Sering Mual saat Trimester Kedua, Ibu Harus Apa?
Halodoc, Jakarta - Apakah ibu masih suka mengalami mual atau gejala morning sickness, padahal sudah memasuki trimester kedua? Sebaiknya Ibu tidak menyepelekan hal ini. Pasalnya, sebuah studi di Swedia yang dikutip dari Livescience menyatakan bahwa mual pada kehamilan trimester dua berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan.
Dalam studi tersebut, calon ibu yang dirawat di rumah sakit karena morning sickness yang parah, yang disebut hiperemesis gravidarum, selama trimester kedua memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mengalami preeklamsia, dan 1,4 kali lebih mungkin untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Wanita yang dirawat di rumah sakit karena hiperemesis gravidarum selama trimester kedua juga memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk mengalami solusio plasenta.
Morning sickness yang cukup parah sehingga membutuhkan rawat inap memang sangat jarang. Selama penelitian, yang melibatkan lebih dari 1 juta wanita, hanya 1,1 persen wanita yang dirawat di rumah sakit karena kondisi tersebut. Namun, ibu tetap tidak boleh menyepelekan kondisi ini.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Telat Makan Bikin Mual
Mengenal Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum (HG) biasanya termasuk mual yang tidak kunjung sembuh dan muntah parah yang menyebabkan dehidrasi parah. Akibat kondisi, Ibu jadi sulit untuk menelan makanan atau cairan apa pun.
Gejala HG dimulai dalam enam minggu pertama kehamilan. Mual sering kali tidak kunjung sembuh. HG bisa sangat melemahkan dan menyebabkan kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. HG biasanya dimulai pada trimester pertama kehamilan. Beberapa gejala HG yang paling umum adalah:
- Merasa mual yang hampir konstan.
- Kehilangan selera makan.
- Muntah lebih dari tiga atau empat kali sehari.
- Dehidrasi.
- Merasa pusing.
- Kehilangan lebih dari 5 persen dari berat badan akibat karena mual atau muntah.
Morning sickness dan HG tampaknya memiliki hubungan dengan human chorionic gonadotropin (hCG). Ini adalah hormon yang dibuat selama kehamilan oleh plasenta. Tubuh memproduksi hormon ini dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi di awal kehamilan. Kadar ini dapat terus meningkat selama kehamilan.
Baca juga: Inilah Perubahan Pada Ibu Hamil di Trimester Kedua
Mengatasi Mual Akibat Hiperemesis Gravidarum
Perawatan untuk HG yang terjadi pada kehamilan trimester dua akan tergantung pada tingkat keparahan gejala. Dokter mungkin merekomendasikan metode pencegahan mual alami, seperti vitamin B-6 atau jahe.
Ibu juga harus mencoba makan lebih sedikit, makanan lebih sering dan makanan kering, seperti kerupuk. Minum banyak cairan agar tetap terhidrasi. Pada kasus HG yang parah mungkin memerlukan rawat inap. Wanita hamil yang tidak dapat menahan cairan atau makanan karena mual atau muntah yang terus-menerus harus diberikan secara intravena, atau melalui infus.
Pengobatan diperlukan jika muntah merupakan ancaman bagi wanita atau anak. Obat antimual yang paling umum digunakan adalah promethazine dan meclizine dan Ibu dapat menerima baik melalui infus atau sebagai supositoria.
Minum obat saat hamil dapat menyebabkan potensi masalah kesehatan bagi bayi, tetapi pada kasus HG yang parah, dehidrasi ibu lebih mengkhawatirkan. Kabar baiknya, gejala HG akan hilang setelah melahirkan. Namun, pemulihan postpartum mungkin lebih lama untuk wanita dengan HG.
Baca juga: Usia Kehamilan yang Rentan Terjadi Mual
Bicarakan dengan dokter di Halodoc jika ibu mengalami gejala mual yang mengganggu pada kehamilan trimester dua. Dokter akan memberikan saran pengobatan yang tepat melalui fitur chat yang bisa Ibu akses kapan dan di mana saja.