Sebelum Pasang, Kenali Dulu Apa Saja Plus Minus KB IUD
Pada dasarnya, setiap alat kontrasepsi memiliki nilai lebih dan kurangnya masing-masing, termasuk KB IUD atau KB spiral.
Artikel ini telah di-review oleh dr. Enrico Hervianto SpOG
DAFTAR ISI
- Apa Keunggulan dari KB IUD?
- Apa Saja Efek Samping IUD?
- Siapa Saja yang Tidak Boleh Memakai KB IUD?
- Studi Terkait Pemilihan KB IUD
- Hubungi Dokter Obgyn di Halodoc untuk Info Lengkap Terkait IUD
KB IUD atau KB spiral merupakan salah satu jenis metode kontrasepsi yang populer dan menjadi andalan para banyak wanita.
Meski memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan, ada beberapa efek samping IUD yang perlu kamu ketahui.
IUD merupakan pilihan alat kontrasepsi yang baik bagi banyak wanita. Pemasangannya hanya perlu sekali dan memberikan efektivitas hingga sampai 10 tahun.
Lalu, apa keunggulan dan efek samping pemakaian IUD sebagai opsi alat kontrasepsi?
Apa Keunggulan dari KB Spiral?
Metode kontrasepsi IUD memiliki berbagai keunggulan, baik yang menggunakan tembaga atau perak maupun yang bersifat hormonal.
IUD yang menggunakan perak cenderung lebih efektif sebagai spermisida, yaitu mampu menghentikan pergerakan sperma. Keunggulan lainnya, IUD perak lebih jarang menimbulkan alergi. Meski begitu, biaya jenis IUD ini cenderung lebih mahal.
Keduanya bekerja dengan cara menghambat pergerakan sperma menuju sel telur.
Apabila pemasangannya benar, kedua jenis IUD ini mampu mencegah kehamilan dengan sangat baik.
Beberapa manfaat dan keunggulan alat kontrasepsi IUD antara lain:
- Efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan, dengan tingkat keberhasilan mencapai 98-99 persen selama lima tahun penggunaan.
- Pemakaian cocok pada sebagian besar wanita.
- Memberikan perlindungan jangka panjang, bahkan hingga 10 tahun, tergantung mereknya.
- Tidak mengganggu aktivitas seksual.
- Cocok untuk ibu menyusui.
- Setelah melepas IUD, kesuburan akan pulih dan wanita dapat hamil kembali.
- Cocok untuk wanita yang sedang menjalani pengobatan apapun.
- Tidak menyebabkan penambahan berat badan.
- Tidak terpengaruh oleh pengobatan tertentu. Misalnya, aman untuk pengobatan TBC, gangguan pembekuan darah, darah tinggi, stroke maupun jantung.
- Tidak mempengaruhi suasana hati dan gairah seksual.
- Cocok untuk wanita yang tidak dapat menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.
- Pada IUD hormonal, jenis ini mampu mengurangi nyeri menstruasi.
- Dapat dilepas kapanpun oleh tenaga medis profesional.
Dengan keunggulan tersebut, banyak wanita memilih untuk memakai IUD.
Jika kamu tertarik untuk menggunakan IUD, kamu perlu tahu juga Prosedur Pemasangan KB IUD pada Wanita.
Sementara itu, jika kamu masih butuh info dari ahlinya, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Beri Info Seputar KB.
Efek Samping IUD Apa Saja?
Namun, kamu perlu mengetahui apa saja efek samping IUD, yaitu:
- Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
- Pada IUD jenis tembaga atau perak, bisa meningkatkan risiko menoragia atau perdarahan menstruasi yang berlebihan. Hal ini disebabkan oleh efek bahan aktifnya yang berupa kumparan logam.
- Jika seorang wanita terkena penyakit menular seksual saat menggunakan metode kontrasepsi jenis ini, risiko penyakit radang panggul dapat meningkat jika tidak segera mendapatkan pengobatan.
- Terdapat risiko kehamilan ektopik yang lebih tinggi jika pembuahan terjadi saat IUD masih terpasang, meskipun kehamilan dengan metode ini sangat jarang terjadi.
Itulah efek samping IUD yang perlu kamu perhatikan. Selain itu, terdapat risiko infeksi saat menggunakan metode kontrasepsi ini, terutama selama pemasangan alat tersebut.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu tidak menggunakan IUD ini jika memiliki atau berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual.
Metode kontrasepsi tak hanya untuk wanita saja, ini beragam jenis kontrasepsi untuk pria: Ini 5 Jenis KB untuk Pria Beserta Keunggulan dan Kekurangannya.
Fakta Tentang KB Spiral
Beberapa jenis IUD hormonal, terutama yang mengandung hormon levonorgestrel, dapat membantu mengurangi jerawat pada beberapa wanita. Hal ini karena mekanisme kerja hormon progestin dalam IUD yang dapat mempengaruhi kadar hormon androgen dalam tubuh.
Hormon androgen berperan dalam meningkatkan produksi minyak pada kulit. IUD hormonal dapat membantu mengurangi produksi minyak berlebih ini, sehingga pori-pori kulit tidak mudah tersumbat dan jerawat pun berkurang.
Siapa Saja yang Tidak Boleh Memakai KB Spiral?
Tidak hanya itu, dokter mungkin tidak merekomendasikan pemakaian IUD untuk wanita dengan kondisi berikut ini:
- Mungkin sedang hamil.
