Seberapa Penting Tes Kolesterol saat Program Hamil?
Halodoc, Jakarta - Kolesterol adalah zat yang dibutuhkan tubuh agar tubuh berfungsi dengan baik. Namun, terlalu banyak kolesterol meningkatkan kemungkinan penyakit jantung. Tes darah mengetahui apakah seseorang memiliki terlalu banyak kolesterol. Ada dua jenis kolesterol, yakni kolesterol "baik" atau high density lipoprotein (HDL) dan "jahat" atau low density lipoprotein (LDL). Orang bisa mendapatkan kolesterol dari mengonsumsi makanan tertentu.
Makanan tinggi kolesterol termasuk mentega, daging berlemak, dan keju penuh lemak. Kurang olahraga, kelebihan berat badan, dan mengonsumsi makanan dengan kolesterol tinggi semuanya meningkatkan kolesterol jahat. Kebiasaan merokok dapat mengurangi jumlah kolesterol baik dalam tubuh. Selain untuk mencegah penyakit jantung, pasangan yang sedang merencanakan kehamilan mungkin perlu melakukan tes kolesterol. Namun, seberapa penting tes ini harus dilakukan?
Baca juga: Kolesterol pada Ibu Hamil, Apa Bahayanya?
Seberapa Penting Tes Kolesterol saat Program Hamil?
Melansir dari laman Mother to Baby, ada hubungan antara kolesterol tinggi dengan kehamilan. Banyak yang beranggapan bahwa kolesterol tinggi bisa membuat seorang wanita sulit hamil. Meskipun begitu, belum ada bukti akurat terkait hal ini dan masih perlu diteliti lebih lanjut. Ada pula yang menyebutkan bahwa kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran.
Keguguran dapat terjadi pada setiap kehamilan. Faktanya, wanita dengan kolesterol tinggi memiliki peluang keguguran yang sama dengan wanita lain seusia mereka. Selain keguguran, kolesterol tinggi digadang-gadang membuka peluang cacat lahir. Menurut Mother To Baby, setiap wanita punya kemungkinan 3-5 persen untuk memiliki bayi yang cacat lahir. Namun, belum ada studi terkait kolesterol tinggi dengan peluang cacar lahir. Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan peluang cacat lahir adalah penyakit-penyakit seperti diabetes dan obesitas.
Beberapa penelitian juga tidak menemukan peningkatan komplikasi kehamilan. Namun, banyak penelitian tentang komplikasi kehamilan akibat penyakit diabetes gestasional, preeklampsia (tekanan darah tinggi dan perubahan fungsi ginjal), dan kelahiran prematur (sebelum 37 minggu).
Baca juga: Mengidap Kolesterol Tinggi, Konsumsi 10 Makanan Ini
Kolesterol tinggi pada pria diketahui mampu memengaruhi kualitas sperma. Namun, tidak ada bukti yang jelas bahwa kolesterol tinggi dapat mengurangi peluang pria untuk menjadi ayah. Secara umum, paparan yang dimiliki ayah tidak meningkatkan risiko kehamilan. Risiko kehamilan umumnya seringkali dipengaruhi oleh kondisi ibu.
Mengingat belum ada korelasi yang jelas antara kolesterol tinggi dengan peluang kehamilan, tes kolesterol mungkin tidak begitu diperlukan. Saat menjalani program kehamilan, tes kesuburan adalah hal yang paling penting. Namun, jika kamu ingin memastikan semua fungsi tubuh berjalan dengan baik, kamu boleh-boleh saja tetap melakukan tes kolesterol.
Mengatasi Kolesterol Tinggi Selama Kehamilan
Apabila kamu sudah berhasil hamil dan memiliki kolesterol yang tinggi, sebaiknya segera bicara dengan dokter terkait obat-obatan kolesterol yang sedang dikonsumsi. Penting untuk mendiskusikan semua pilihan perawatan dengan dokter ketika merencanakan kehamilan, atau segera setelah mengetahui bahwa kamu hamil.
Kamu bisa menanyakan hal ini dengan dokter Halodoc. Lewat aplikasi, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Kalau kamu ingin bertemu langsung dengan dokter, kamu bisa membuat janji terlebih dahulu lewat aplikasi Halodoc. Lewat Halodoc, kamu bisa tahu estimasi waktu bertemu dokter, sehingga tidak perlu mengantre lama-lama.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini 3 Peran Doula selama Kehamilan
Disebutkan kolesterol tinggi sering disebabkan karena pola makan yang buruk, maka penting untuk memilih makanan yang lebih sehat dan rutin berolahraga saat merencanakan kehamilan. Pilihlah jenis-jenis makanan yang meningkatkan kesuburan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Referensi :
Mother To Baby. Diakses pada 2020. High Cholesterol.
Parents. Diakses pada 2020. Is High Cholesterol During Pregnancy Normal?.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan