Halodoc, Jakarta – BCG (Bacille Calmette-Guérin) menjadi salah satu langkah efektif dalam melawan sekaligus mencegah tuberkulosis. Vaksinnya sendiri dibuat dari strain basil tuberkulosis sapi yang dilemahkan, yaitu Mycobacterium bovis. Vaksin BCG sudah ada dan telah digunakan sejak 1921 lalu.

Vaksin BCG 80 persen mampu mencegah TBC selama 15 tahun, dan efektif melawan TBC kompleks pada anak. Vaksin ini umumnya diberikan pada seseorang yang tinggal di daerah khatulistiwa, karena tingginya tingkat mikrobakteri lingkungan alami. Bukan hanya BCG saja, begini langkah mencegah TBC:

1. Prosedur Diagnosis Dini

Selain BCG, prosedur diagnosis dini menjadi langkah efektif untuk mencegah penyebaran tuberkulosis. Dalam setahun, satu pengidap tuberkulosis dapat menginfeksi hingga 10-15 orang. Dengan diagnosis dan penanganan dini, sebagian besar pasien tidak lagi menularkan setelah dua minggu mengonsumsi obat.

Langkah ini dapat dilakukan melalui peningkatan kesadaran akan tuberkulosis, sehingga orang dengan gejala segera mencari pertolongan. Hal tersebut biasanya dilakukan oleh petugas penjangkauan dan sukarelawan yang tergabung dalam komunitas dan seorang dengan gejala untuk melakukan pengujian.

2. Mengelola Lingkungan Tempat Tinggal

Tuberkulosis adalah infeksi yang ditularkan melalui udara. Bakteri penyebabnya dilepaskan ke udara ketika pengidap batuk atau bersin. Risiko infeksi dapat dikurangi dengan melakukan beberapa langkah sederhana, seperti:

• Ventilasi udara yang baik, agar sirkulasi dalam rumah dapat berjalan dengan lancar.
• Perhatikan pencahayaan rumah, karena sinar UV efektif dalam membunuh bakteri penyebab tuberkulosis.
• Melakukan tindakan pencegahan penyebaran dengan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
• Menggunakan masker saat bepergian keluar rumah.

3. Memiliki Sistem Kekebalan Tubuh yang Kuat

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat adalah bentuk pertahanan terbaik melawan tuberkulosis. Sebanyak 60 persen orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat membunuh bakteri penyebab tuberkulosis dengan sendirinya.

4. Langkah Pencegahan Lainnya

Bagi pengidap yang gangguan kesehatan tersebut yang berpotensi mengembangkan penyakit tuberkulosis, mereka disarankan untuk mengonsumsi obat yang disarankan dokter. Berikut ini beberapa gangguan kesehatan yang berisiko tinggi mengembangkan penyakit TBC:

• Pengidap HIV/AIDS.
• Orang yang pernah terinfeksi TBC dalam 2 tahun terakhir.
• Bayi dan anak kecil.
• Pengguna jarum suntik bergantian.
• Pengidap penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
• Lansia.
• Pernah mengidap TBC dan tidak diobati secara tuntas.

Jika termasuk ke dalam salah satu kelompok berisiko tinggi tersebut, disarankan untuk mengonsumsi obat sebagai langkah pencegahan tuberkulosis. Kamu perlu mengatasi gangguan kesehatan yang dialami, agar sistem kekebalan tubuh perlahan meningkat dan tubuh dapat melawan bakteri dengan sendirinya.

Itulah beberapa langkah efektif untuk mencegah TBC. Jika kamu mengalami batuk, penurunan nafsu makan, demam dan keringat dingin pada malam hari, batuk berdarah, lemas, dan batuk berdahak selama 21 hari, segera periksakan diri di rumah sakit terdekat, ya.

Pasalnya, sejumlah gejala tersebut menunjukkan jika kamu tengah terinfeksi TBC. ingat, diagnosis dan langkah penanganan diri dapat mencegah dari perkembangan penyakit semakin parah. Jika kamu ingin mengetahui informasi menarik seputar kesehatan, download Halodoc sekarang juga.

Referensi:

TB Alert. Diakses pada 2022. for a future without tuberculosis.

WebMD. Diakses pada 2022. Tuberculosis Prevention: What to Know.

CDC. Diakses pada 2022. TB Prevention.

World Health Organization. Diakses pada 2022. How to Protect Ourselves from TB.