Sering Alami Stres, Kapan Sebaiknya ke Dokter Spesialis?
mengidap penyakit tertentu, kehilangan, situasi lingkungan yang tidak nyaman, dapat membuat seseorang rentan mengalami stres. Kapan sebaiknya seseorang konsultasi ke dokter spesialis
“Stres adalah kondisi yang sangat personal sehingga bisa menyebabkan gejala yang berbeda-beda. Ketika stres menjadi sesuatu yang kronis dan ditandai dengan gejala fisik seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi dan kondisi emosional yang tidak terkontrol, ini bisa menjadi suatu pertanda kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter spesialis.”
Halodoc, Jakarta – Ada banyak penyebab orang mengalami stres dan alasannya bisa sangat personal. Kondisi kesehatan mental, seperti depresi, frustrasi, ketidakadilan, dan kecemasan yang meningkat dapat membuat seseorang merasa lebih mudah stres daripada yang lainnya.
Pengalaman traumatis sebelumnya juga memengaruhi seseorang bereaksi yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan mentalnya. Masalah keluarga, mengidap penyakit tertentu, kehilangan, situasi lingkungan yang tidak nyaman, dapat membuat seseorang rentan mengalami stres. Kapan sebaiknya seseorang konsultasi ke dokter spesialis? Selain itu, dokter spesialis mana yang cocok untuk penanganan stres?
Baca juga: Jangan Abaikan Stres, Ini Cara Mengatasinya
10 Tanda Stress Harus Segera ke Dokter Spesialis
Sebelum berbicara lebih jauh mengenai kunjungan ke dokter spesialis untuk penanganan stres, ada baiknya kita tahu dulu gejala ataupun tanda seseorang mengalami tingkat stres yang tinggi. Adapun reaksi fisik yang bisa terjadi saat seseorang mengalami stres, yaitu:
1. Berkeringat.
2. Sakit di punggung atau dada.
3. Kram atau kejang otot.
4. Pingsan.
5. Sakit kepala.
6. Kedutan pada saraf.
7. Sensasi kesemutan.
Selain reaksi fisik, stres juga sangat bisa menyebabkan reaksi emosional, seperti:
1. Mudah marah.
2. Kurang konsentrasi.
3. Kelelahan.
4. Perasaan tidak aman.
5. Gampang lupa.
6. Menggigit kuku.
7. Gelisah.
8. Mengalami rasa sedih yang mendalam.
Jika stres menjadi kronis, dapat menyebabkan beberapa komplikasi, termasuk:
1. Kecemasan berlebihan.
2. Depresi.
3. Risiko mengalami penyakit jantung.
4. Tekanan darah tinggi.
5. Imunitas rendah alias gampang sakit.
6. Sakit otot.
7. Post Trauma Syndrome Disorder (PTSD).
8. Kesulitan tidur.
9. Sakit perut.
10. Disfungsi ereksi (impotensi) dan hilangnya libido.
Nah, jika kamu mengalami 10 kondisi ini atau salah satunya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Psikiater adalah seorang dokter spesialis khusus dalam diagnosis dan pengobatan penyakit mental. Seorang psikiater bisa memberikan psikoterapi dan obat-obatan untuk mengobati kecemasan atau stres yang sedang dialami.
Baca juga: Stres Bisa Memengaruhi Berat Badan, Ini Alasannya
Untuk membantu dokter membuat diagnosis yang akurat akan kondisimu ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan, yaitu:
1. Buat daftar gejala dan kapan gejala itu berlangsung. Catat kapan gejala muncul, bagaimana gejala itu memengaruhi hidupmu, dan kapan gejala itu membaik atau memburuk.
2. Tuliskan tekanan besar apa yang sedang berlangsung dalam hidupmu, serta trauma yang kamu alami, baik dulu maupun sekarang.
3. Tuliskan semua kondisi kesehatan yang sedang kamu alami mencakup mental dan fisik.
4. Buat daftar semua obat dan suplemen yang dikonsumsi dan sertakan berapa banyak yang kamu konsumsi serta seberapa sering.
5. Catat pola makan ataupun minum yang menjadi kebiasaan seperti kopi, alkohol, tembakau, narkoba, dan gula.
Penanganan stres membutuhkan kerja sama antar departemen medis. Apalagi kalau akibat dari stres yang kamu alami berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Kamu perlu melakukan konsultasi dengan:
1. Dokter umum.
2. Psikolog.
3. Psikiater.
4. Praktisi perawatan kesehatan jiwa.
5. Bergabung dengan support group.
Baca juga: 4 Tanda yang Muncul di Tubuh Saat Mengalami Stres
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap seputar ini, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk membuat janji temu dengan spesialis terkait. Perlu diketahui, tidak hanya pengalaman traumatis, stres juga bisa dikarenakan kondisi fisik tertentu. Ketidakseimbangan hormon, efek samping obat, mengidap suatu penyakit, serta berbagai kondisi lainnya. Pastikan penyebab yang mendasari untuk mendapatkan penanganan yang tepat.