Sering Buang Air Kecil, Waspada Batu Ginjal
Halodoc, Jakarta - Batu ginjal atau disebut juga renal calculi adalah massa padat yang terbuat dari kristal. Batu ginjal biasanya berasal dari ginjal. Namun, batu ini dapat berkembang di mana saja di sepanjang saluran kemih yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Batu ginjal merupakan salah satu masalah kesehatan yang bisa dibilang paling menyakitkan. Bayangkan saja, ada batu yang menyumbat saluran kemih tubuh. Penyebab gangguan medis ini sendiri berbeda-beda sesuai dengan jenis batu yang terbentuk di saluran kemih.
Faktor risiko paling tinggi untuk kondisi batu ginjal adalah kurangnya frekuensi buang air kecil atau urine yang tidak lebih dari satu liter per hari. Inilah sebabnya mengapa batu ginjal sering terjadi pada bayi prematur yang memiliki masalah ginjal. Namun, batu ginjal juga paling mungkin terjadi pada orang berusia antara 20 dan 50 tahun.
Baca juga: Batu Ginjal Bisa Sebabkan Kencing Darah
Selain itu, faktor lain yang turut berperan dalam meningkatkan risiko seseorang terserang batu ginjal adalah:
- Hubungan intim.
- Adanya riwayat penyakit yang sama dari orangtua atau keluarga.
- Dehidrasi.
- Kegemukan.
- Diet dengan kadar protein, garam, atau glukosa yang tinggi.
- Kondisi hiperparatiroid.
- Pernah menjalani operasi bypass lambung.
- Mengidap penyakit radang usus yang mengakibatkan peningkatan penyerapan kalsium.
- Obat-obatan tertentu.
Mengenali Gejala Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal bisa menyebabkan rasa sakit yang terbilang parah. Gejala dari masalah kesehatan ini mungkin tidak terjadi sampai batu mulai bergerak ke bawah ureter. Sakit yang parah ini disebut kolik ginjal. Kamu mungkin akan mengalami rasa sakit di satu sisi punggung atau perut.
Jika batu ginjal terjadi pada pria, rasa sakit dapat menyebar ke daerah selangkangan. Rasa sakit kolik ginjal datang dan pergi, tetapi bisa intens. Orang dengan kondisi kolik ginjal juga cenderung mudah gelisah.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat Bisa Mencegah Batu Ginjal
Sementara itu, gejala lain dari batu ginjal meliputi:
- Adanya darah dalam urin (urin berwarna merah, merah muda, atau coklat).
- Mual dan muntah.
- Urine mengeluarkan bau yang tidak sedap.
- Tubuh terasa demam dan panas dingin.
- Sering ingin buang air kecil tetapi urine yang keluar sedikit.
Jika masih berukuran kecil, batu ginjal mungkin tidak akan menimbulkan rasa sakit atau gejala saat batu melewati saluran kemih.
Jadi, apabila kamu mengalami sering buang air kecil, tetapi urine yang keluar justru sedikit, waspadai gejala batu ginjal. Kenali gejala lainnya yang mungkin terabaikan, lalu langsung saja tanyakan penanganannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Biasanya, dokter akan memberikan resep untuk meringankan gejalanya. Kamu bisa langsung membeli obat resep melalui fitur pharmacy delivery di aplikasi Halodoc. Jadi, apakah kamu sudah download aplikasinya?
Baca juga: Alami Infeksi pada Ginjal Sebabkan Hematuria
Mencegah Batu Ginjal
Memenuhi asupan cairan harian tubuh adalah cara termudah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah batu ginjal. Pastikan kamu cukup minum air hingga bisa mengeluarkan setidaknya 2,6 liter urine setiap hari. Pasalnya, meningkatkan jumlah urine yang keluar dari tubuh akan membantu menyiram ginjal.
Kamu juga bisa mengonsumsi makanan dengan kandungan oksalat tinggi dalam porsi sedang dan mengurangi asupan garam, serta protein hewani untuk menurunkan risiko batu ginjal. Dokter biasanya akan meresepkan obat guna membantu mencegah pembentukan batu kalsium dan asam urat.