Sering Deg-Degan? Awas Hipertiroidisme Menyerang Tubuh

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Agustus 2021
Sering Deg-Degan? Awas Hipertiroidisme Menyerang TubuhSering Deg-Degan? Awas Hipertiroidisme Menyerang Tubuh

"Hipertiroidisme adalah kondisi yang terjadi karena ada gangguan pada kelenjar tiroid. Penyakit ini tidak boleh disepelekan begitu saja, sebab bisa memicu terjadinya komplikasi pada organ jantung. Maka dari itu, pengobatan medis perlu segera dilakukan pada pengidap penyakit ini."

 

Halodoc, Jakarta – Hipertiroidisme adalah penyakit yang terjadi karena ada gangguan pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini terletak di pangkal tenggorokan yang berbentuk kupu-kupu dan berguna untuk melepaskan hormon di setiap organ tubuh, seperti jantung. Gangguan pada bagian tersebut bisa memengaruhi kondisi jantung, termasuk membuat detak jantung lebih cepat alias deg-degan. 

Proses metabolisme pada tubuh adalah salah satu hal yang penting. Hal ini penting untuk mencerna makanan yang telah masuk ke tubuh untuk diolah menjadi tenaga. Walau begitu, hal tersebut dikontrol oleh kadar hormon tiroid pada tubuh. Maka dari itu, jika bagian tersebut mengalami gangguan, metabolisme akan terganggu.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Faktor Risiko Hipertiroidisme

Hipertiroidisme Dapat Sebabkan Deg-Degan

Salah satu penyakit yang dapat terjadi dan mengganggu metabolisme adalah penyakit hipertiroidisme. Ketika mengalami hal tersebut, mungkin saja kamu menjadi sering merasa deg-degan. Hal ini terjadi karena tubuh akan cenderung menghasilkan hormon dalam jumlah yang terlalu banyak. Hal itu kemudian akan memengaruhi jantung dan membuat detaknya menjadi lebih cepat. 

Saat mengalami fibrilasi atrium, bilik jantung bagian atas mengalami getaran bukannya memompa dengan ritme yang pasti. Jika kelainan pada kelenjar tiroid tidak segera diatasi, pembentukan gumpalan darah dapat terjadi. Apabila terjadi pembekuan darah di otak, pengidapnya dapat mengalami stroke secara tiba-tiba.

Hipertiroidisme juga dapat menyebabkan ruang pompa jantung memompa lebih cepat dibanding saat normal. Denyut jantung yang terlalu cepat dan atrium yang bergetar pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung. Maka dari itu, segera periksakan kondisi jantung jika mengalami gejala kelainan ini.

Dampak buruk lainnya yang dapat muncul akibat hipertiroidisme adalah gangguan distribusi darah ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan atrium yang kurang efektif karena kontraksi yang tidak teratur. Akibatnya, beberapa organ tubuh kamu mungkin hanya menerima sedikit darah dan oksigen.

Baca juga: Idap Hipertiroidisme, Lakukan 3 Hal Ini untuk Menanganinya

Bagaimana Cara Mendiagnosis Penyakit ini?

Setelah mengetahui gangguan yang dapat terjadi dan gejala yang dapat ditimbulkan, penting untuk segera melakukan pemeriksaan. Hal ini untuk mengetahui penyebab pasti munculnya gejala. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis gangguan pada tubuh: 

  • Pemeriksaan Fisik

Saat dilakukan pemeriksaan pada fisik pengidap gangguan ini, dokter akan mendeteksi sedikit getaran pada jari-jari yang menunjukkan refleks terlalu aktif, perubahan pada mata, serta kulit yang lebih hangat. Dokter juga akan memeriksa kelenjar tiroid saat menelan, apakah membesar, bergelombang, atau lunak. Denyut nadi juga akan diperiksa terkait keteraturan yang terjadi.

  • Tes Darah

Dokter juga mungkin melakukan tes darah untuk mengukur tiroksin dan hormon perangsang tiroid untuk mengonfirmasinya. Kadar tiroksin yang tinggi dan hormon tersebut yang rendah dapat menjadi indikasi tiroid yang terlalu aktif. Hormon perangsang tiroid penting karena berguna untuk memberi sinyal pada kelenjar tersebut, untuk menghasilkan lebih banyak tiroksin.

Baca juga: Kenali Penyakit Hipertiroid dan Efek Sampingnya Bagi Tubuh

Jika mengalami gejala penyakit ini, terutama jika sudah parah, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit terdekat yang bisa dihubungi. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!


Referensi:
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2021. Thyroid disorders and heart conditions: What’s the connection?
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Hyperthyroidism (overactive thyroid)