Si Kecil Idap Muntaber, Ibu Harus Apa?
Halodoc, Jakarta – Ketika Si Kecil mengalami muntaber alias diare dan muntah itu artinya perut dan usus anak sedang teriritasi dan meradang. Penyebab biasanya adalah infeksi virus dan bakteri. Penyakit ini juga biasa disebut flu perut atau istilah medisnya adalah gastroenteritis.
Ketika anak mengalami muntaber, selain diare dan muntah yang encer, anak juga akan merasakan sakit perut, kram, demam, mual, dan sakit kepala. Karena diare dan muntah, anak juga bisa mengalami dehidrasi. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti kulit dan mulut kering, merasa pusing, dan benar-benar haus.
Anak-anak dapat mengalami dehidrasi dengan cepat jika mengidap muntaber. Penting buat orangtua untuk mencari tanda-tanda bahwa anak sangat haus dan memiliki kulit atau mulut kering. Jika ibu memiliki bayi, cari popok yang lebih sedikit dan lebih kering.
Jauhkan anak-anak dari aktivitas di luar rumah jika gejala muntaber masih ada. Periksa dengan dokter sebelum memberikan obat apapun ke anak. Obat-obatan yang digunakan untuk mengendalikan diare dan muntah biasanya tidak diberikan ke anak di bawah lima tahun.
Untuk membantu mencegah rotavirus yang merupakan penyebab paling umum dari muntaber, ada dua vaksin yang dapat diberikan ke bayi. Bicaralah dengan dokter tentang vaksin tersebut.
Mengetahui Penyebab Muntaber
Ada berbagai cara penyebaran gastroenteritis, meliputi:
-
Kontak dengan seseorang yang memiliki virus
-
Makanan atau air yang terkontaminasi
-
Tangan yang tidak dicuci setelah pergi ke kamar mandi atau mengganti popok
-
Penyebab muntaber yang paling umum adalah disebabkan oleh berbagai jenis virus. Jenis utamanya, yaitu rotavirus dan norovirus.
Rotavirus adalah penyebab diare paling umum di dunia pada bayi dan anak kecil. Sementara norovirus adalah penyebab paling umum dari gastroenteritis serius dan juga wabah penyakit bawaan makanan di Amerika Serikat
Bakteri lain, seperti shigella, sering ditularkan di pusat penitipan anak. Ini biasanya menyebar dari orang ke orang di mana sumber infeksi yang umum adalah makanan dan air minum yang terkontaminasi.
Parasit juga dapat menyebabkan muntaber, namun itu tidak umum. Anak dapat mengambil organisme, seperti giardia dan cryptosporidium di kolam renang yang terkontaminasi atau dengan meminum air yang terkontaminasi.
Ada juga cara lain yang tidak biasa untuk mendapatkan muntaber, yaitu:
-
Logam berat (arsenik, kadmium, timah, atau merkuri) dalam air minum
-
Banyak makan-makanan asam, seperti buah jeruk dan tomat
-
Racun yang mungkin ditemukan dalam makanan laut tertentu
-
Obat-obatan, seperti antibiotik, antasida, obat pencahar, dan obat kemoterapi
-
Meski tidak seperti biasa, bakteri seperti E. coli dan salmonella juga dapat memicu muntaber. Bakteri salmonella dan campylobacter adalah bakteri penyebab muntaber yang paling umum di Amerika Serikat, dan biasanya disebarkan oleh unggas yang kurang matang, telur, atau jus unggas. Salmonella juga dapat disebarkan melalui reptil peliharaan atau unggas hidup.
Untuk bayi dan anak-anak, temui dokter segera jika anak mengalami demam 38,9 Celsius atau lebih tinggi, tampak lesu, ataupun sangat mudah tersinggung. Selain itu, berada dalam banyak ketidaknyamanan atau rasa sakit, diare berdarah, dan mengalami dehidrasi. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan anak-anak yang sakit dengan membandingkan berapa banyak mereka minum dan buang air kecil dengan berapa banyak yang normal bagi mereka.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak tips menghadapi anak yang mengalami muntaber, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan