Saat Maag Menyerang, Inilah Hal-Hal yang Bisa Dilakukan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 November 2020
Saat Maag Menyerang, Inilah Hal-Hal yang Bisa Dilakukan Saat Maag Menyerang, Inilah Hal-Hal yang Bisa Dilakukan

Halodoc, Jakarta - Nampaknya maag adalah salah satu dari berbagai penyakit seputar pencernaan yang paling sering terjadi. Karena ketidaknyamanan yang ditimbulkan, tak sedikit pengidapnya yang benar-benar harus menjaga pola makannya agar gejala tak kambuh. Kondisi ini sebetulnya bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan sebuah gejala dari gangguan pencernaan lain.

Seorang dokter akan mendiagnosis penyakit maag atau dispepsia jika seseorang memiliki satu atau lebih dari gejala seperti nyeri yang berhubungan dengan sistem pencernaan, sensasi terbakar di saluran pencernaan, merasa terlalu kenyang setelah makan, merasa kenyang terlalu cepat saat makan, atau merasa kembung dan mual. Seseorang bahkan bisa saja mengalami gejala maag meskipun mereka belum makan dalam jumlah besar.

Baca juga: Ketahui Perbedaan antara Asam Lambung dan Maag

Tindakan Saat Maag Menyerang

Pengobatan untuk maag biasanya tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Sering kali mengobati kondisi yang mendasari atau mengganti pengobatan seseorang akan mengurangi dispepsia. 

Perubahan Gaya Hidup

Untuk gejala ringan dan yang jarang kambuh, perubahan gaya hidup dapat membantu, misalnya:

Menghindari atau membatasi asupan makanan pemicu, seperti gorengan, cokelat, bawang merah, dan bawang putih.

  • Minum air putih sebagai pengganti soda.
  • Membatasi asupan kafein dan alkohol.
  • Makan makanan kecil lebih sering.
  • Makan perlahan.
  • Mempertahankan berat badan sehat.
  • Menghindari pakaian yang ketat.
  • Menunggu 3 jam setelah makan jika ingin tidur
  • Mengangkat kepala tempat tidur atau meninggikan bantal.
  • Menghindari atau berhenti merokok.

Baca juga: Pemeriksaan Endoskopi untuk Pengidap Sakit Maag

Pengobatan Sakit Maag

Sementara itu, untuk gejala yang parah atau sering terjadi, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan. Kamu perlu mendiskusikan dahulu dengan dokter, misalnya dengan dokter di Halodoc tentang pilihan yang sesuai dan kemungkinan efek samping.

Ada berbagai macam pengobatan dan perawatan yang tersedia, tergantung pada penyebab maag. Pilihan pengobatan tersebut meliputi:

  • Antasida. Obat ini akan bekerja dengan melawan efek asam lambung. Ini adalah obat yang dijual bebas dan tidak memerlukan resep. Seorang dokter biasanya akan merekomendasikan obat antasida sebagai salah satu perawatan pertama untuk maag. 
  • Antagonis Reseptor H-2. Obat ini akan mengurangi kadar asam lambung dan lebih efektif daripada antasida. Beberapa tersedia bebas, tetapi ada juga jenis yang perlu resep dokter karena mungkin membawa risiko efek samping. 
  • Penghambat Pompa Proton (PPI). PPI mengurangi asam lambung dan lebih kuat dari antagonis reseptor H-2. 
  • Prokinetik. Jenis obat ini dapat membantu meningkatkan pergerakan makanan melalui perut. Namun obat ini memiliki efek samping, termasuk kelelahan, depresi, kecemasan, dan kejang otot.
  • Antibiotik. Jika infeksi Helicobacter pylori menyebabkan tukak lambung yang mengakibatkan gangguan pencernaan, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Efek sampingnya mungkin termasuk sakit perut, diare, dan infeksi jamur.
  • Antidepresan. Terkadang, masalah pada sistem saraf pusat dapat menyebabkan masalah pencernaan. Antidepresan dosis rendah dapat membantu mengatasinya penyakit maag.

Baca juga: Ini 5 Cara Sederhana Agar Maag Tidak Sering Kambuh

Waktu Tepat untuk Pergi ke Dokter

Banyak orang mengalami maag ringan dari waktu ke waktu dan mengelolanya dengan perubahan gaya hidup atau pengobatan. Namun, siapa pun yang sering mengalami gangguan pencernaan atau gejala yang memburuk harus mencari bantuan medis. Kamu harus menemui dokter jika mereka memiliki gejala berikut bersamaan dengan gangguan pencernaan:

  • Sakit perut yang parah.
  • Perubahan gerakan usus.
  • Sering muntah, terutama dengan bekas darah.
  • darah di tinja atau tinja berwarna hitam.
  • Benjolan di daerah perut.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Anemia.
  • Secara umum, kerap merasa tidak sehat.
  • Kesulitan menelan makanan.
  • Warna kuning di mata dan kulit.
  • Sesak napas.
  • Berkeringat.
  • Nyeri dada yang menyebar ke rahang, lengan, atau leher.

Referensi:
American Academy of Family Physicians. Diakses pada 2020. Dyspepsia: What It Is and What to Do About It.
Healthline. Diakses pada 2020. How to Treat Indigestion at Home.
Medical News Today.Diakses pada 2020. Dyspepsia.