Sakit Saat menelan, Ini Cara Mencegah Radang Kerongkongan
Halodoc, Jakarta - Radang kerongkongan atau yang dalam istilah medis disebut esofagitis adalah kondisi peradangan pada lapisan esofagus, yaitu saluran yang dilalui makanan dari faring menuju lambung. Selain menyebabkan susah menelan dan terasa sakit, kondisi ini juga kadang memunculkan rasa nyeri pada area dada. Adakah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah radang kerongkongan atau esofagitis ini?
Sebelum membahas cara pencegahan, perlu diketahui bahwa esofagitis merupakan penyakit yang lebih umum ditemui pada orang dewasa, ketimbang anak-anak. Gejala esofagitis pun dapat dibilang cukup bervariasi. Namun, beberapa yang umum muncul, meliputi:
- Kesulitan menelan.
- Nyeri saat menelan.
- Radang tenggorokan.
- Suara serak.
- Heartburn.
- Asam lambung.
- Nyeri dada (memburuk ketika makan).
- Mual.
- Muntah.
- Sakit perut.
- Berkurangnya nafsu makan.
- Batuk.
- Anak-anak kecil dapat mengalami kesulitan menyusui
Baca juga: Penyebab Esofagitis dan Cara Mengatasinya
Jenis Esofagitis, Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan penyebab, terdapat 4 jenis utama dari esofagitis, yaitu:
1. Refluks Asam Lambung
Refluks asam lambung adalah kondisi yang menyebabkan asam lambung mengalir ke sepanjang kerongkongan (saluran yang menghubungkan antara mulut dan lambung). Kondisi ini dapat menyebabkan rasa terbakar di dada atau gejala lainnya. Kenaikan asam lambung ini merupakan masalah yang sering atau berlanjut. Komplikasi GERD adalah peradangan kronis dan kerusakan jaringan pada esofagus.
2. Eosinophilic Esophagitis
Eosinofil adalah sel darah putih yang berperan penting dalam reaksi alergi. Eosinophilic esophagitis terjadi akibat konsentrasi tinggi dari sel darah putih pada esofagus. Hal ini terjadi kemungkinan sebagai respons terhadap agen penyebab alergi (alergen) atau asam lambung, atau keduanya.
Pada banyak kasus, orang dengan jenis esofagitis ini alergi terhadap salah satu atau beberapa makanan. Beberapa makanan yang dapat menyebabkan eosinophilic esophagitis meliputi susu, telur, gandum, kedelai, kacang-kacangan, gandum hitam, dan daging sapi. Namun, tes alergi konvensional tidak dapat mengidentifikasi dengan pasti makanan-makanan ini.
Baca juga: Minum Es dan Makan Gorengan Bisa Bikin Radang Tenggorokan?
Orang dengan eosinophilic esophagitis dapat memiliki alergi non-makanan lain. Contohnya, alergen yang terhirup, seperti serbuk bunga, dapat menjadi penyebab dalam beberapa kasus.
3. Drug-induced Esophagitis
Beberapa obat oral dapat menyebabkan kerusakan jaringan apabila terjadi kontak dengan lapisan esofagus terlalu lama. Sebagai contoh, ketika menelan pil dengan sedikit atau tanpa air, pil atau residu dari pil dapat tertinggal di esofagus. Obat-obatan yang dikaitkan dengan esofagus meliputi:
- Obat penghilang nyeri, seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium.
- Antibiotik, seperti tetracycline dan doxycycline.
- Potassium chloride, yang digunakan untuk mengatasi defisiensi kalium.
- Bisphosphonates, termasuk alendronate (Fosamax), perawatan untuk tulang yang rapuh (osteoporosis).
- Quinidine, yang digunakan untuk mengatasi masalah jantung.
4. Infectious Esophagitis
Infeksi bakteri, virus, atau jamur pada jaringan esofagus dapat menyebabkan esofagitis. Infectious esophagitis relatif jarang dan terjadi paling sering pada orang dengan fungsi sistem imun yang buruk, seperti orang dengan HIV/AIDS atau kanker.
Jamur yang umumnya terdapat pada mulut yang disebut Candida albicans adalah penyebab umum dari infectious esophagitis. Infeksi tersebut sering dikaitkan dengan fungsi sistem imun yang buruk, diabetes, kanker, dan penggunaan antibiotik.
Baca juga: Ketahui 3 Infeksi Penyebab Radang Tenggorokan
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Seperti kebanyakan penyakit lainnya, esofagitis juga dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor risiko dan memulai kebiasaan-kebiasaan mudah di rumah, seperti:
- Hindari atau kurangi makanan pedas yang menggunakan merica, bubuk cabai, kari, dan pala.
- Hindari atau kurangi makanan keras seperti kacang-kacangan, keripik, dan sayuran mentah.
- Hindari atau kurangi makanan dan minuman asam, seperti tomat, jeruk, jeruk bali, dan jus buah-buahan tersebut. Cobalah minuman buah yang mengandung vitamin C.
- Tambahkan makanan lunak pada pola makan.
- Makan dengan potongan yang lebih kecil dan kunyah makanan hingga halus.
- Minum cairan dengan sedotan untuk mempermudah menelan.
- Hindari alkohol dan tembakau.
Itulah sedikit penjelasan tentang esofagitis, gejala, jenis, dan cara pencegahannya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan