Sering Stalking Mantan Bisa Ganggu Kesehatan Mental
“Kebiasaan stalking mantan dapat mengganggu kesehatan mental kamu. Termasuk meningkatkan risiko depresi dan gangguan kecemasan.”
Halodoc, Jakarta – Stalking mantan adalah salah satu kebiasaan yang banyak orang lakukan setelah putus cinta. Tidak hanya sedih, putus cinta membuat kebiasaan yang sering kamu lakukan berdua dengan kekasih harus berubah.
Perubahan yang belum terbiasa kamu lakukan terkadang menyebabkan kamu ingin stalking. Seperti mencari tahu semua informasi mantan melalui temannya, mengecek media sosial mantan setiap hari, atau parahnya membuntuti mantan agar tahu aktivitas yang ia lakukan.
Kenyataannya, terlalu sering stalking mantan kekasih akan memperparah emosi kamu yang tidak kunjung reda. Kebiasaan ini juga bisa kamu stres dan parahnya memengaruhi kesehatan mental.
Dampak Terlalu Sering Stalking Mantan
Sebaiknya lupakan mantan dan lanjutkan kehidupan tanpa kehadirannya. Lupakan masa lalu yang sudah tidak dapat diperbaiki kembali. Terlalu sering stalking mantan memiliki banyak dampak buruk untuk kesehatan mental kamu, seperti:
- Bikin Susah Move On
Setelah putus dari kekasih, hindari terlalu sering stalking mantan untuk mengetahui kabarnya. Kebiasaan ini membuat kamu semakin susah untuk melakukan move on dan lupakan kesedihan yang kamu rasakan. Hal ini bisa jadi lebih parah ketika mantan terlebih dahulu menemukan kekasih baru.
Menurut Psikologi, Tarra C. Marshall di Brunel University, melakukan stalking pada kekasih meningkatkan emosi negatif seperti marah, kekecewaan, bingung, dan kebencian. Tidak hanya itu, seseorang dengan kebiasaan stalking lebih sulit untuk move on dan mengembangkan diri mereka.
- Membuat Emosi Tidak Stabil
Selalu membuntuti mantan kekasih melalui media sosial bisa membuat seseorang memiliki emosi yang tidak stabil. Saat melihat mantan bisa membuat emosi yang pernah kamu rasakan akan kembali muncul. Akibatnya, pemulihan emosi akan terjadi secara lambat dan kamu akan tenggelam bersama kenangan dengan mantan.
- Meningkatkan Risiko Depresi
Kebiasaan stalking mantan terus-terusan dapat meningkatkan gangguan depresi apalagi jika kamu menemukan mantan kekasih sudah move on lebih dulu daripada kamu. Tentu rasa kecewa semakin kamu rasakan berkaitan dengan tingkat stres. Stres yang tinggi rentan membuat kamu alami depresi jika tidak segera kamu atasi.
- Membuat Rendah Diri
Terlalu sering melihat kehidupan mantan setelah putus dari kamu dapat membuat kamu merasa lebih rendah diri. Apalagi jika kehidupan mantan lebih bahagia dan sudah menemukan pasangan yang baru. Kamu akan lebih mudah untuk membandingkan diri kamu dengan kehidupan mantan kamu.
- Meningkatkan Kecemasan
Stalking mantan juga dapat menyebabkan tingkat kecemasan dan disfungsi sosial yang tinggi. Rasa ingin tahu akan kondisi dan kegiatan mantan kekasih bisa menyebabkan kamu terus-menerus merasa cemas.
Tips Cepat Move On dari Mantan
Daripada harus stalking kehidupan mantan kekasih yang telah berlalu, sebaiknya kembali menata kehidupan agar bisa move on dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba:
- Lakukan Rutinitas Seperti Biasa. Setelah putus, tidak ada salahnya untuk melakukan rutinitas seperti biasa agar kamu tidak selalu teringat pada kenangan kamu dengan mantan. Tidak hanya itu, kesedihan yang kamu rasakan juga akan cepat reda ketika kamu tetap menikmati kehidupan.
- Kenali Diri Lebih Dalam. Agar kamu bisa memperbaiki diri dan mendapatkan pendamping yang lebih baik nantinya.
- Nikmati Setiap Proses. Rasa sedih dan sakit hati adalah hal yang biasa. Ingatlah bahwa semua pergolakan emosi yang kamu rasakan hanyalah sementara.
Alih-alih stalking mantan, jika rasa sedih kamu tidak kunjung hilang, sebaiknya segera bertanya kepada psikolog melalui aplikasi Halodoc untuk memastikan kondisi kesehatan mental kamu. Yuk download Halodoc sekarang!
Referensi:
Huffpost. Diakses pada 2023. Facebook Stalking Your Ex: Why You Shouldn’t.
Stalking Risk Profile. Diakses pada 2023. Stalking and Mental Illness.
Very Well Mind. Diakses pada 2023. Stalking: What to Do and How to Stay Safe.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan