Scaling Gigi, Bagaimana Prosedur dan Manfaatnya?
Halodoc, Jakarta - Mau tahu berapa banyaknya anak-anak yang mengalami masalah gigi di Indonesia? Gawatnya, menurut data Riset Kesehatan Dasar (2018), setidaknya 93 persen anak-anak mesti berhadapan dengan masalah ini. Menurut Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI), ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa hanya sedikit masyarakat yang memerhatikan kesehatan gigi, mulai dari minimnya tingkat pendidikan, dan faktor ekonomi atau finansial dalam internal masyarakat.
Padahal, masalah gigi dan mulut ini bisa dicegah dengan pemeliharaan kesehatan gigi dan tindakan pencegahan masalah gigi. Bagaimana caranya? Tentunya menerapkan gaya hidup sehat (rutin menyikat gigi hingga hindari faktor yang bisa merusak gigi) dan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Nah, tentang pemeriksaan rutin ini, ada banyak hal yang bisa dilakukan dokter gigi. Salah satunya scaling gigi. Sudah tak asing kan dengan prosedur scaling gigi?
Baca juga: 6 Jenis Infeksi Gigi dan Akibatnya yang Perlu Diketahui
Prosedur Scaling Gigi
Terdapat beberapa langkah yang dilakukan dokter ketika melakukan prosedur scaling gigi, yaitu:
- Pemberian anastesi lokal bila diperlukan. Tujuannya, menghilangkan rasa nyeri yang mungkin muncul.
- Selanjutnya, dokter melakukan pembersihan karang gigi dengan alat mengikis gelombang ultrasonik. Alat ini mengeluarkan getaran dan menghilangkan plak dan karang gigi.
- Selanjutnya, dokter menggunakan scaler (pengikis manual) untuk membersihkan sisa plak dan karang gigi yang tidak terjangkau pengikis ultrasonik.
- Dokter akan meminta pasien berkumur beberapa kali untuk membuang sisa plak yang ada di dalam mulut.
- Terakhir, dokter biasanya akan memoles gigi dengan alat pemoles yang dilengkapi karet lembut di bagian ujungnya.
Rontokkan Karang dan Plak Gigi
Pada dasarnya prosedur scaling gigi digunakan untuk membersihkan dan menghilangkan karang dan plak yang menempel di gigi. Plak dan karang gigi cenderung sulit untuk dihilangkan dengan cara menyikat gigi. Awas, jangan main-main dengan karang atau plak gigi, lho.
Andaikan kotoran ini tidak dibersihkan dengan benar, maka ada berbagai risiko yang bisa mengintai. Jangan heran bila pada akhirnya akan terjadi periodontitis, gigi berlubang, dan kerusakan lainnya.
Penumpukan plak dan karang (tartar) di gigi juga bisa mengganggu penampilan. Pasalnya, tumpukan plak bisa menyebabkan gigi berubah warna. Plak ini terbentuk dari sisa makanan dan bakteri yang tertinggal di dalam mulut. Penumpukan kotoran ini menyebabkan munculnya lapisan tipis berwarna kuning atau putih yang menempel di gigi.
Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, plak yang bercampur dengan dengan air liur memicu terbentuknya karang gigi atau tartar. Mau tahu apa akibatnya? Tepat seperti yang dijelaskan di atas, dari periodontitis hingga kerusakan gigi lainnya.
Nah, untuk mengatasi masalah yang satu ini, scaling gigi bisa menjadi solusinya. Scaling gigi adalah pemeriksaan gigi non-operasi yang dianggap ampuh untuk menghilangkan karang dan plak yang menempel di gigi.
Baca juga: Agar Tidak Bau Mulut, Lakukan 5 Cara Paling Ampuh Ini
Ada fakta menariknya lainnya mengenai scaling gigi yang bisa disimak bersama. Ternyata perawatan scaling gigi bisa meminimalkan penyakit jantung, khususnya fibrilasi atrium (gangguan irama jantung). Mau bukti?
Lihatlah studi dalam jurnal US National Library of Medicine National Institutes of Health, “Dental Scaling and Atrial Fibrillation: A Nationwide Cohort Study.” Tujuan penelitian tersebut penelitian ini untuk menyelidiki apakah scaling gigi dapat mengurangi risiko atrial fibrilasi (AF).
Hasilnya, ternyata risiko fibrilasi atrium pada subjek penelitian yang menerima scaling gigi. Perawatan gigi dengan scaling gigi merupakan cara sederhana dan bermanfaat untuk mencegah AF.
Selanjutnya, siapa saja yang seharusnya menerima tindakan scaling gigi?
Baca juga: Perlu Tahu Bahayanya Radang Gusi Pada Gigi
Dari Perokok hingga Makanan Manis
Scaling gigi bertujuan untuk membantu menghilangkan karang gigi dan plak yang menempel pada gigi. Plak dan karang gigi bisa terjadi pada siapa saja, entah ke anak-anak atau orang dewasa. Sayangnya, kemunculan plak sering tidak disadari dan baru terlihat setelah membentuk tumpukan yang mengganggu.
Mau tahu siapa yang lebih rentan terhadap pembentukan plak dan karang gigi? Penumpukan plak dan karang gigi lebih berisiko terjadi pada orang yang aktif merokok, sering mengonsumsi soda, kopi, dan teh, tidak membersihkan gigi secara rutin, hingga sering mengonsumsi makanan yang mengandung kadar gula tinggi
Nah, oleh karena itu, scaling gigi mungkin lebih dibutuhkan untuk membantu mengatasi masalah karang gigi pada kelompok di atas.