Seberapa Berbahaya Varian Delta Dibandingkan Varian Asli COVID-19?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Agustus 2021
Seberapa Berbahaya Varian Delta Dibandingkan Varian Asli COVID-19?Seberapa Berbahaya Varian Delta Dibandingkan Varian Asli COVID-19?

“Varian delta adalah jenis virus corona yang sedang marak menyebar di seluruh dunia. Selain itu, varian delta COVID-19 ini disebut-sebut sangat berbahaya jika dibandingkan dengan varian aslinya dan bahkan ratusan kali lipat. Penting untuk mengetahuinya agar memahami pencegahan yang tepat.”

Halodoc, Jakarta – Penelitian demi penelitian terus dilakukan terhadap varian delta dari COVID-19. Mutasi dari virus corona ini masih terus menimbulkan keresahan di masyarakat karena dampak buruknya yang dapat timbul saat infeksinya menyerang tubuh.

Meski begitu, pertanyaan yang banyak dilontarkan oleh orang banyak adalah seberapa berbahaya sih varian delta COVID-19 ini dibandingkan varian aslinya? Untuk mengetahui jawabannya, baca ulasan berikut ini!

Baca juga: Mengenal Varian Delta Penyebab COVID-19 Second Wave di India

Perbandingan Varian Delta COVID-19 dengan Varian Asli

Suatu penelitian yang dilakukan oleh Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA), menyebutkan jika varian delta COVID-19 lebih menular 300 kali lebih tinggi terkait viral loadnya dibandingkan dengan versi aslinya. Viral load diartikan sebagai jumlah virus di dalam darah.

Pengamatan ini dilakukan saat gejala pertama kalinya timbul dan secara bertahap menurun. Perinciannya, jumlah viral load akan menurun menjadi 30 kali dalam empat hari dan 10 kali dalam waktu sembilan hari. Bahkan, setelah 10 hari akan menurun ke tingkat yang sama dengan varian lainnya.

Viral load yang lebih tinggi berarti virus menyebar jauh lebih mudah dari satu orang ke orang lainnya dan dampak dari infeksi yang ditimbulkan lebih tinggi hingga menyebabkan harus dirawat inap.

Namun, faktanya, viral load yang lebih tinggi tidak berarti risiko penularannya juga mencapai 300 kali lipat. Kemungkinan tingkat penularannya sekitar 1,6 kali lipat dari varian Alpha dan 2 kali lipat dari virus aslinya.

Baca juga: Kenali Varian Alpha, Beta, dan Delta dari Virus COVID-19

Untuk menghindari penyebaran varian delta dari COVID-19, yang sekarang ini menjadi strain dominan di seluruh dunia, KDCA menyarankan agar semua orang melakukan pemeriksaan saat mengalami gejalanya. Dengan begitu, penyebaran dari penyakit ini dapat ditekan dengan menghindari bertemu orang lain yang dapat meningkatkan risiko orang lain tertular juga.

Jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait varian delta dari COVID-19, dokter dari Halodoc siap memberikan jawaban yang paling tepat dan aktual. Dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa berinteraksi langsung dengan ahli medis tanpa perlu bertatap muka. Maka dari itu, manfaatkan momen ini dengan mengunduh aplikasinya sekarang juga!

Efektivitas Vaksin Terhadap Varian Delta

Seperti yang diketahui banyak orang, vaksin masih menjadi pertahanan terbaik untuk melawan segala jenis varian COVID-19, termasuk juga varian delta. Dengan mendapatkan vaksinasi, tubuh secara signifikan dapat meningkatkan perlindungan dari virus corona dan menurunkan risiko untuk mengembangkan gejala yang parah dan bahkan komplikasi.

Peningkatan penyebaran varian delta sangat berhubungan dengan tingkat vaksinasi yang rendah, terutama pada beberapa negara di Asia dengan penduduk yang padat, termasuk juga Indonesia. Sejauh ini, gelombang yang disebabkan oleh varian delta ini masih belum kunjung surut. Hal yang positif sejauh ini adalah vaksinasi terus berjalan meski masih sangat kekurangan.

Baca juga: Varian Delta COVID-19 Rentan Serang Anak, Ini Faktanya

Para ahli medis menyarankan agar seluruh masyarakat yang bisa divaksinasi untuk mendapatkannya. Selama populasi besar masih terserang infeksi, virus dapat terus berkembang dan bermutasi menjadi bentuk yang lebih menular dan mematikan.

Maka dari itu, pastikan diri kamu mendapatkan vaksinasi secepat mungkin saat kesempatan ada di depan mata untuk melindungi diri sendiri dan orang di sekitarmu, ya. 

Referensi:
NDTV. Diakses pada 2021. Delta Variant Cases Show 300 Times Higher Viral Load, Shows South Korea Study.
Science Times. Diakses pada 2021. Delta Variant Patients Have 300 Times Viral Load Compared to Original Strain, Will Vaccines Help Protect People?