Setelah Alami Keguguran, Perlukah Menjalani Kuret?
“Kuret dilakukan untuk mengangkat sisa-sisa jaringan kehamilan yang belum sepenuhnya luruh setelah keguguran. Prosedur medis tersebut perlu dilakukan untuk meminimalisasi gejala fisik dan menurunkan risiko tertentu.”
Halodoc, Jakarta – Keguguran merupakan peristiwa yang umum terjadi pada wanita hamil. Kehamilan dianggap mengalami keguguran jika kehamilan hilang secara spontan sebelum usia kandungan memasuki minggu ke-20.
Setelah mengalami keguguran, tubuh wanita mungkin akan mengeluarkan jaringan janin dengan sendirinya. Namun, kemungkinan wanita juga mengalami “keguguran tidak lengkap”, yaitu ketika perdarahan uterus gagal membersihkan rahim. Terutama pada keguguran yang terlewat, yaitu saat tubuh ibu lalai menyadari bahwa janinnya telah mati, juga mungkin terjadi.
Alasan Kuret Perlu Dilakukan setelah Keguguran
Setelah keguguran, wanita biasanya memiliki tiga pilihan. Di antaranya adalah obat untuk menginduksi keguguran, menunggu untuk melihat apakah keguguran akan terjadi dengan sendirinya, atau pelebaran dan kuretase.
Prosedur kuret melibatkan pelebaran serviks dan menggunakan alat khusus untuk menghilangkan isi rahim, dan membantu mencegah infeksi dan komplikasi setelah keguguran.
Dilatasi dan kuret merupakan prosedur bedah singkat. Pada prosedur ini, serviks dilatasi dan alat khusus digunakan untuk mengikis lapisan rahim.
Kondisi yang Harus Lakukan Prosedur Kuret
Setelah mengalami keguguran, mungkin kamu perlu dikuret karena salah satu dari beberapa alasan berikut:
- Menghapus jaringan di dalam rahim selama atau setelah keguguran atau aborsi untuk menghapus bagian-bagian kecil plasenta setelah melahirkan. Ini juga membantu mencegah infeksi atau pendarahan hebat.
- Diagnosis atau obati perdarahan uterus yang abnormal. Kuret dapat membantu mendiagnosis atau mengobati pertumbuhan seperti fibroid, polip, ketidak seimbangan hormon, atau kanker rahim. Sampel jaringan uterus akan dokter lihat di bawah mikroskop untuk memeriksa sel-sel abnormal.
Prosedur kuret hanya membutuhkan waktu 10-15 menit, tetapi kamu perlu tetap di rumah sakit hingga lima jam. Sedangkan waktu pemulihan total dari prosedur kuret adalah sekitar dua minggu.
Sebagian besar wanita akan mengalami rasa sakit dan kram pasca operasi yang biasanya berlangsung 3-4 hari, serta bercak yang dapat bertahan hingga dua minggu.
Rasa nyeri setelahnya dapat kamu kelola dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Setelah melakukan kuret, wanita biasanya perlu menghindari hubungan seksual selama beberapa minggu setelah prosedur. Meski begitu, kamu dapat bekerja kembali beberapa hari setelah kuret.
Manfaat Menjalani Kuret setelah Keguguran
Berikut ini beberapa manfaat menjalani kuret setelah mengalami keguguran:
1. Mempersingkat proses gejala fisik
Kuret merupakan tindakan medis yang bisa kamu jadwalkan, sedangkan keguguran alami dapat berlangsung selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Selain mengurangi gejala fisik seperti pendarahan dan kram, dalam beberapa kasus, seseorang mungkin memilih kuret untuk mengatasi trauma emosional langsung dari keguguran.
2. Meminimalisasi nyeri fisik
Kuret dapat kamu lakukan dengan anestesi atau sedasi, dan obat pereda nyeri dapat dokter berikan. Beberapa orang mengalami kram ringan setelah kuret. Namun, biasanya secara fisik dapat kembali ke rutinitas normal dalam satu atau dua hari.
3. Menurunkan risiko tertentu
Keguguran yang tidak lengkap memungkinkan terjadinya risiko. Misalnya, sisa-sisa jaringan kehamilan dapat menyebabkan pendarahan dan infeksi yang berkepanjangan.
Prosedur kuretase umumnya tergolong aman, tapi seperti halnya operasi apapun, kuret juga memiliki risiko tersendiri. Hanya saja, sebagian besar komplikasi yang mungkin terjadi dapat kamu obati.
4. Sisa kehamilan tidak terlihat
Melihat jaringan sisa kehamilan (seperti sisa-sisa janin) dapat membuat pengalaman keguguran menjadi lebih traumatis. Selama kuret, kamu tidak akan melihat jaringan yang diangkat.
5. Mengurangi kemungkinan prosedur medis selanjutnya
Jika kamu mengalami keguguran dan pendarahan terus berlanjut, jaringan belum sepenuhnya luruh, atau mengalami infeksi. Oleh karenanya, penanganan medis (termasuk kuret) perlu dokter lakukan untuk mencegah komplikasi.
Menjalani kuret akan menangani banyak masalah medis di awal, sehingga prosedur medis lebih lanjut dapat kamu cegah.
Risiko yang Menjadi Pro-Kontra Prosedur Kuret
Wanita yang mengalami keguguran tentu akan merasa berduka dan memiliki beberapa respons emosional yang berbeda-beda. Setiap respons emosional tidak ada yang salah atau benar, perasaan wanita menjadi faktor dalam tindakan pengobatan mana yang sesuai dalam situasi non-darurat.
Beberapa risiko berikut ini mungkin menjadi pertimbangan wanita yang tidak ingin mengambil keputusan untuk dikuret:
- Prosedurnya invasif. Karena hal ini, beberapa wanita akan memilih untuk membiarkan alam mengambil jalannya daripada menjadi prosedur klinis.
- Prosedur kuret mungkin terlalu cepat untuk beberapa wanita. Beberapa orang mungkin ada yang merasa bahwa kuret dapat menghapus semua bukti bahwa seorang calon anak pernah berada di rahimnya. Sebagai gantinya, mereka akan memilih untuk mengalami keguguran alami, untuk secara bertahap melepaskan kehilangan seiring dengan keluarnya jaringan janin.
- Ada risiko komplikasi serius. Terkadang kuret dapat menyebabkan perdarahan hebat, infeksi, tusukan rahim atau usus, atau kondisi langka bernama sindrom Asherman. Meskipun jarang terjadi, komplikasi ini perlu menjadi pertimbangan.
Selain menangani keguguran, ada 5 Dampak Keguguran pada Kesehatan Mental.
Itulah yang perlu kamu ketahui tentang alasan perlunya menjalani kuret setelah alami keguguran. Jika kamu memiliki kekhawatiran terkait pengalaman keguguran, sebaiknya segera tanyakan pada dokter kandungan atau obgyn di Halodoc.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. D and C (Dilation and Curettage)
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Dilation and curettage (D&C)
Very Well Family. Diakses pada 2023. Pros and Cons of a D&C After a Miscarriage
American Pregnancy. Diakses pada 2023. D&C Procedure After A Miscarriage
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan