Tidak Sama, Ini Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah
Halodoc, Jakarta - Saat kamu mengalami pusing, tubuh yang lemas, serta kulit menjadi pucat, hal ini dapat menjadi gejala awal dari kurang darah. Namun, hal ini juga dapat terjadi pada darah rendah. Kedua penyakit ini kerap dianggap sama, padahal kenyataannya sangat berbeda satu sama lain. Selain itu, penyebab dan cara penanganannya pun juga berbeda satu sama lain.
Kurang darah atau anemia, merupakan kondisi yang terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin. Sedangkan darah rendah alias hipotemia, adalah masalah yang terjadi karena tekanan darah di dalam arteri di bawah batas normal. Seseorang dikatakan memiliki darah rendah jika hasil pengukuran tekanan darahnya menunjukkan angka di bawah 90/60 mmHg. Untuk mengetahui perbedaannya, baca ulasan beriku tini!
Baca juga: Termasuk Jenis Anemia, Apa Itu Anemia Mikrositik?
Beda Penyebab Kurang Darah dan Darah Rendah
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, darah rendah merupakan kondisi yang terjadi karena tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dibanding angka normal. Pada saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri. Tekanan itulah yang menjadi tolok ukur kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah. Beberapa dampak buruk dapat dirasakan saat hal ini terjadi.
Tekanan darah yang terlalu rendah bisa menyebabkan terhambatnya jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lain, seperti ginjal. Kondisi ini kemudian mengakibatkan muncul gejala, seperti kepala terasa ringan dan pusing. Tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran. Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab hipotensi, misalnya kekurangan cairan tubuh, kehamilan, perdarahan, diabetes, hingga gangguan hormon tiroid.
Sedangkan anemia, adalah gangguan yang terjadi ketika jumlah sel darah merah yang sehat yang berada di dalam tubuh terlalu rendah. Sel darah merah mempunyai fungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Akibat jumlah sel darah merah yang rendah, jumlah oksigen yang menyebar di dalam tubuh lebih rendah dari yang seharusnya. Penurunan oksigen dapat menimbulkan dampak buruk pada jaringan dan organ vital.
Anemia diukur berdasarkan jumlah hemoglobin, yaitu protein di dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Gangguan ini lebih rentan terjadi pada wanita dibandingkan pria. Selain itu, gangguan ini juga rentan terjadi pada seseorang yang mengalami beberapa penyakit kronis, seperti kanker.
Baca juga: Inilah Gejala yang Umum Terjadi saat Terserang Anemia
Bagaimana Langkah Pengobatan Kurang Darah dan Darah Rendah?
Pengobatan untuk tekanan darah rendah bisa berbeda-beda tergantung dari penyebabnya. Namun secara umum, gangguan ini dapat ditangani dengan mengonsumsi lebih banyak air putih, konsumsi makan sehat, serta rutin berolahraga. Jika dibutuhkan, pengidap penyakit ini mungkin harus mengonsumsi obat-obatan tertentu atau mendapat tindakan medis.
Sementara anemia atau kurang darah terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin. Kebanyakan kondisi ini terjadi karena kurangnya asupan zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Selain itu, anemia juga bisa disebabkan oleh perdarahan, kehamilan, kegagalan produksi sel darah, hingga penyakit ginjal kronis.
Kedua penyakit ini sering dianggap sama, karena gejala yang muncul memang mirip. Pengidapnya sama-sama merasakan kelemahan, pusing, dan tubuh yang melayang. Terkadang penyebabnya pun bisa sama. Fakta lainnya adalah seseorang yang mengidap anemia karena perdarahan bisa juga mengalami hipotensi.
Selain itu, beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan tekanan darah rendah atau hipotensi adalah kehilangan cairan atau darah. Contohnya adalah muntah-muntah hebat, diare, infeksi berat, gangguan pada jantung, hingga perdarahan, baik yang terjadi melalui saluran cerna atas maupun saluran bawah secara tiba-tiba, serta perdarahan pada alat kelamin wanita.
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Anemia Berdasarkan Jenisnya
Baik gangguan darah rendah maupun kurang darah perlu mendapatkan perhatian yang tepat dan jangan pernah dianggap sepele. Jika kamu didiagnosis salah satu penyakit tersebut, ada baiknya rutin memantau kondisi tubuh saat merasakan gejala yang mungkin timbul. Jangan tunda untuk melakukan diagnosis jika gejala yang telah disebutkan kerap terjadi dalam waktu yang lama.
Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait berbagai cara yang tepat untuk menanggapi kurang darah dan darah rendah dengan benar. Jangan sampai kedua gangguan ini mengganggu aktivitas harian yang sangat penting untuk dilakukan. Caranya hanya cukup dengan download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari untuk mendapatkan kemudahan!