spora yang dihasilkan oleh bakteri penyebabnya, yaitu Bacillus anthracis. Spora yang dihasilkan oleh bakteri penyebab anthrax biasanya berdiam di tanah. Pada beberapa kondisi, spora dapat melayang dan terhirup oleh manusia atau hewan, dan menjadi hidup dan aktif di dalam tubuhnya.
Ketika spora anthrax dalam tubuh mulai aktif, mereka akan membelah diri, menyebar, dan menghasilkan racun yang dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh. Tentunya, gejala yang ditimbulkan penyakit sapi gila ini dapat bervariasi, tergantung organ tubuh yang diserang, seperti paru-paru, kulit, atau saluran cerna.
Baca juga: Suka Makan Daging, Perlu Waspada Antraks
Orang yang Berisiko Terpapar Anthrax
Sebenarnya, orang yang berisiko terpapar anthrax adalah yang pernah berkontak dengan spora anthrax, misalnya tanah, atau hewan yang menghirup spora yang ada di tanah. Berikut beberapa orang yang lebih berisiko terpapar anthrax, dibanding yang lain:
-
Peternak hewan yang terinfeksi anthrax.
-
Dokter hewan yang menangani hewan yang terinfeksi.
-
Petugas laboratorium yang bekerja atau meneliti anthrax.
-
Orang yang bekerja mengolah produk hewan yang terinfeksi.
-
Orang yang mengunjungi negara atau daerah yang tinggi kasus anthrax.
-
Orang yang mengonsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi.
Jenis dan Gejala Anthrax
Gejala anthrax biasanya muncul 1 hari hingga 2 bulan setelah terpapar spora bakteri, dan bervariasi tergantung jenis infeksi yang terjadi. Berikut dijelaskan satu persatu:
1. Anthrax Kulit
Seperti namanya, infeksi anthrax jenis ini menyerang kulit, yang biasanya cara bakteri masuk ke tubuh adalah lewat luka terbuka. Misalnya, ketika bersentuhan dengan luka terbuka pengidap anthrax. Anthrax kulit ditandai dengan benjolan merah kecokelatan yang terasa nyeri dan gatal. Benjolan tersebut dapat muncul di berbagai bagian tubuh, terutama wajah, leher, dan lengan.
Pada beberapa kasus, benjolan dapat membentuk lenting, pecah, lalu membentuk koreng. Anthrax kulit juga dapat memengaruhi kelenjar getah bening terdekat dari area infeksi, menyebabkannya membesar dan terasa sakit. Gejala lain yang terasa adalah nyeri otot, sakit kepala, demam, dan muntah.
Baca juga: Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Terkena Antraks
2. Anthrax Inhalasi
Ketika infeksi anthrax menyerang paru-paru, kondisi ini disebut anthrax inhalasi. Gejala awal anthrax inhalasi mungkin terasa mirip flu, tetapi biasanya akan memburuk dengan cepat, dan butuh perawatan sesegera mungkin. Gejala dapat berupa:
- Demam.
- Sering berkeringat.
- Nyeri otot.
- Lelah berlebihan.
- Sakit kepala.
- Sesak, batuk, dan rasa tidak nyaman pada dada.
- Mual dan muntah.
3. Anthrax Gastrointestinal
Anthrax yang menyerang saluran cerna ini memang terbilang jarang terjadi. Biasanya, anthrax gastrointestinal terjadi ketika mengonsumsi daging yang terkontaminasi. Gejala yang muncul dapat berupa:
- Pembengkakan leher atau kelenjar di dalamnya.
- Sakit pada tenggorokan dan nyeri saat menelan.
- Mual dan muntah.
- Diare.
- Buang air besar berdarah.
- Sakit perut, terkadang perut terlihat membesar.
Baca juga: Begini Penularan Antraks dari Hewan ke Manusia
Itulah beberapa orang yang berisiko tinggi terpapar anthrax dan gejala penyakitnya. Jika kamu tinggal atau bepergian ke negara atau daerah yang angka kasusnya tinggi, atau mengalami gejala anthrax yang dijelaskan tadi, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Agar lebih mudah, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter lewat chat atau di rumah sakit, dengan buat janji terlebih dulu.
Referensi:
WHO. Diakses pada 2020. Anthrax.
WebMD. Diakses pada 2020. What is Anthrax?
CDC. Diakses pada 2020. Anthrax.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan