Sakit Perut Sebelah Kanan, Gejala Awal Penyakit Usus Buntu
Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing lagi dengan penyakit usus buntu? Penyakit ini adalah peradangan pada usus buntu atau apendiks yang membuat pengidapnya mengalami nyeri hebat pada bagian perut.
Hati-hati, penyakit usus buntu adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan segera. Lalu, seperti apa sih gejala awal penyakit usus buntu yang sering dialami oleh pengidapnya?
Baca juga: Cara Menangani Penyakit Usus Buntu pada Anak
Kenali Gejala Awal Penyakit Usus Buntu
Ketika berhadapan dengan penyakit usus buntu, biasanya pengidapnya akan mengalami beberapa keluhan pada tubuhnya. Namun, ada gejala awal penyakit usus buntu yang sering kali dialami oleh pengidapnya, yaitu nyeri pada perut atau kolik abdomen.
Gejala awal penyakit usus buntu yang umumnya dialami pengidapnya berupa rasa nyeri pada bagian pusar, dan bergerak ke bagian kanan bawah perut. Namun, posisi nyeri ini bisa berbeda-beda. Posisi nyeri bergantung pada posisi dari usus buntu dan usia pengidapnya.
Menurut ahli di National Institutes of Health (NIH), gejala penyakit usus buntu sangat bervariasi. Pada beberapa kasus, sulit untuk mendeteksi usus buntu pada anak kecil, orang tua, dan wanita subur.
Meski begitu, hampir sebagian besar pengidapnya mengalami rasa sakit di sekitar pusar dan perut bagian atas. Rasa sakit ini semakin menjadi-jadi ketika berjalan, batuk, atau melakukan gerakan secara tiba-tiba.
Hal yang perlu diingat, gejala penyakit usus buntu pada anak dan orang dewasa tidak selalu sama. Nah, berikut ini gejala penyakit usus buntu pada anak yang perlu diketahui:
- Demam ringan dan nyeri di sekitar pusar.
- Rasa sakit di bagian tengah perut, mungkin hilang timbul.
- Rasa sakit biasanya semakin parah dan bergerak ke sisi kanan bawah perut, sebagian pengidapnya mengalami penjalaran nyeri hingga perut kanan atas, pinggul, dan punggung.
- Dalam beberapa jam, rasa sakit bergerak ke sisi kanan bawah perut, di mana usus buntu biasanya berada, dan menjadi menetap serta bertambah parah. Bila ditekan atau ketika anak batuk atau berjalan kaki, nyerinya bisa bertambah sakit.
- Mual dan muntah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Peningkatan jumlah sel darah putih, yang merupakan tanda terdapatnya infeksi lain pada tubuh.
- Sementara pada bayi dan anak yang berusia kurang dari 2 tahun, gejala penyakit usus buntu biasanya muntah, kembung, sakit perut, tidak mau makan atau minum, terjadi demam, bahkan diare.
Baca juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Radang Usus
Nah, bila Si Kecil mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, bukan?
Bisa Berujung Komplikasi
Radang atau penyakit usus buntu adalah kondisi yang membutuhkan tindakan medis segera. Jika tidak ditangani dengan cepat kondisi ini bisa memicu berbagai komplikasi. Penyakit usus buntu yang tidak diobati bisa membahayakan nyawa pengidapnya.
Pada kasus-kasus tertentu, penyakit usus buntu yang tidak ditangani dapat menyebabkan abses atau terbentuknya kantong berisi nanah. Komplikasi ini muncul karena tubuh berusaha secara alami mengatasi infeksi pada usus buntu.
Selain abses, komplikasi penyakit usus buntu juga bisa berupa peritonitis. Peritonitis ini merupakan infeksi pada lapisan dalam perut atau peritoneum. Kondisi ini terjadi ketika usus buntu pecah dan infeksinya menyebar ke seluruh rongga perut. Tuh, sungguh menyeramkan bukan?
Baca juga: Sering Makan Pedas? Ini Dampaknya pada Usus Buntu
Oleh sebab itu, sebaiknya ibu jangan sekali-kali menganggap remeh keluhan sakit perut pada yang disertai gejala-gejala di atas. Segera temui atau tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, ibu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja.
Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. Appendicitis
Kids Health. Diakses pada 2021. For Parents. Appendicitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Appendicitis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan