Sering Telat Dideteksi, Kenali Lupus Sejak Dini
Halodoc, Jakarta – Lupus masuk dalam daftar penyakit yang tidak boleh dianggap sepele. Sayangnya, penyakit autoimun ini sering telat dideteksi sehingga terlambat pula untuk mendapatkan pengobatan. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit lupus dan mengapa gangguan ini bisa berbahaya?
Penyebab penyakit lupus terjadi karena adanya peradangan kronis yang terjadi karena sistem imun atau kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri alias autoimun. Berita buruknya, selain sering terlambat disadari, penyakit yang satu ini sangat bisa menyerang berbagai bagian tubuh. Mulai dari kulit, sendi, sel darah, ginjal, paru-paru, jantung, otak, hingga sumsum tulang belakang.
Normalnya, sistem imun dalam tubuh berfungsi untuk melindungi dari infeksi atau serangan penyakit tertentu. Namun pada pengidap lupus, sistem imun tubuh justru aktif menyerang dan memicu kerusakan pada berbagai bagian dan organ tubuh. Sayangnya, penyakit yang disebut lebih banyak menyerang wanita ini masih belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.
Baca juga: Mengenal Lupus, “Penyakit yang Sering Terlambat untuk Didiagnosis”
Meski ada penelitian yang menyebut bahwa penyakit ini lebih berisiko pada wanita, tapi lupus sebenarnya bisa terjadi ke siapa saja. Namun, penyakit lupus juga dipercaya bisa terjadi karena adanya kelainan genetik. Nah, salah satu penyebab penyakit ini cukup sulit untuk dideteksi adalah gejala yang muncul biasanya beragam dan bersifat umum. Tak hanya itu, gejala yang terjadi pun bisa dengan mudah datang, kemudian pergi. Mulai dari gejala yang ringan hingga gejala berat sering terjadi secara bergantian dan menyebabkan kondisi ini sering disalahartikan sebagai penyakit lain.
Beberapa gejala lupus yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini adalah nyeri atau pembengkakan pada persendian, terutama pada bagian lengan dan tungkai. Biasanya rasa nyeri yang muncul akan menyerang lebih dari dua sendi dan sering terjadi dalam jangka waktu yang lama. Rasa nyeri juga bisa terjadi pada otot-otot yang ada di tubuh. Selain rasa nyeri, lupus juga sering ditandai dengan gejala seperti demam dan muncul ruam merah terutama pada bagian wajah di seputar pipi.
Lupus juga sering menimbulkan gejala seperti nyeri pada bagian dada, rambut rontok, sensitif terhadap matahari, sariawan yang tak kunjung sembuh, pembengkakan yang terjadi pada kelenjar, kaki, ataupun sekitar mata. Pengidap lupus juga biasanya menjadi lebih mudah merasa lelah dan lemah serta sering mengalami kejang atau kelainan saraf lainnya.
Mengenali Lupus Sejak Dini, Bagaimana Caranya?
Mengenal serangan lupus bisa sangat membantu untuk mencegah risiko, karena pengobatan bisa segera dilakukan. Selain dengan memperhatikan gejala yang muncul, lupus juga bisa dikenali melalui beberapa tes tertentu. Mulai dari pengecekan pada riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan kesehatan menyeluruh, tes darah, hingga biopsi kulit dan biopsi ginjal.
Meski begitu, hingga kini masih belum ditemukan pengobatan yang secara khusus bisa melawan lupus. Satu-satunya pengobatan terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi serangan penyakit ini adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Sebab, menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu mengendalikan tanda dan gejala yang muncul dari penyakit ini.
Perubahan bisa dimulai dengan memperbaiki pola makan, jenis makanan yang dikonsumsi, dan rutin berolahraga. Selain itu, lengkapi juga dengan mengonsumsi suplemen atau vitamin tambahan untuk menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari penyakit. Lebih mudah beli vitamin atau produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc. Dengan layanan Apotik Antar, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga: