Rotavirus Penyebab Diare pada Bayi, Benarkah?
Halodoc, Jakarta - Rotavirus adalah virus yang dapat menginfeksi usus dan menyebabkan peradangan pada lambung dan usus yang parah (gastroenteritis). Rotavirus adalah penyebab yang paling umum menyebabkan diare parah pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia, sehingga menyebabkan kematian sekitar 500.000 anak tiap tahunnya. Rotavirus adalah virus yang berbentuk mirip roda, karena dalam bahasa latin "rota" memiliki arti "roda".
Sejak 2006, vaksin untuk mencegah infeksi dari rotavirus telah tersedia. Sebelum adanya vaksin, penyakit ini menginfeksi hampir semua anak ketika memasuki usia 3 tahun. Infeksi tersebut dapat terjadi beberapa kali dengan virus yang berbeda, dan sebagian besar anak mengalami beberapa kali infeksi rotavirus pada tahun-tahun pertama setelah dilahirkan.
Setelah beberapa infeksi yang disebabkan beberapa virus berbeda, anak-anak akan memperoleh kekebalan terhadap penyakit tersebut. Bayi dan balita dengan usia antara 6 hingga 24 bulan memiliki risiko paling besar untuk mengidap penyakit parah yang diakibatkan rotavirus. Orang dewasa juga dapat mengidap rotavirus, tetapi penyakit tersebut umumnya hanya menyebabkan dampak yang ringan.
Di seluruh dunia, infeksi yang disebabkan oleh rotavirus masih menjadi penyebab yang paling mematikan dan signifikan pada bayi dan anak-anak. Penyakit tersebut umumnya memengaruhi populasi negara industri dan berkembang sehingga perbedaan pada masalah sanitasi atau pasokan air tidak dapat memengaruhi infeksi yang dapat menyerang.
Walaupun terdapat obat yang dapat membantu untuk mengatasi gejala yang timbul, belum ada obat yang benar-benar dapat mengatasi rotavirus. Bahkan, pada anak-anak yang telah menerima vaksin rotavirus masih dapat mengidap penyakit tersebut lebih dari sekali.
Baca Juga: Diare Anak Enggak Kunjung Sembuh, Waspada Rotavirus
Cara Rotavirus Menjadi Penyebab Diare
Seorang anak yang mengidap rotavirus dapat mengalami diare yang disebabkan oleh virus yang ada di kotoran. Setelah itu, gejala tersebut akan muncul hingga 10 hari dan berangsur-angsur pulih. Ketika anak mengeluarkan kotoran, dia mungkin menyeka tangan setelah menggunakan toilet, sehingga virus tersebut menyebar ke tangan.
Apabila anak ibu tidak mencuci tangan, virus tersebut akan menyebar ke semua hal yang disentuhnya. Virus tersebut dapat menempel pada benda-benda berikut:
-
Makanan.
-
Permukaan sebuah benda, seperti wastafel dan meja dapur.
-
Mainan, termasuk alat elektronik yang umumnya sering dipegang.
-
Air minum atau bak mandi.
Apabila tangan anak kotor, lalu menyentuh mulut ibu, maka ibu juga dapat terinfeksi. Selain itu, ketika ibu menyentuh benda yang terinfeksi, ibu juga dapat mengidap rotavirus.
Baca Juga: Manfaat Vaksin Rotavirus untuk Anak
Gejala Rotavirus yang Menyebabkan Diare
Apabila anak mengidap rotavirus, gejala tersebut tidak akan muncul setelah 2 hari terpapar virus tersebut. Umumnya, gejala yang terjadi dimulai dengan demam, muntah, dan sakit perut, yang akan menghilang ketika diare terjadi. Diare tersebut dapat terjadi dari 5 hingga 7 hari. Orang dewasa yang mengidap penyakit ini memiliki gejala yang sama tetapi tidak terlalu parah.
Perawatan Rotavirus di Rumah
Rotavirus yang terjadi umumnya memengaruhi kesehatan anak ibu selama seminggu. Pada saat itu, cobalah untuk terus memberikan anak ibu banyak cairan untuk mempertahankan hidrasi pada tubuhnya. Cairan yang dapat diberikan pada anak, yaitu:
-
Air putih.
-
Kaldu dari sup.
-
Cairan Oralit dan ASI pada bayi
-
Hindari jus apel, susu, keju, makanan bergula, dan apapun yang dapat meningkatkan diare yang terjadi.
Baca Juga: Makanan yang Tepat saat Anak Diare
Itulah penyakit rotavirus yang menjadi penyebab diare. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit karena virus ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!