Si Kecil Alami PDA, Waspada Komplikasinya
Halodoc, Jakarta - Patent ductus arteriosus (PDA) adalah kondisi adanya lubang antara dua pembuluh darah utama yang berasal dari jantung. Pembukaan atau dalam istilah medis disebut ductus arteriosus adalah bagian normal dari sistem peredaran darah bayi sebelum lahir yang biasanya menutup sesaat setelah kelahiran. Namun, jika tetap terbuka, maka disebut patent ductus arteriosus.
PDA yang ukurannya masih tergolong kecil mungkin tidak menyebabkan masalah dan tidak membutuhkan perawatan. Namun, jika lubang berukuran besar dan dibiarkan tidak diobati dapat memungkinkan darah yang kekurangan oksigen mengalir ke arah yang salah. Pada akhirnya, kondisi ini melemahkan otot jantung dan menyebabkan gagal jantung dan komplikasi lainnya
Baca juga: Ketahui 5 Faktor Risiko Si Kecil Terserang PDA
Komplikasi yang Bisa Ditimbulkan Oleh PDA
Melansir dari Mayo Clinic, berikut komplikasi yang bisa ditimbulkan dari PDA, yaitu:
-
Tekanan darah tinggi di paru-paru (hipertensi paru). Terlalu banyak darah yang bersirkulasi melalui arteri utama jantung akibat PDA dapat menyebabkan hipertensi paru. Jika tidak ditangani, hal ini menyebabkan kerusakan paru-paru permanen. Lubang PDA yang besar menyebabkan sindrom Eisenmenger, jenis hipertensi paru yang tidak dapat disembuhkan.
-
Gagal jantung. PDA juga dapat menyebabkan jantung membesar dan melemah, sehingga berisiko menyebabkan gagal jantung, suatu kondisi kronis ketika jantung tidak dapat memompa secara efektif.
-
Infeksi jantung (endokarditis). Orang yang memiliki masalah jantung struktural, seperti PDA, berisiko lebih tinggi mengalami peradangan selaput jantung (endokarditis infeksi).
Faktor Risiko PDA pada Anak
Berikut gejala paling umum dari PDA yang dihimpun dari Stanford Children's Health, yaitu :
-
Kulit berubah warna biru karena tidak mendapat cukup oksigen (sianosis);
-
Sangat lelah;
-
Napas cepat atau sulit;
-
Kesulitan makan, atau kelelahan saat menyusui;
-
Infeksi;
-
Peningkatan berat badan yang buruk.
Pada anak yang lebih besar, mereka mungkin akan kesulitan melakukan aktivitas. Gejala-gejala PDA dapat tampak seperti kondisi kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, jika ibu menemukan tanda-tanda di atas, sebaiknya segera periksakan Si Kecil ke dokter.
Kalau ibu berencana mengunjungi rumah sakit, ibu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter yang tepat sesuai aplikasi.
Baca juga: Bayi Alami PDA, Ini Penanganan yang Bisa Dilakukan
Seperti Apa Penanganan PDA pada Anak?
Lubang PDA yang berukuran kecil umumnya tidak membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih keras, sehingga pembedahan dan perawatan lain mungkin tidak diperlukan. Lubang PDA yang kecil seringkali menutup sendiri dalam beberapa bulan pertama kehidupan.
Melansir dari American Heart Association, penanganan yang perlu apabila lubang berukuran cukup besar dengan pemasangan kateter (tabung tipis panjang) ke dalam pembuluh darah di kaki untuk mencapai jantung dan PDA. Koil atau perangkat lain dapat dimasukkan melalui kateter ke dalam PDA.
Jika diperlukan operasi, sayatan dibuat di sisi kiri dada, di antara tulang rusuk. Kemudian PDA ditutup dengan mengikatnya menggunakan jahitan atau menempatkan klip logam kecil secara permanen di sekitar ductus untuk menekannya. Jika tidak ada cacat jantung lainnya, prosedur ini mampu mengembalikan sirkulasi anak ke normal.
Baca juga: Benarkah Pengobatan PDA Bisa dengan Alat Amplatzer Ductal Occluder (ADO)?
Pada bayi prematur yang baru lahir, pemberian obat seringkali dapat membantu menutup duktus. Namun, setelah beberapa minggu pertama kehidupan, obat-obatan tidak akan bekerja dengan baik untuk menutup duktus dan operasi mungkin diperlukan.
Referensi :
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Patent ductus arteriosus (PDA).
Stanford Children's Health. Diakses pada 2020. Patent Ductus Arteriosus (PDA).
American Heart Association. Diakses pada 2020. Patent Ductus Arteriosus (PDA).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan