Sering Abaikan Pendapat Anak, Ini Bahaya yang Bisa Terjadi
Halodoc, Jakarta – Bagi para orangtua, sebaiknya hindari kebiasaan tidak mau mendengarkan pendapat anak. Terkadang saat anak melakukan suatu kesalahan, orangtua tanpa sengaja menyalahkan anak atas apa yang terjadi pada dirinya. Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan orangtua yang kurang mau menerima atau mendengar alasan dan pendapat anak mengenai hal yang telah terjadi.
Baca juga: Beda Pendapat dengan Anak, Bagaimana Menyikapinya?
Mendengarkan pendapat anak-anak sama pentingnya untuk memenuhi kebutuhan emosional anak. Dilansir dari Psychology Today, orangtua harus mampu mengajarkan anak cara mengekspresikan perasaannya yang juga nantinya bermanfaat pada kehidupannya. Orangtua yang mendengarkan anaknya juga mengajarkan cara berkomunikasi yang baik sehingga anak mampu memiliki hubungan baik dalam keluarga maupun lingkungan sosial.
Hindari Abaikan Pendapat Anak
Banyak orangtua yang kerap tidak mendengarkan pendapat anaknya. Padahal, mendengarkan dan didengarkan dengan baik menjadi salah satu ciri komunikasi yang baik antara anak dan orangtua. Dengan begitu, proses komunikasi berjalan dengan baik dan mengurangi risiko salah paham antara anak dan orangtua.
Lalu, bagaimana orangtua tidak pernah mau mendengarkan pendapat anak? Kondisi ini menyebabkan komunikasi antara orangtua dan anak hanya menjadi satu arah. Jika kebiasaan ini terus-menerus dilakukan oleh orangtua, bukan tidak mungkin hal ini berdampak negatif pada emosional anak.
1. Kurang Rasa Percaya Diri
Melansir Help Guide, mengabaikan pendapat anak berisiko menurunkan rasa percaya diri anak. Kondisi ini menyebabkan anak dan orangtua tidak dapat membangun hubungan yang harmonis dan baik.
2. Anak Tidak Mendengarkan Orangtua
Hindari mengabaikan pendapat anak ketika sedang berkomunikasi. Sering mengabaikan pendapat anak dapat menyebabkan anak juga sulit untuk mendengarkan nasihat atau pendapat yang orangtua berikan. Kondisi ini menyebabkan komunikasi antara anak dan orangtua tidak dapat berjalan dengan baik.
3. Emosi Kurang Terjalin
Tidak mendengarkan pendapat anak juga membuat kedekatan emosional antara anak dan orangtua tidak terjalin dengan baik. Komunikasi yang baik tentunya terjalin dua arah antara orangtua dan anak. Kedekatan emosional yang terjalin baik antara orangtua dan anak juga akan berdampak baik pada anak, misalnya menurunkan risiko kesehatan mental pada anak.
4. Hubungan Sosial Anak Kurang Terasah
Pendapat yang jarang didengar oleh orangtua, berisiko menyebabkan anak melakukan hal yang sama pada lingkungan dan hubungan sosial. Kondisi membuat anak tidak memiliki kemampuan berhubungan sosial yang baik dengan teman-teman seusianya.
Baca juga: Beda Pendapat, Ini Tips Berkompromi dengan Ambisi Anak
Itulah dampak negatif yang dialami anak ketika orangtua sering mengabaikan anak. Orangtua juga dapat menggunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada psikolog mengenai proses membangun hubungan antara orangtua dan anak yang optimal.
Manfaat Mendengarkan Anak
Melansir Being The Parent, sering memberikan anak untuk menyampaikan pendapat atau idenya dapat membantu anak untuk memiliki rasa percaya diri yang baik. Selain itu, hubungan emosional anak dan orangtua akan terjalin dengan lebih baik lagi. Mendengarkan pendapat anak, maka orangtua juga membantu kemampuan hubungan sosial anak menjadi lebih baik.
Maka itu, jadilah pendengar yang baik untuk anak dengan tidak memotong pendapat atau ide yang sedang diutarakan oleh anak. Buatlah kontak mata dengan anak saat mendengar pendapat yang diutarakan anak. Tindakan sederhana ini membuat anak merasa dihargai. Jangan potong pembicaraan anak selagi ia masih berbicara. Setelah anak selesai berbicara, jangan lupa untuk merespon pendapat atau ide anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.
Baca juga: Ketahui Tipe Parenting yang Sesuai dengan Anak
Tidak ada salahnya mengikuti ide anak sesekali, terkadang anak memiliki ide atau pendapat yang lebih menyegarkan dan menyenangkan dibandingkan orangtua. Jika ide atau pendapat tersebut salah, sebaiknya orangtua ingatkan dan jelaskan dengan bahasa yang dimengerti anak mengapa ide atau pendapat tersebut salah.