Sering Merasa Lapar Bisa Menandakan 7 Penyakit Ini
“Sering merasa lapar, terlebih setelah makan ternyata bisa menjadi gejala berbagai gangguan kesehatan. Misalnya hipoglikemia, hipertiroidisme, sindrom pramenstruasi, dan diabetes.”
DAFTAR ISI
Halodoc, Jakarta – Setiap orang pasti merasa lapar, terlebih jika belum mengonsumsi makanan apa pun dalam waktu lama atau setelah melakukan aktivitas yang cukup melelahkan.
Biasanya, rasa lapar akan hilang setelah kamu mengonsumsi makanan. Namun, jika cepat merasa lapar padahal baru saja mengonsumsi makanan, kamu perlu waspada karena bisa jadi itu menandai polyphagia.
Polyphagia atau hyperphagia adalah istilah medis untuk rasa lapar yang berlebihan atau ekstrem. Kondisi ini membuat pengidapnya selalu merasa lapar meski sudah makan dalam jumlah lebih banyak.
Penyebab Sering Merasa Lapar
Ternyata polyphagia umumnya terjadi karena beberapa kondisi medis. Berikut gangguan yang mungkin saja menjadi penyebabnya:
1. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah kondisi yang terjadi ketika gula darah turun ke angka yang lebih rendah daripada normal. Kondisi ini paling sering terjadi pada pengidap diabetes.
Salah satu gejalanya adalah polyphagia. Selain itu, hipoglikemia juga menimbulkan sakit kepala, sulit berkonsentrasi, gemetar dan berkeringat.
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah suatu kondisi saat tiroid bekerja terlalu cepat.
Tiroid sendiri adalah kelenjar pembuat hormon yang mengontrol banyak fungsi tubuh. Salah satu fungsi hormon tiroid adalah untuk mengontrol metabolisme.
Ketika kelenjar tiroid terlalu aktif, seseorang bisa mengalami peningkatan nafsu makan alias polyphagia. Gejala lainnya, yaitu berkeringat, penurunan berat badan, mudah cemas, rambut rontok dan sulit tidur.
3. Sindrom pramenstruasi (PMS)
Perubahan hormon selama siklus menstruasi juga kerap membuat para wanita mudah lapar.
Lonjakan estrogen dan progesteron dan penurunan serotonin adalah penyebab utama peningkatan nafsu makan.
Gejala lain dari sindrom PMS yaitu lekas marah dan perubahan suasana hati, kembung, kelelahan, dan diare.
4. Kurang tidur
Kurang tidur dapat membuat tubuh mengalami kesulitan mengontrol kadar hormon yang mengendalikan rasa lapar.
Selain menjadi merasa sangat lapar, orang yang kurang tidur juga cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi.
Inilah sebabnya, mereka yang sering bergadang berisiko tinggi mengalami obesitas. Baca artikel Kualitas Tidur yang Tidak Baik Tingkatkan Risiko Obesitas untuk informasi yang lebih lengkap lagi.
5. Stres bisa memicu rasa lapar
Saat Anda stres, tubuh Anda melepaskan sejumlah besar hormon yang disebut kortisol. Kortisol bisa membuat kamu lapar.
Rasa lapar yang ekstrem saat stres atau cemas mungkin juga merupakan respons emosional.
Kamu mungkin saja menggunakan makanan untuk mencoba mengatasi emosi negatif, baik secara sadar maupun tidak sadar.
Tak hanya lapar berlebihan, stres juga dapat menimbulkan gejala fisik lainnya, seperti:
- Kekurangan energi.
- Rasa sakit dan nyeri yang tidak bisa dijelaskan.
- Insomnia.
- Sering masuk angin.
- Sakit perut.
6. Diabetes
Polyphagia juga bisa menjadi pertanda penyakit diabetes. Saat makan, tubuh mengubah makanan menjadi glukosa.
Kemudian, tubuh menggunakan hormon insulin untuk mendapatkan glukosa dari aliran darah untuk disebarkan ke sel-sel tubuh.
Sel-sel ini kemudian menggunakan glukosa tersebut menjadi energi dan fungsi tubuh lainnya.
Saat mengidap diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi insulin (tipe 1) atau tidak menggunakan insulin dengan benar (tipe 2).
Oleh karena itu, glukosa tetap berada dalam aliran darah dan tidak dapat menyebar ke dalam sel.
Akibatnya, sel tidak mampu menghasilkan energi supaya tubuh berfungsi dengan baik.
Ketika ini terjadi, sel-sel akan terus memberi sinyal lapar dan kamu ingin makan terus-menerus untuk mendapatkan glukosa.
7. Pola makan tidak sehat
Jika mengonsumsi banyak makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak tidak sehat, seperti roti putih atau makanan cepat saji, kamu mungkin akan merasa lapar lagi segera setelah makan.
Pasalnya, makanan tersebut kurang asupan nutrisi yang bisa membuat kenyang lebih lama, seperti serat dan protein.
Alih-alih mengonsumsi makanan itu, cobalah untuk makan lebih banyak menu berikut:
- Buah dan sayur.
- Biji-bijian utuh.
- Kacang polong.
- Daging dan ikan tanpa lemak.
Sementara itu, gejala lain dari pola makan yang tidak cukup bergizi antara lain:
- Penambahan atau penurunan berat badan.
- Kelelahan.
- Rambut rontok atau menipis.
- Gusi meradang atau berdarah.
- Kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu.
Itu tadi beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang merasa lapar berlebihan.
Kamu juga bisa membaca artikel Bagaimana Cara Mengurangi Nafsu Makan Berlebih? Untuk mengetahui bagaimana cara tepat mengatasi nafsu makan yang berlebihan.
Jika tetap merasa lapar setelah melakukan hal tersebut, jangan ragu untuk bertanya pada dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. Cek rekomendasinya melalui aplikasi Halodoc.
Hubungi Dokter Ini Jika Terlalu Sering Lapar
Apabila kamu atau orang terdekat sering mengalami rasa lapar lebih dari biasanya, segera hubungi dokter di Halodoc.
Tujuannya agar dokter bisa mengetahui penyebab serta memberikan tindakan lebih lanjut.
Sebab, sering merasa lapar bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan, seperti hipoglikemia, hipertiroidisme, hingga diabetes.
Tenang saja, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Bendy Dwi Irawan
Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Bendy Dwi Irawan. Ia merupakan lulusan Universitas Malahayati Lampung pada 2019.
Saat ini, dr. Bendy Dwi Irawan berpraktik di Lampung Utara dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR JE00000236113617.
Dengan pengalaman selama 4 tahun, dr. Bendy Dwi Irawan bisa memberikan informasi di Halodoc sebelum kamu melakukan bekam.
Chat dr. Bendy Dwi Irawan mulai dari Rp 22.500,- di Halodoc.
2. dr. Rama Dani Putra
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Rama Dani Putra. Ia merupakan lulusan Universitas Baiturrahmah pada 2016.
Saat ini, ia berpraktik di Batam, Riau, dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR 1311100223174037.
Dengan pengalaman selama 7 tahun, dr. Rama Dani Putra bisa memberikan informasi di Halodoc apabila kamu hendak melakukan bekam.
Chat dr. Rama Dani Putra mulai dari Rp 50.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi jika sering merasa lapar secara berlebih.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.Tunggu apa lagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. Polyphagia.
Very Well Health. Diakses pada 2024. Causes of Polyphagia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan