Sering Ejakulasi Dapat Cegah Kanker Prostat, Benarkah?
“Kanker prostat disebut-sebut dapat diturunkan risikonya dengan rutin melakukan ejakulasi. Dipercaya jika ejakulasi dapat membersihkan berbagai penyebab kanker dari organ tersebut.”
Halodoc, Jakarta – Kanker prostat merupakan gangguan yang rentan terjadi pada kaum pria. Salah satu komplikasi yang bisa terjadi dari gangguan ini adalah disfungsi ereksi.
Beredar kabar jika seseorang yang sering ejakulasi memiliki risiko yang lebih rendah terdampak kanker prostat. Bahkan, hal ini didukung oleh beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
Hubungan Penurunan Risiko Kanker Prostat dan Ejakulasi
Masih belum dapat dipastikan manfaat perlindungan atau penurunan risiko dari kanker prostat pada seseorang yang sering ejakulasi. Namun, teori dasarnya adalah ejakulasi dapat membersihkan kelenjar prostat dari berbagai penyebab kanker, seperti infeksi dan sesuatu yang menimbulkan peradangan.
Mengutip jurnal dari JAMA Network, ejakulasi dapat meningkat sejalan dengan bertambahnya usia pria. Dengan demikian, penurunan risiko kanker prostat bisa terjadi saat pria sering mengalami atau melakukan ejakulasi.
Tapi yang mesti digarisbawahi, ejakulasi tidak memberikan perlindungan atau penurunan risiko terhadap kanker prostat yang sudah memasuki stadium lanjut atau agresif. Sebab, penelitian lebih lanjut dari hubungan kedua hal ini masih perlu dikaji lagi.
Lalu, seberapa sering perlu ejakulasi untuk menurunkan risiko kanker ini?
Menurut studi dari Harvard, risiko kanker prostat dapat menurun sebesar 20 persen pada pria yang ejakulasi 21 kali dalam sebulan. Angka ini dibandingkan dengan pria yang ejakulasi empat hingga tujuh kali dalam sebulan.
Penelitian lainnya dari BJU International menyebut jika risiko seseorang untuk mengalami gangguan pada prostat ini, mengalami penurunan sebesar 36 persen saat ejakulasi tujuh kali seminggu. Pada dasarnya, semakin banyak pria mengalami ejakulasi dalam sebulan, risiko untuk terserang kanker prostat semakin kecil.
Samakah manfaat dari ejakulasi saat seks dengan ketika masturbasi?
Hal ini belum diketahui secara pasti. Tetapi, beberapa penelitian menemukan jika susunan air mani yang dihasilkan berbeda pada dua kegiatan tersebut.
Contohnya, air mani saat berhubungan seks memiliki kadar sperma yang lebih tinggi disertai beberapa kandungan bahan kimia. Ada kemungkinan jika terdapat perbedaan dalam signifikansi seseorang untuk terkena kanker prostat.
Cara Lainnya untuk Mengurangi Risiko Kanker Prostat
Untuk menurunkan risiko dari kanker prostat, kamu perlu melakukan pola makan dan gaya hidup sehat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
- Kurangi asupan daging merah, lemak hewani, serta lemak susu.
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur setiap hari.
- Konsumsi aspirin secara teratur dapat memperlambat perkembangan penyakit kanker prostat.
Selain itu, berolahraga juga dapat menjaga kebugaran tubuh secara keseluruhan. Maka dari itu, kombinasi pola makan sehat, gaya hidup sehat, serta aktivitas fisik dapat menurunkan berbagai macam penyakit, termasuk juga kanker prostat.
Itulah pembahasan mengenai ejakulasi yang bisa menurunkan risiko terjadinya kanker prostat. Namun, terlalu banyak ejakulasi bisa jadi menimbulkan masalah lainnya pada tubuh. Ada baiknya untuk mengetahui batas tubuh dalam melakukan aktivitas tersebut.
Jika masih ingin mengetahui lebih jauh tentang berbagai manfaat ejakulasi atau hal lainnya, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa digunakan untuk berinteraksi dengan ahlinya. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Unduh sekarang juga!
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2022. Can Sex, Masturbation Affect Prostate Cancer Risk?
Healthline. Diakses pada 2022. Does Frequent Ejaculation Reduce Your Risk for Prostate Cancer?
BJUI. Diakses pada 2022. Sexual factors and prostate cancer.
European Urology. Diakses pada 2022. Ejaculation Frequency and Risk of Prostate Cancer: Updated Results with an Additional Decade of Follow-up.
JAMA Network. Diakses pada 2022. Ejaculation Frequency and Subsequent Risk of Prostate Cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan