Seberapa Penting Pendinginan Usai Berolahraga?
Halodoc, Jakarta - Berolahraga adalah salah satu hal yang wajib dilakukan semua orang untuk terus menjaga kebugaran tubuhnya. Dengan rutin melakukan aktivitas fisik, kamu dapat membakar kalori yang menumpuk di dalam tubuh saat mengeluarkan keringat. Meski terasa lelah, kamu mungkin akan merasa puas setelah berolahraga dan pikiran menjadi lebih terbuka.
Meski begitu, masih banyak orang yang melakukan beberapa kesalahan setelah berolahraga, salah satunya adalah pendinginan. Setelah tubuh melakukan banyak gerakan untuk membakar kalori, peregangan juga perlu dilakukan agar dapat mengurangi dampak buruk yang dapat terjadi. Berikut pembahasan lebih lengkap terkait hal tersebut!
Baca juga: Jangan Asal Olahraga, Pendinginan Itu Penting!
Pentingnya Pendinginan Setelah Olahraga
Pendinginan setelah berolahraga adalah salah satu bagian yang penting untuk dilakukan. Hal ini hanya akan memakan waktu selama 3–10 menit, yang dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks. Tujuan dari pendinginan adalah agar detak jantung dan pernapasan kembali normal dan relaksasi dari tubuh lebih maksimal. Maka dari itu, kamu harus selalu memastikan untuk melakukan hal tersebut setiap habis berolahraga. Berikut ini beberapa manfaat dari pendinginan:
1. Menormalkan Aliran Darah
Saat berolahraga, jantung memompa dengan lebih cepat dan darah yang mengandung oksigen harus dipompa dari jantung ke seluruh tubuh sebelum kembali ke jantung untuk mendapatkan oksigen kembali. Saat intensitas dari aktivitas menurun, pekerjaan jantung akan menurun dan membuat otot mengendur. Namun, jika tubuh berhenti secara tiba-tiba, hal tersebut dapat menyebabkan darah berkumpul di bagian bawah tubuh dan lebih lambat untuk kembali ke jantung serta otak.
Selain itu, saat darah melambat di sistem vaskular, tersisa sedikit tekanan untuk memindahkan darah melalui vena. Akhirnya, sebagian darah menjadi terperangkap pada katup tersebut. Hal ini dapat membuat seseorang menjadi pusing dan pingsan karena kekurangan oksigen. Maka dari itu, cobalah untuk selalu memastikan kamu melakukan pendinginan setelah olahraga guna mencegah hal tersebut.
Baca juga: Risiko Cedera, Pentingnya Pemanasan Sebelum dan Sesudah Lari
2. Mencegah Nyeri Otot
Salah satu dampak buruk yang dapat terjadi saat tidak melakukan pendinginan setelah berolahraga adalah delayed onset muscle soreness (DOMS) atau nyeri otot onset tertunda. Gangguan ini terjadi dalam kurun waktu 24 hingga 48 jam setelah beraktivitas fisik karena adanya robekan kecil di serat otot. Meski begitu, hal ini lumrah untuk terjadi, terutama saat mencoba metode latihan yang baru.
Meski begitu, seseorang yang mengalami DOMS dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan merasa tubuh menjadi lemah. Selain itu, saat kamu mengalami nyeri otot, hal tersebut dapat menjadi pertanda jika latihan yang dilakukan berlebihan hingga menimbulkan cedera. Dengan selalu memastikan melakukan pendinginan setelah olahraga, untuk meminimalisir dampak buruk yang disebabkan oleh DOMS.
Jika kamu memiliki pertanyaan lainnya terkait manfaat melakukan pendinginan setelah olahraga, dokter dari Halodoc dapat memberikan saran yang paling baik. Kamu dapat memanfaatkan fitur Chat atau Voice/Video Call, pada aplikasi Halodoc untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan. Tunggu apa lagi, download aplikasinya sekarang juga!
3. Pemulihan
Setelah melakukan latihan yang intens, terdapat akumulasi asam laktat di dalam tubuh. Produk sampingan yang dihasilkan saat olahraga ini memerlukan waktu untuk keluar dari dalam tubuh. Dengan pendinginan setelah berolahraga, tubuh dapat lebih efektif untuk mengeluarkannya. Hal ini juga membantu untuk memastikan jika tubuh telah siap untuk melakukan aktivitas fisik berikutnya.
Baca juga: Pentingnya Pemanasan dan Pendinginan dalam Olahraga
Itulah pembahasan mengenai betapa pentingnya melakukan pendinginan setelah olahraga. Dengan mengetahui manfaat apa saja yang didapati oleh tubuh, kamu akan selalu memastikan untuk melakukan hal tersebut setiap melakukan aktivitas fisik. Dengan begitu, tubuh menjadi lebih sehat tanpa adanya risiko nyeri otot hingga cedera yang mengganggu aktivitas harian.