- Memiliki kanker rahim.
- Mengalami pendarahan vagina yang tidak pasti penyebabnya.
- Memiliki banyak pasangan seksual (karena peningkatan risiko penyakit menular seksual).
- Alergi terhadap tembaga (untuk IUD jenis tembaga), atau memiliki penyakit Wilson.
Informasi tentang efek samping pemakaian IUD bisa kamu dapatkan dengan membaca artikel Nggak Perlu Khawatir, Ini 4 Efek Samping Kontrasepsi IUD.
Meskipun jarang terjadi, ada kemungkinan IUD menembus dinding rahim. Selain itu, jika kehamilan terjadi saat menggunakan kontrasepsi ini, terdapat peningkatan risiko terhadap kehamilan.
Terakhir, terdapat sedikit risiko infeksi saat dokter memasang IUD, sehingga pemeriksaan penyakit menular seksual mungkin perlu dilakukan sebelum pemasangan.
Sebaiknya kamu juga membicarakan kondisi kesehatan dan risiko penyakit yang kamu miliki dengan dokter sebelum memasang IUD.
Meski ada beberapa efek samping IUD, alat kontrasepsi ini tetap merupakan salah satu yang layak menjadi pertimbangan karena manfaat dan keefektifannya dalam mencegah kehamilan.
Berbagai risiko atau kekurangan dapat diminimalisir dengan melakukan pemeriksaan kesehatan yang tepat.
Studi Terkait Pemilihan KB IUD
Penelitian yang dipublikasi dalam Nursing Care and Health Technology Journal, bertujuan untuk mencari tahu faktor-faktor apa saja yang memengaruhi seorang ibu memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD setelah melahirkan di Puskesmas Kemingking Dalam, Kabupaten Muaro Jambi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengetahuan, sikap, dukungan suami, dukungan orang tua, dan dukungan petugas kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan seorang ibu untuk menggunakan IUD setelah melahirkan.
Artinya, semakin baik pengetahuan, sikap positif, serta adanya dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan, semakin besar kemungkinan seorang ibu akan memilih IUD sebagai alat kontrasepsi.
Kesimpulannya, selain faktor medis, faktor sosial seperti pengetahuan, sikap, dan dukungan sosial sangat penting dalam mendorong penggunaan alat kontrasepsi IUD.
Dengan kata lain, untuk meningkatkan penggunaan IUD, perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang IUD, mengubah sikap negatif terhadap IUD, serta memberikan dukungan yang kuat dari keluarga dan petugas kesehatan.
Hubungi Dokter Obgyn di Halodoc untuk Info Lengkap Terkait IUD
Jika kamu masih bingung dan memiliki pertanyaan terkait alat kontrasepsi IUD, jangan ragu untuk hubungi dokter spesialis kandungan yang terpercaya di Halodoc.
Berkonsultasi dengan dokter di Halodoc dapat memudahkan kamu untuk menentukan alat kontrasepsi mana yang cocok untuk digunakan.
Selain itu, dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Nah, berikut beberapa dokter berpengalaman yang bisa kamu hubungi:
Dengan menggunakan Halodoc, kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja karena dokter tersedia selama 24 jam.
Apabila dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Jangan khawatir, privasi kamu juga pasti aman dan terjaga di Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Planned Parenthood. Diakses pada 2024. What are the benefits of IUDs?
Healthline. Diakses pada 2024. Intrauterine Devices (IUDs).
News Medical Life Sciences. Diakses pada 2024. IUD: Advantages and Disadvantages.
Nursing Care and Health Technology Journal. Diakses pada 2024. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan IUD Pasca Persalinan Muaro Jambi.
Frequently Asked Question
1. Apakah KB IUD boleh mengeluarkan sperma di dalam?
Salah satu keunggulan IUD adalah kamu tetap bisa berhubungan intim secara normal, termasuk mengeluarkan sperma di dalam.
IUD bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dan membuahi sel telur, sehingga kehamilan tidak terjadi.
Jadi, kamu tidak perlu khawatir akan hamil meskipun mengeluarkan sperma di dalam saat menggunakan IUD.
2. Apa pengaruh KB IUD saat berhubungan?
Secara umum, IUD tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hubungan seksual.
Namun, beberapa wanita mungkin merasakan sedikit ketidaknyamanan atau sedikit perdarahan pada awal penggunaan, terutama saat menstruasi.
3. Apa yang tidak boleh dilakukan saat KB IUD?
Meskipun IUD sangat efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Jangan menarik benang IUD sendiri. Benang IUD berfungsi untuk memeriksa apakah IUD masih berada di tempatnya. Jangan pernah menarik benang ini sendiri, karena dapat menyebabkan IUD berpindah atau keluar.
- Periksa benang IUD secara teratur. Setelah menstruasi, periksa benang IUD untuk memastikan posisinya masih benar. Jika benang tidak terasa atau terasa lebih pendek, segera konsultasikan dengan dokter.
- Laporkan jika terjadi gejala yang tidak biasa. Beberapa gejala seperti demam tinggi, nyeri perut hebat, perdarahan yang tidak normal, atau keluarnya bau tidak sedap dari vagina harus segera dilaporkan ke dokter.
- Gunakan kondom untuk perlindungan tambahan. Meskipun IUD sangat efektif mencegah kehamilan, namun tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS). Jika kamu ingin terlindungi dari IMS, gunakan kondom saat berhubungan seksual.