Sering Mengantuk? Waspada 12 Penyebab Ngantuk Berlebihan Ini

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 September 2024

Ngantuk adalah kondisi alami ketika tubuh membutuhkan waktu istirahat. Namun, ngantuk yang berlebihan bisa menjadi pertanda gangguan, seperti sleep apnea, narkolepsi, depresi, dan masalah emosi."

Sering Mengantuk? Waspada 12 Penyebab Ngantuk Berlebihan IniSering Mengantuk? Waspada 12 Penyebab Ngantuk Berlebihan Ini

DAFTAR ISI

  1. Kenapa Mudah Mengantuk Padahal Tidur Cukup?
  2. Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Kantuk Berlebihan 

Halodoc, Jakarta – Ngantuk berlebihan memang hal yang wajar, apalagi jika kamu tidak mendapatkan cukup tidur pada malam hari. Namun, ini juga bisa menjadi pertanda kualitas tidur yang buruk atau kondisi kesehatan lainnya. 

Meskipun bukan gangguan tersendiri, rasa kantuk berlebihan pada siang hari adalah kondisi yang tidak boleh kamu anggap sepele. Maka itu, penting untuk mengetahui penyebab ngantuk berlebihan agar kamu bisa melakukan tindakan penanganan yang tepat.

Kenapa Mudah Mengantuk Padahal Tidur Cukup?

Rasa kantuk yang berlebihan muncul dengan ciri khas berupa kesulitan untuk terjaga, atau meningkatnya keinginan untuk tidur pada siang hari. Selain itu, perasaan kantuk menjadi lebih kuat saat tidak banyak bergerak, seperti ketika mengemudi kendaraan atau duduk saat berada di tempat kerja.

Meski menjadi hal yang normal, ngantuk yang berlebihan dan terjadi setiap hari selama kurang lebih tiga bulan perlu kamu waspadai. Sering kali, seseorang mengira hal tersebut muncul karena tubuh yang kelelahan, padahal bisa jadi pertanda penyakit ini:

1. Sleep apnea

Studi dalam Annals of the American Thoracic Society menyebutkan, rasa kantuk berlebihan banyak terjadi pada pengidap apnea tidur atau sleep apnea.

Kondisi tersebut umumnya terjadi pada siang hari dan berdampak negatif pada fungsi sehari-hari, kognisi, suasana hati, dan aspek kesejahteraan lainnya. Selain itu, masalah tidur ini juga merupakan kondisi yang berpotensi serius karena pengidapnya berulang kali berhenti bernapas sepanjang tidur malam. 

Beberapa gejala sleep apnea, yaitu:

  • Mendengkur keras dan terengah-engah saat tidur. 
  • Sakit tenggorokan dan sakit kepala saat bangun tidur.
  • Kurang fokus. 
  • Menjadi lekas marah.

Ada dua jenis sleep apnea yang sama-sama menyebabkan kantuk berlebihan karena tidak cukup nyenyak saat tidur pada malam hari, yaitu:  

  • Obstruktif sleep apnea. Terjadi ketika jaringan pada belakang tenggorokan mengendur. 
  • Central sleep apnea. Kondisi yang terjadi ketika otak tidak mengirimkan saraf yang tepat ke sinyal otot yang mengontrol pernapasan saat tidur.

2. Sindrom kaki gelisah

Studi dalam Neuropsychiatric Disease and Treatment menemukan, seseorang dengan sindrom kaki gelisah mempunyai dorongan yang tidak terkendali untuk menggerakkan kaki. 

Kondisi ini membuat pengidapnya sulit tertidur nyenyak sehingga mengakibatkan kantuk berlebih keesokan harinya. Belum ada jawaban pasti terkait penyebab sindrom kaki gelisah. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kondisi tersebut terjadi karena tubuh tidak mendapatkan asupan zat besi sesuai dengan kebutuhan.

3. Narkolepsi

Penyebab ngantuk berlebihan berikutnya yaitu narkolepsi. Kondisi ini merupakan gangguan neurologis karena otak tidak mampu mengatur siklus tidur dan bangun dengan benar. 

Pada malam hari, pengidap akan terbangung berkali-kali (seperti insomnia). Sementara itu, pada siang hari, mereka akan mengalami kantuk berlebihan. Pengidap kondisi ini  bahkan bisa tertidur ketika tengah mengobrol atau makan.

Studi dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menyebutkan, wanita memiliki gejala narkolepsi yang terjadi karena gaya hidup dan hubungan pribadi sebanyak 44 persen, sedangkan pria sebesar 71 persen. 

Selain itu, studi tersebut juga melakukan pengamatan terhadap pria dan wanita yang mengatasi narkolepsi dengan mengonsumsi kafein. Hasilnya, sebanyak 82,4 persen wanita mengonsumsinya. Sementara pria, hanya berkisar 63,4 persen.

4. Depresi

Ngantuk berlebihan dan perubahan jadwal tidur merupakan salah satu gejala depresi yang paling umum. Saat mengalami depresi, seseorang mungkin akan tidur lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.

Jika tidur tidak nyenyak pada malam hari, kemungkinan besar kamu akan mengantuk berlebihan pada siang hari. Terkadang, perubahan tidur juga menjadi tanda awal depresi. Pada beberapa pengidap, perubahan kebiasaan tidur terjadi setelah tanda lain muncul. 

Tidak hanya depresi, beberapa masalah mental juga memicu sulit tidur. Klik artikel ini → 5 Masalah Mental Penyebab Susah Tidur Menurut Psikologi untuk mengetahui apa saja gangguan mental tersebut.

5. Efek samping obat

Faktanya, ada beberapa jenis obat yang turut menjadi pemicu rasa kantuk berlebihan pada siang hari, seperti: 

  • Beberapa obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
  • Antidepresan.
  • Obat yang mengobati mual dan muntah (antiemetik).
  • Obat untuk hidung tersumbat (antihistamin).
  • Antipsikotik.
  • Epilepsi.
  • Obat untuk mengatasi kecemasan.

6. Pola makan yang keliru

Penyebab lain ngantuk yang berlebihan juga memiliki kaitan dengan pola makan yang kurang tepat. Misalnya, minum kopi secara berlebihan dapat mengganggu jam tidur malam sehingga meningkatkan rasa kantuk pada siang hari. 

Selain itu, mengonsumsi makanan pedas dalam porsi berlebihan menyebabkan gangguan pencernaan. Hal ini akan membuat kamu bolak-balik ke kamar mandi dan tidak mendapatkan cukup tidur.

Bahkan, mengonsumsi makanan tidak sehat, seperti makanan tinggi lemak maupun karbohidrat tinggi dapat membuat tubuh merasa mengantuk. Alasannya, karena tubuh lebih mudah melepas hormon yang memicu rasa kantuk.

7. Masalah emosi

Emosi yang bergejolak bisa menyebabkan kesulitan tidur pada malam hari dan kantuk berlebihan pada siang hari. Misalnya, seseorang yang baru mengalami putus cinta atau kehilangan orang terkasih. Pikiran dan hati yang kacau dan tidak stabil bisa berdampak pada penurunan kualitas tidur.

8. Pertambahan usia

Studi dalam Handbook of Clinical Neurology menunjukkan bahwa orang tua atau lansia akan menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat tidur. Namun, kelompok ini akan tetap mendapatkan kualitas tidur yang paling rendah. 

Menurut penelitian, kualitas tidur mulai menurun pada orang dewasa paruh baya. Seiring bertambahnya usia, seseorang memiliki waktu tidur yang pendek dan lebih banyak terbangun pada tengah malam.

9. Hipersomnia idiopatik

Hipersomnia idiopatik merupakan gangguan tidur neurologis kronis. Ini menyebabkan rasa kantuk berlebihan meski sudah mendapatkan waktu tidur yang cukup. Kondisi ini tentu tidak sama dengan insomnia karena pengidapnya cenderung mendapatkan cukup waktu tidur pada malam hari, tetapi tetap mengantuk berlebihan pada siang harinya. 

Bahkan, mendapatkan tidur siang juga tidak membuat rasa kantuk yang muncul bisa mereda. Selain itu, ciri lain dari gangguan tidur ini bisa kamu ketahui dengan klik artikel berikut → 7 Ciri-Ciri Seseorang Mengalami Hipersomnia.

10. Terlalu sering begadang

Ini menjadi penyebab ngantuk yang paling umum dan paling sulit untuk dihindari, biasanya sering terjadi pada orang-orang yang bekerja pada shift malam atau terlalu sering lembur. Selain itu, masalah ini juga bisa muncul akibat lingkungan tempat tinggal yang buruk dan tidak kondusif.

11. Kurang berolahraga

Kurang melakukan olahraga atau aktivitas fisik membuat tubuh menjadi merasa lemas dan tidak berenergi. Faktanya, kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko ngantuk dan membuat seseorang sering tertidur pada siang hari.

Inilah mengapa, kamu sebaiknya tetap aktif bergerak setiap hari. Luangkan waktu sekitar 30 menit untuk melakukan gerakan fisik yang ringan, seperti berjalan kaki sebelum memulai rutinitas

13. Mengonsumsi alkohol sebelum tidur

Alkohol memang dapat membantu mempercepat waktu tidur. Namun, kualitas tidur bisa saja terganggu karena kamu akan merasa gelisah dan berdampak pada terjadinya kesulitan tidur atau insomnia. Selain itu, kamu lebih mudah mudah terbangun dan mengantuk kembali pada keesokan hari saat beraktivitas.

Itu tadi beberapa penyebab ngantuk berlebihan pada siang hari yang perlu kamu dan anggota keluargamu perhatikan. Guna mengatasi hal ini, pastikan mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam, yaitu sekitar 7 sampai 9 jam. Selain itu, kamu bisa mencoba untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya.

Penanganan kantuk berlebihan akan bergantung pada penyebabnya. Sebagian dokter tidak ingin meresepkan obat yang sangat adiktif untuk membantu seseorang bisa tidur. Jika mendapatkannya, konsumsi obat juga tidak boleh setiap hari. 

Namun, kantuk berlebihan bisa kamu atasi dengan perubahan gaya hidup. Tujuannya untuk membantu meningkatkan kualitas tidur. Misalnya:

  • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Klik artikel ini → Terapkan Pola Makan Ini agar Tidur Lebih Nyenyak untuk informasi lengkapnya. 
  • Membatasi asupan kafein dan alkohol.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
  • Mandi air hangat sebelum tidur.
  • Menjaga jadwal tidur yang konsisten.

Sementara itu, jika penyebab ngantuk berlebihan berkaitan dengan kondisi medis yang serius, sebaiknya kamu segera tanyakan pada dokter sehingga kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Kantuk Berlebihan 

Rasa kantuk berlebihan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sleep apnea, sindrom kaki gelisah, narkolepsi, depresi, atau efek samping obat-obatan. 

Jika kantuk terjadi terus-menerus, penting untuk mencari penanganan yang tepat. 

Untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan saran medis yang maksimal, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.

Dokter rekomendasi berikut dapat memberikan informasi akurat terkait kantuk berlebihan.

Mereka telah berpengalaman bertahun-tahun dan juga menerima ulasan yang baik dari pasien-pasien sebelumnya yang sudah mereka tangani.

Nah, berikut ini daftarnya:

1. dr. Rama Dani Putra

Dokter yang bisa kamu tanyakan seputar penyebab kantuk berlebihan adalah dr. Rama Dani Putra.

Ia adalah seorang lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah pada tahun 2016.

Saat ini, dr. Rama Dani Putra membuka praktik di Batam, Riau dan aktif terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR 1311100223174037.

Berbekal pengalaman 8 tahun sebagai dokter umum, dr. Rama Dani Putra siap membantu kamu dalam mengatasi kantuk berlebihan secara akurat.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan dr. Rama Dani Putra seputar cek darah.

Chat dr. Rama Dani Putra Mulai dari Rp50.000,- di Halodoc.

2. dr. Nuriati Harahap

Dokter rekomendasi selanjutnya yang bisa memberikan informasi seputar kantuk berlebihan adalah dr. Nuriati Harahap. 

Ia merupakan seorang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara pada tahun 2010. Kini, dr. Nuriati Harahap berpraktik di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara dan juga terdaftar sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR ZT00000267539180.

Dengan pengalamannya sebagai dokter umum selama 15 tahun, dr. Nuriati Harahap mampu menjawab pertanyaan kamu terkait berlebihan melalui Halodoc. 

Dokter Nuriati Harahap juga mampu memberikan kamu layanan terkait berbagai gangguan kesehatan ringan lainnya.

Chat dr. Nuriati Harahap Mulai dari Rp22.500,- di Halodoc.

Dokter rekomendasi di atas siap membantu kamu dalam menangani masalah ambeien.

Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja dengan aplikasi Halodoc.

Jangan khawatir apabila dokter sedang offline atau tidak tersedia. Kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, chat dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Sleep Foundation. Diakses pada 2023. Excessive Sleepiness
Healthline. Diakses pada 2023. Why Do I Feel Excessively Sleepy?
Medical News Today. Diakses pada 2023. What causes excessive sleepiness?
Journal of Clinical Sleep Medicine. Diakses pada 2023. The Impact of Gender on Timeliness of Narcolepsy Diagnosis.
Annals of the American Thoracic Society. Diakses pada 2023. Excessive daytime sleepiness in obstructive sleep apnea. Mechanisms and clinical management.
Handbook of Clinical Neurology. Diakses pada 2023. Normal and abnormal sleep in the elderly.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan