Serba-Serbi Tes Kepribadian MBTI yang Perlu Diketahui
Tes MBTI punya 4 skala besar dalam penilaian kepribadian seseorang, seperti extraversion – introversion, sensing – intuition, thinking – feeling, dan judging – perceiving.

DAFTAR ISI
Serba-Serbi Tes Kepribadian MBTI
- Extraversion (E) – Introversion (I)
- Sensing (S) – Intuition (N)
- Thinking (T) – Feeling (F)
- Judging (J) – Perceiving (P)
Apa Kata Studi tentang Tes Kepribadian?
Tes kepribadian menjadi salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengenal diri sendiri. Dengan melakukan tes kepribadian, kamu bisa mengetahui apa yang menjadi kelebihan serta kelemahan diri kamu sendiri.
Namun, tes kepribadian bukanlah sebuah pemeriksaan untuk mendiagnosis adanya gangguan kesehatan mental. Ada berbagai jenis tes kepribadian yang bisa kamu lakukan, salah satunya tes kepribadian Myers Briggs Type Indicator atau MBTI.
Tes kepribadian MBTI adalah tes kepribadian yang dirancang untuk mengidentifikasi tipe kepribadian, kekuatan, dan preferensi seseorang.
Yuk, ketahui serba-serbi tes ini lebih banyak, di sini!
Serba-Serbi Tes Kepribadian MBTI
Tes kepribadian MBTI dikembangkan oleh Isabel Myers dan Katharine Briggs berdasarkan teori psikologi dari Carl Jung.
Saat ini tes kepribadian MBTI menjadi salah satu tes kepribadian yang paling banyak digunakan.
Tes kepribadian MBTI banyak dilakukan secara online melalui website tertentu yang bisa diakses tanpa berbayar.
Jadi, tidak ada salahnya mencoba untuk melakukan tes ini untuk lebih memahami karakter diri sendiri.
Sementara itu, Tes kepribadian MBTI akan dilakukan dengan berbagai pertanyaan yang wajib dijawab oleh penggunanya.
Dengan begitu, pengguna pemeriksaan ini diharapkan dapat mengenali dan memahami kepribadian diri mereka masing-masing.
Hal ini termasuk kesukaan, kekuatan, kelemahan, referensi pekerjaan, hingga cara bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan.
Sebenarnya, hasil dari tes kepribadian ini tidak akan menunjukkan hasil yang salah atau benar.
Tetapi tujuannya untuk memastikan kamu mengenali diri kamu sendiri.
Kuesioner atau pertanyaan yang akan dijawab oleh pengguna tes ini terdiri dari 4 skala yang berbeda, yaitu:
1. Extraversion (E) – Introversion (I)
Skala ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana kamu merespon dan berinteraksi dengan orang luar atau lingkungan.
Dengan kata lain, skala ini bertujuan untuk mengenali cara bersosialisasi yang kamu lakukan.
Extraversion atau ekstrovert adalah kondisi yang berorientasi pada tindakan, menikmati interaksi dengan sosial, dan kembali berenergi setelah bertemu dengan orang lain.
Sebaliknya, introversion atau introvert berorientasi pada pemikiran, menikmati interaksi sosial yang bermakna dan mendalam, serta merasa berenergi setelah menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri.
2. Sensing (S) – Intuition (N)
Skala ini melibatkan bagaimana seseorang mengumpulkan sebuah informasi dari lingkungan di sekitarnya (persepsi).
Mereka yang berada pada tahap sensing akan lebih cenderung mempercayai informasi yang ada di masa sekarang sebagai sebuah informasi yang nyata dan konkret.
Hal ini berkaitan dengan sensing atau informasi yang dapat dipahami oleh panca indera dengan adanya data dan fakta.
Sementara itu, mereka yang termasuk dalam intuition lebih percaya pada informasi yang abstrak atau teoritis dan dapat dikaitkan dengan informasi yang lainnya.
Kelompok intuition lebih tertarik dengan kemungkinan yang terjadi di masa depan.
3. Thinking (T) – Feeling (F)
Thinking dan feeling adalah skala yang digunakan untuk menilai kemampuan kamu dalam mengambil keputusan (judging).
Nah, Thinking dan feeling dibutuhkan untuk membuat keputusan yang rasional dan sesuai dengan data atau fakta yang diterima oleh intuisi.
Seseorang yang masuk ke dalam kelompok thinking biasanya membuat sebuah keputusan dengan melihat informasi yang dianggap masuk akal, logis, konsisten, dan cocok dengan berbagai informasi lainnya yang dikumpulkan.
Sedangkan mereka yang menggunakan feeling, akan lebih sering mengambil keputusan berdasarkan empati, melihat situasi tertentu, dan mempertimbangkan kebutuhan orang-orang yang terlibat.
Simpati dan empati kerap tertukar, padahal keduanya berbeda. Simak penjelasannya dalam artikel: Kerap Disamakan, Ini Beda Simpati dan Empati.
4. Judging (J) – Perceiving (P)
Myers dan Briggs menambahkan skala lain, judging dan perceiving untuk mengidentifikasi cara seseorang dalam menilai lingkungan di sekitar mereka menggunakan judging atau perceiving.
Tipe judging akan lebih menyukai keputusan dan struktur yang tegas.
Sedangkan perceiving lebih terbuka, fleksibel, dan mudah beradaptasi. Kedua skala ini berkaitan langsung dengan tipe skala lainnya dalam tes MBTI.
Itulah serba-serbi tes kepribadian MBTI yang perlu kamu ketahui.
Berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, maka akan terlihat salah satu tipe kepribadian dari 16 jenis kepribadian yang bisa diidentifikasi oleh tes MBTI.
Untuk pembahasan lebih jelasnya, kamu bisa baca ulasan mengenai 16 jenis tipe kepribadian tersebut di sini:
- ISTJ, ISTP, ISFJ, dan ISFP.
- INFJ, INFP, INTJ, dan INTP.
- ESTP, ESTJ, ESFP, dan ESFJ.
- ENFP, ENFJ, ENTP, dan ENTJ.
Namun, apakah hasil tes ini akurat? Simak penjelasannya dalam artikel: Akuratkah Tes Kepribadian dengan MBTI?
Fakta tentang Tes MBTI
1. Tes kepribadian MBTI pertama kali ditemukan pada tahun 1932.
2. Tes kepribadian MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers berdasarkan teori Carl Jung.
3. Tes kepribadian MBTI mulai digunakan di tahun 1980 dengan tujuan untuk pengembangan diri, serta keperluan karier dan pendidikan.
Apa Kata Studi tentang Tes Kepribadian?
Studi berjudul Peran Tes kepribadian MBTI dalam Proses Konseling: Meningkatkan Pemahaman dan Pengembangan Diri Individu yang dipublikasikan oleh Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (2024) mengungkapkan bahwa, tes kepribadian merupakan instrumen psikologi yang penting untuk mengukur karakteristik individu, tingkah laku, dan norma.
Salah satu tes yang paling populer yaitu MBTI, yang membagi kepribadian menjadi 16 tipe berdasarkan preferensi dikotomi seperti sikap, fungsi persepsi,fungsi penilaian dan gaya hidup.
Hasil penelitian menyebut bahwa, tes MBTI membantu individu dalam pengembangan diri dengan memberikan wawasan mengenai preferensi psikologis mereka.
Hal ini bisa membantu dalam hal komunikasi, manajemen emosi, dan pemecahan masalah.
Selain itu, tes ini juga bermanfaat dalam proses konseling untuk memahami kelebihan dan kelemahan diri, menemukan pekerjaan dan jurusan yang cocok, serta memperbaiki hubungan interpersonal.
Jika kamu atau anggota keluargamu masih memiliki pertanyaan seputar tes MBTI atau tes kepribadian lainnya, jangan ragu untuk bertanya pada dokter di Halodoc.
Cek rekomendasi psikolog klinis terbaik melalui aplikasi Halodoc.