Si Kecil Sering Marah, Ini Cara Mengatasinya
Halodoc, Jakarta - Ketika anak marah, hal tersebut wajar terjadi sebagai salah satu bentuk meluapkan emosi yang dirasakan. Namun, jika mereka marah dengan mengamuk, menjerit, atau memukul, hal ini wajib dipertanyakan. Meskipun tampak normal jika terjadi pada Si Kecil, kemarahan yang tidak terkontrol akan memicu timbulnya perilaku agresif di kemudian hari.
Baca juga: Si Kecil Suka Marah-Marah? Ini 5 Tips Mengatasinya
Apakah Si Kecil sering mengalaminya? Jika iya, sebaiknya ibu jangan langsung berbalik marah, membentak, atau bahkan menghukumnya. Ibu perlu mengenali lebih dalam apa yang menjadi penyebab perilaku agresif pada Si Kecil. Berikut ini langkah-langkah yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi Si Kecil yang sering marah:
- Menenangkan
Jika Si Kecil bersifat agresif dengan marah atau memukul saat sedang bermain, ibu dapat memanggilnya dan mengajaknya ke tempat tenang, kemudian tanyakan penyebabnya. Katakan pada mereka, marah tidak mengapa, asal jangan menyakiti orang lain.
- Dengarkan Mereka
Sering kali orangtua mengabaikan mereka karena sibuk dengan ponselnya. Ketika hal ini terus-menerus terjadi, Si Kecil akan merasa tidak penting, sehingga marah adalah bentuk mereka dalam mencari perhatian orangtua.
- Komunikasi
Orangtua yang sering menyempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan Si Kecil dan melakukan sesi tukar pendapat akan membuat Si Kecil merasa aman dan nyaman. Ibu dapat membangun komunikasi sejak dini, agar orangtua mengerti apa yang dirasakan dan diinginkan Si Kecil.
Baca juga: Anak Mudah Marah di Sekolah, Benarkah Gejala dari ODD?
- Peluk Mereka
Anak yang pemarah merupakan anak yang membutuhkan perhatian lebih kedua orangtuanya. Mereka akan mencari perhatian dengan cara yang salah. Dalam hal ini, ibu dapat memeluknya dan mengatakan bahwa ibu sangat sayang dengan mereka. Katakan pada mereka bahwa mereka harus jadi anak yang baik dan membanggakan.
- Contoh yang Baik
Orangtua memang akan selalu menjadi contoh bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, orangtua harus selalu menunjukkan kebaikan di setiap gerak-geriknya. Tak hanya perilaku, berikan juga ucapan-ucapan baik untuk anak.
- Jangan Memukul Anak
rewel memang terkadang menjadi sasaran empuk orangtuanya. Bagi yang tidak sabar, mereka akan memukul anak sebagai hukuman. Dalam hal ini, sebaiknya orangtua dapat memberikan pengertian yang tegas agar selalu diingat.
- Jangan Membandingkannya
Ketika bingung, terkadang orangtua akan membandingkan anak dengan saudara kandung atau anak-anak lain. Meski maksudnya baik, anak belum dapat berpikir demikian. Mereka akan merasa minder, tak berharga dan tersisih.
- Pantau Mereka
Dalam hal ini, ibu dapat selalu memantau anak saat sedang menonton televisi. Jangan biarkan mereka menonton film atau acara yang menunjukkan kekerasan fisik atau verbal. Mereka akan merekam segala sesuatu dalam otaknya. Bisa saja hal ini dapat memengaruhinya di kemudian hari. Pesan bagi para ibu, selektif dalam memilih acara televisi.
Baca juga: Tips Menghadapi Anak yang Sedang Ngambek
Mendidik, mengajarkan dan mengarahkan anak memang bukan perkara mudah. Banyak hal yang harus orangtua pelajari. Dalam menghadapi sikap temperamen anak, sebaiknya orangtua memperhatikan atau mencari apa yang menjadi pemicunya. Dengan mengetahui penyebabnya, orangtua dapat lebih mudah mencari solusi.
Anak dengan temperamen tinggi memang sangat menguji kesabaran dalam menghadapinya. Wajar saja banyak orangtua yang ikut tersulut emosinya. Alih-alih menenangkan, banyak orangtua justru melakukan kesalahan dengan balik memarahi atau menghukumnya. Jika sejumlah tips tersebut tidak dapat mengatasi Si Kecil dengan kemarahannya, ibu dapat langsung bertanya dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc mengenai hal ini.
Referensi:
Empowering Parents. Diakses pada 2019. Angry Child Outbursts: 10 Essential Rules for Dealing with an Angry Child.
Very Well Family. Diakses pada 2019. 7 Ways to Help an Angry Child.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan