Sesak Napas Bisa Menandakan Terjadinya Serangan Panik

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 September 2020
Sesak Napas Bisa Menandakan Terjadinya Serangan PanikSesak Napas Bisa Menandakan Terjadinya Serangan Panik

Halodoc, Jakarta - Serangan panik adalah episode ketakutan yang intens, terjadi secara tiba-tiba dan memicu reaksi fisik yang parah. Biasanya terjadi ketika ada bahaya nyata atau penyebab yang jelas. Serangan panik bisa sangat menakutkan. Ketika serangan panik terjadi, kamu mungkin mengalami hilang kendali, serangan, jantung, atau bahkan sekarat. 

Jika kamu mengalami gangguan panik, kemungkinan sudah terbiasa dengan gejalanya. Jantung berdebar, gemetar, mati rasa, dan kesemutan hanyalah beberapa sensasi tidak nyaman yang sering dialami. Sesak napas adalah gejala umum lain dari serangan panik yang dapat menyebabkan perasaan takut dan rasa tidak nyaman. 

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Bedanya Serangan Panik dan Serangan Kecemasan

Kesulitan Mengatur Napas saat Serangan Panik

Orang yang mengalami serangan panik seringkali merasa tidak mampu untuk bernapas dan perasaan seolah-olah mereka tidak bisa mendapat cukup udara ke paru-paru. Sementara beberapa orang merasakan gejala seperti sensasi tersedak atau tercekik. 

Saat mengalami sesak napas, kamu mungkin berusaha keras untuk menghirup udara ke dalam tubuh. Tidak jarang juga kamu akan merasa seolah-olah mengalami keadaan darurat medis yang serius, seperti stroke atau serangan jantung. Meskipun sesak napas adalah gejala umum dan jarang menandakan masalah medis, hal itu dapat meningkatkan perasaan takut dan cemas selama serangan panik. 

Respon stres seperti melawan diri adalah reaksi bawaan manusia terhadap situasi yang berpotensi membahayakan. Diyakini reaksi ini membantu diri untuk menangkal ancaman di lingkungan. Dalam kehidupan modern, respons dapat terjadi sebagai reaksi terhadap stres yang disebabkan oleh masalah umum, seperti kemacetan lalu lintas, tenggat waktu kerja, atau pertengkaran dengan teman. 

Selama serangan panik, respon menjadi aktif, ini menandakan bahwa seseorang dalam bahaya. Tubuh bersiap untuk melawan dengan cepat melalui sensasi somatik (fisik) yang membantu tubuh fokus pada salah satu dari penyebab kepanikan. 

Saat respon tubuh melawan terjadi selama serangan panik, hal ini dapat menyebabkan napas kamu menjadi dangkal, lebih cepat, dan lebih terbatas. Perubahan ini dapat mengurangi jumlah karbondioksida yang beredar melalui darah. Dengan menurunkan kadar karbondioksida, sesak napas dapat menyebabkan gejala fisik tambahan, termasuk pusing, nyeri dada, pusing, dan pingsan.

Baca juga: Trauma Bisa Sebabkan Orang Kena Serangan Panik

Cara Mengatasi Sesak Napas saat Serangan Panik

Ada beberapa cara untuk membantu mengatasi masalah pernapasan selama serangan panik, yaitu: 

  • Latihan Pernapasan

Pola pernapasan berubah saat kamu mengalami sesak napas selama serangan panik. Untuk mengembalikan pernapasan ke jalur yang tepat, mungkin sebaiknya kamu berfokus pada pola pernapasan dengan melakukan latihan pernapasan. 

Mulailah dengan memperlambat napas. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, isi paru-paru dengan napas. Saat tidak bisa lagi menghirup udara, hembuskan semua udara secara perlahan melalui mulut. Lanjutkan selama beberapa menit dengan pernapasan dalam dan terarah. 

  • Teknik Relaksasi

Latihan pernapasan adalah dasar dari banyak teknik relaksasi lainnya, seperti relaksasi otot progresif (PMR), meditasi, dan visualisasi. Teknik ini dimaksudkan untuk mengurangi perasaan tegang dan stres dengan membangkitkan rasa tenang. 

Teknik relaksasi bekerja paling optimal jika dipraktikkan secara teratur, termasuk saat kamu tidak merasa cemas. Melalui latihan dan ketekunan, teknik relaksasi dapat menjadi strategi efektif untuk melewati serangan panik.

Baca juga: Sering Mudah Panik? Bisa Jadi Serangan Panik 

Jika kamu mengalami sesak napas selama serangan panik, sebaiknya segera cari pertolongan dokter melalui aplikasi Halodoc. Hal yang dikhawatirkan serangan panik juga sering dialami dengan gangguan kecemasan lainnya, seperti gangguan kecemasan sosial dan gangguan stres pasca trauma (PTSD). 

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Shortness of Breath and Panic Attacks
Medical News Today. Diakses pada 2020. What's the link between anxiety and shortness of breath?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Panic attacks and panic disorder