Halodoc, Jakarta – Selama kehamilan, ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh ibu. Kondisi ini tentunya menimbulkan berbagai ketidaknyamanan, tanpa terkecuali saat tidur. Akibatnya, kualitas tidur ibu berisiko menurun. Padahal, tidur berkualitas merupakan salah satu hal penting yang perlu dipenuhi selama kehamilan. Sebab, durasi dan kualitas tidur berperan penting dalam menjaga kesehatan ibu sekaligus janin yang dikandung. 

Karena hal ini, sebagian ibu hamil bersiasat untuk mengurangi ketidaknyamanan yang timbul. Salah satunya dengan menggunakan bantal hamil yang diproduksi berdasarkan kebutuhan ibu hamil. Namun, sampai saat ini ide tersebut kerap menjadi perdebatan. 

Fakta Mengenai Seberapa Penting Penggunaan Bantal Hamil

Bantal kehamilan dirancang khusus untuk memberikan dukungan ekstra di area yang paling terpengaruh oleh pertumbuhan bayi dan perut ibu hamil. Sebab, bentuk tubuh selama kehamilan akan mengalami banyak perubahan. Sementara itu, sebagian besar bantal tradisional tidak dibuat untuk mengikuti kontur tubuh bumil. Hal ini pada akhirnya dapat membuat bumil rentan terhadap sakit punggung, kram kaki, kekakuan panggul dan, pada akhirnya, malam yang gelisah atau bahkan insomnia.

Nah, penggunaan bantal ini (apakah itu bantal seluruh tubuh atau irisan sederhana) diyakini dapat mengurangi ketegangan pada titik-titik tekanan yang berubah. Hal ini diklaim dapat mencegah atau mengurangi rasa sakit yang dapat timbul pada titik tersebut. 

Maka dari itu, dapat disimpulkan kalau penggunaan bantal ibu hamil dinilai cukup penting. Mengingat bantal biasa tidak dapat memberikan kenyamanan yang dibutuhkan selama kehamilan. Dengan menggunakan bantal ini, tentu risiko ketidaknyamanan akibat kram perut, atau rasa nyeri kehamilan lainnya dapat diminimalkan. 

Bagaimana Bantal Kehamilan Bekerja? 

Ada tiga area utama di mana bantal kehamilan benar-benar bermanfaat. Mulai dari di bawah perut, di belakang punggung, dan di antara kedua kaki. Ketiga titik tersebut dipercaya sebagai area untuk mendapat manfaat dari dukungan ekstra saat ibu tidur selama kehamilan. Meskipun bantal hamil mungkin tidak bekerja dengan baik untuk semua orang, secara umum bantal kehamilan dapat:

• Memberikan kemudahan penyesuaian ibu hamil ke posisi tidur baru.
• Menjaga agar leher, punggung, dan pinggul tetap sejajar saat tidur.
• Mengurangi tekanan di sekitar pinggul dan tulang kemaluan dengan menjaga agar kaki tetap sejajar satu sama lain.
• Meningkatkan sirkulasi. 
• Memperbaiki kondisi kehamilan umum seperti mulas, hidung tersumbat, dan kram kaki.
• Mengurangi potensi secara tidak sengaja berguling telentang saat ibu hamil sedang tidur.

Jika bumil tidak ingin menggunakan bantal kehamilan, mereka juga perlu mempertimbangkan salah satu hal penting. Terkait apakah bantal dan kasur mereka dapat memberikan keselarasan tulang belakang yang benar. Sebab, selama kehamilan tulang belakang, ligamen, dan persendian rentan untuk menjadi tegang. Tidur tidak sejajar hanya akan memperburuk masalah ini. 

Jenis-Jenis Bantal Hamil yang Perlu Diketahui

Bantal hamil memiliki bentuk yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenisnya: 

• Berbentuk C atau kontur. Mendukung punggung atau perut, menjaga kaki dan pinggul sejajar, dan menjaga leher ditopang dan sejajar dengan punggung.
• Berbentuk U. Mendukung setiap bagian tubuh secara merata, menjaga kaki dan pinggul sejajar, sekaligus menjaga leher sejajar dengan punggung.
• Wedge. Mendukung area yang ditargetkan, seperti di bawah perut, di belakang punggung, atau di antara lutut, dapat mencegah berguling saat tidur. 

Itulah penjelasan mengenai seberapa penting penggunaan bantal hamil. Selain memastikan kalau tidur berkualitas didapatkan selama kehamilan, ibu juga perlu memeriksa kondisi kehamilan secara berkala. ibu bisa melalui aplikasi Halodoc. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Sleep during pregnancy: Follow these tips. 

Verywell Health. Diakses pada 2023. Do You Need a Pregnancy Pillow?