Sering Konsumsi Minuman Berenergi Bisa Sebabkan Hipertensi
Halodoc, Jakarta - Demi meningkatkan semangat saat berolahraga dan menjaga stamina agar tidak mudah loyo, tidak sedikit orang yang memilih untuk mengonsumsi minuman berenergi. Terlebih para atlet yang memang dituntut untuk tetap bertenaga setiap saat. Akan tetapi, tahukah kamu jika terlalu banyak mengonsumsi minuman berenergi justru bisa berdampak negatif pada tubuh?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association, menemukan bahwa minuman berenergi bisa mengubah aktivitas listrik jantung dan meningkatkan tekanan darah, sehingga berisiko pada hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Hasil pengamatan mengemukakan bahwa tekanan darah sistolik dan diastolik, baik perifer maupun sentral semuanya mengalami peningkatan secara signifikan pada orang yang mengonsumsi minuman energi. Tidak hanya itu, mereka yang mengonsumsi minuman tersebut juga mengalami perpanjangan interval waktu antara kontraksi dan relaksasi otot jantung.
Baca juga: Minuman Energi Berdampak Buruk pada Ginjal, Ini Faktanya
Menurut studi ini, orang-orang dengan kondisi tertentu atau sedang menjalani pengobatan tertentu dan mengonsumsi minuman berenergi dapat meningkatkan risiko aritmia ventrikel yang fatal atau detak jantung yang tidak beraturan. Meski begitu, dikatakan bahwa masih terus diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah bahan tertentu atau kombinasi bahan yang menyebabkan perubahan ini.
Kafein pada Minuman Berenergi
Studi lainnya yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health pun mengungkapkan hal yang sama. Studi ini melibatkan 68 orang dewasa berusia rata-rata 25 tahun yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi tiga minuman berenergi dalam interval satu jam dan kelompok lainnya hanya mengonsumsi air putih.
Ternyata, relawan yang mengonsumsi minuman berenergi mengalami peningkatan pada tekanan darah dan merasakan tidak nyaman setelah mengonsumsi minuman berenergi kedua dan ketiga. Kesimpulannya, mengonsumsi minuman berenergi terlalu berlebihan berkontribusi pada peningkatan tekanan darah diastolik, glukosa darah, dan tingkat ketidaknyamanan pada usia dewasa muda.
Baca juga: Hati-Hati, Minuman Energi bisa Sebabkan Gangguan Liver
Sama halnya dengan kopi, minuman berenergi memang menjadi favorit anak muda. Akan tetapi, kamu juga perlu tahu bahwa di dalam minuman berenergi standar biasanya terkandung kafein, glukosa, vitamin, taurin, dan banyak bahan lainnya. Konsumsi yang berlebihan dan akumulasi bahan tersebut tentu bisa membahayakan kesehatan.
Hipertensi memang menjadi akar dari banyak masalah kesehatan kardiovaskular, termasuk jantung dan stroke. Inilah mengapa kamu tidak disarankan untuk mengonsumsi minuman berenergi maupun minuman mengandung kafein lainnya dalam jumlah yang berlebihan. Sebaliknya, kamu disarankan untuk tetap menjalani pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, makan makanan bergizi, tidak merokok, dan mengonsumsi alkohol.
Baca juga: Minuman Energi Sebaiknya Dihindari Pengidap Fenilketonuria
Jangan lupa olahraga dalam batas yang wajar. Hindari konsumsi minuman berenergi hanya karena ingin memiliki stamina yang kuat untuk berolahraga atau beraktivitas. Olahraga teratur tanpa dibantu konsumsi minuman tersebut juga akan membantu meningkatkan stamina tubuh, kok!
Agar kesehatan dan imunitas tubuh selalu terjaga, kamu juga bisa mengonsumsi vitamin, seperti vitamin C sebagai imun booster. Namun, kalau kamu tidak sempat membelinya sendiri, tidak perlu khawatir. Aplikasi Halodoc akan siap membantu kamu melalui layanan pharmacy delivery. Jadi, kapan saja kamu membutuhkan obat dan vitamin, cukup pakai aplikasi Halodoc.
Referensi:
Dariusz Nowak, et al. 2018. Diakses pada 2021. The Effect of Acute Consumption of Energy Drinks on Blood Pressure, Heart Rate and Blood Glucose in the Group of Young Adults. Int J Environ Res Public Health 15(3): 544.
Sachin A. Shah, et al. 2019. Diakses pada 2021. Impact of High Volume Energy Drink Consumption on Electrocardiographic and Blood Pressure Parameters: A Randomized Trial. Journal of the American Heart Association.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan