Halodoc, Jakarta – Polio adalah infeksi virus yang menyebabkan gangguan saraf sehingga memicu kelumpuhan pada pengidapnya. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan pengidap polio atau mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi dengan virus.

Meskipun dapat menyerang siapa saja, infeksi virus ini sangat rentan dialami oleh anak-anak, khususnya kelompok usia di bawah lima tahun. Pencegahan polio yang paling efektif dengan memberikan imunisasi polio. Yuk, simak ulasan seputar imunisasi polio dan berbagai hal yang perlu diperhatikan sebelum mendapatkan vaksin ini!

Fakta Seputar Imunisasi Polio

Imunisasi sangat penting dilakukan untuk mencegah berbagai macam penyakit, seperti polio. Setelah pada tahun 1996, Virus Polio Liar (VPL) asli Indonesia dinyatakan hilang sepenuhnya, pada tahun 2022 lalu, ditemukan kembali beberapa kasus polio di Aceh.

Hal ini membuat Kementerian Kesehatan RI terus menjalankan pemberian vaksin polio pada anak-anak untuk mencegah penyebaran dan gangguan kesehatan yang lebih buruk akibat penyakit ini.

Lalu, bagaimana prosedur pemberian vaksin polio bagi anak maupun orang dewasa? Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, menyarankan anak-anak mendapatkan empat dosis vaksin polio secara bertahap. 

Berikut tahapan usia anak untuk mendapatkan vaksin polio, yaitu:

• 2 bulan.
• 4 bulan.
• 6-18 bulan.
• 4-6 tahun.

Menteri Kesehatan RI, Budi Sadikin, mengimbau orang tua memberikan vaksin polio secara lengkap kepada anak-anak. Jika vaksin polio tidak didapatkan secara lengkap, maka risiko anak mengidap penyakit polio akan semakin tinggi.

Selain anak-anak, orang dewasa yang berisiko mengidap polio juga perlu mendapatkan vaksinasi polio. Ada beberapa kondisi yang mewajibkan orang dewasa mendapatkan vaksin ini, seperti:

• Melakukan perjalanan ke daerah atau negara yang mengalami peningkatan kasus polio.
• Bekerja di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang banyak memiliki pasien penyakit polio.

Orang dewasa perlu mendapatkan tiga dosis vaksin polio. Dosis pertama bisa dilakukan kapan saja. Kemudian, dosis kedua diberikan 1-2 bulan setelah dosis pertama. Kemudian dosis ketiga diberikan 6-12 bulan setelah dosis kedua.

Siapa Saja yang Tidak Boleh Mendapatkan Vaksin Polio?

Meskipun vaksin ini bisa didapat oleh anak-anak hingga dewasa, tetapi ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak mendapatkan vaksin polio, seperti:

• Kamu yang memiliki riwayat alergi hingga mengancam nyawa.
• Mengalami alergi setelah mendapatkan vaksin polio dosis pertama.
• Sedang dalam kondisi yang tidak sehat, seperti demam atau mengidap penyakit tertentu. Vaksin dapat ditunda hingga kondisi kesehatan kembali pulih.

Waspada Efek Samping dari Vaksin Polio

Pemberian dua dosis vaksin polio memiliki tingkat efektif hingga 90 persen. Sementara itu, pemberian tiga dosis vaksin polio memberikan perlindungan kesehatan hingga 99 persen.

Meskipun begitu, vaksin polio dapat menyebabkan efek samping yang terbilang ringan hingga sedang. Jarang terjadi vaksin polio yang menyebabkan gangguan kesehatan hingga cukup parah.

Beberapa orang yang mendapatkan vaksin ini akan mengalami pusing, gangguan penglihatan, hingga telinga berdenging. Tanyakan langsung pada dokter menggunakan Halodoc ketika efek samping ini tidak membaik dalam beberapa jam dan cek suplemen yang direkomendasikan. Kamu bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play.

Selain itu, beberapa orang yang menerima vaksin ini akan mengalami nyeri pada bekas suntikan. Reaksi tersebut dapat terjadi dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam setelah pemberian vaksin.

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Polio Vaccination: What Everyone Should Know.

Sehat Negeriku. Diakses pada 2023. Menkes Optimis Target 95% Anak di Provinsi Aceh Diimunisasi Polio Tercapai.

Biofarma. Diakses pada 2023. Virus Polio di Indonesia.