Si Kecil Aktif atau Hiperaktif? Ini Bedanya!
Halodoc, Jakarta – Tingkah laku sang buah hati memang selalu bisa menyita perhatian orang tua. Selalu saja ada ulah-ulah yang unik dan menggemaskan yang kadang mengundang gelak tawa. Meski begitu, tidak banyak orang tua yang memperhatikan dengan cermat sisi keaktifan Si Kecil. Memang benar jika anak harus aktif pada masa tumbuh kembangnya, karena ini adalah tanda bahwa ia bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal sesuai dengan usianya. Namun, bagaimana membedakan aktif dan hiperaktif pada anak?
Pada dasarnya, hiperaktif merupakan turunan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Jika dilihat sekilas, perbedaan aktif dan hiperaktif cukup sulit dikenali. Meski begitu, tetap saja ada hal-hal yang bisa menjadi pembeda utama dari keduanya. Apa saja? Berikut ulasan lengkapnya.
Fokus dan Perhatian
Hampir semua anak cenderung sulit untuk terfokus pada satu hal saja. Perhatiannya akan mudah teralih setiap ia melihat hal-hal yang menarik dan membuatnya penasaran. Si Kecil akan mudah bosan, tetapi tidak jika ia menemukan mainan yang memang sangat disukainya.
Sementara itu, anak hiperaktif tidak akan pernah bisa terfokus meski ia melihat mainan atau benda yang ia sukai. Ini disebabkan karena cakupan perhatian anak hiperaktif akan lebih pendek dibandingkan dengan anak aktif pada umumnya.
Cara Berbicara
Ketika sedang tenang, anak yang aktif lebih mudah diajak berbicara dan menangkap kosakata baru dari pembicaraan yang diajarkan padanya. Namun, tidak dengan anak hiperaktif. Ia akan cenderung berbicara dengan volume tinggi dan tempo yang cepat. Tidak jarang anak-anak hiperaktif suka menginterupsi atau menyela orang lain yang sedang berbicara. Terkadang, anak hiperaktif akan dianggap kurang sopan dan kurang memahami tata krama saat beranjak remaja.
Baca juga: Fakta Soal Anak ADHD yang Harus Orang Tua Tahu
Suasana Hati dan Perasaan
Perbedaan aktif dan hiperaktif berikutnya bisa terlihat dari perasaan sang anak. Anak aktif tidak mudah menangis dan bisa menjaga perasaannya, kecuali saat ia dalam keadaan marah, kesal, dan sedih. Berbeda dengan anak hiperaktif yang sangat sensitif akan rangsangan apa pun, yang menjadikan mereka mudah mengeluh. Keluhan ini akan ditunjukkan dalam bentuk tangisan. Ibu perlu tahu, bahwa tangisan anak hiperaktif lebih cenderung bertujuan untuk merengek, sehingga tidak mengeluarkan air mata.
Pergaulan dan Hubungan Sosial
Dalam bersosialisasi atau berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, anak aktif lebih disukai karena sifatnya yang lebih sabar dan mau mengalah, terutama saat menggunakan alat-alat bermain di sekolah. Namun, anak hiperaktif tidak demikian. Sifat mengalah dan sabar tidak ada dalam dirinya, sehingga ia jarang berbagi dengan temannya ketika bermain. Sekali ia menggunakan mainan yang disukainya, ia tidak akan mau bergantian.
Rasa Lelah
Normalnya, anak akan beristirahat atau tidur ketika lelah maupun mengantuk. Namun, anak hiperaktif justru tidak mengenal kata lelah. Ia akan tetap bermain atau bergerak, meski gerakannya terbilang tidak menghabiskan banyak tenaga, seperti misalnya duduk sembari menggoyangkan kedua kakinya. Bahkan, anak hiperaktif hanya menghabiskan sedikit waktunya untuk beristirahat atau tidur.
Baca juga: Anak Terlalu Hiperaktif? Waspada ADHD
Itu tadi perbedaan aktif dan hiperaktif yang bisa dilihat pada anak. Sifat hiperaktif pada anak menjadi tantangan tersendiri untuk kedua orang tua. Ini disebabkan karena anak hiperaktif membutuhkan perhatian lebih dari ayah dan ibu. Jika ibu kesulitan mengatasi anak yang hiperaktif, coba tanyakan pada dokter ahli anak melalui aplikasi Halodoc. Download dulu aplikasinya pada ponsel ibu dan pilih layanan Tanya Dokter. Tidak hanya bertanya pada dokter seputar masalah kesehatan, Halodoc juga melayani cek lab tanpa perlu keluar rumah.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan