Rambut Rontok saat Hamil, Ini Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Maret 2020
Rambut Rontok saat Hamil, Ini PenyebabnyaRambut Rontok saat Hamil, Ini Penyebabnya

Halodoc, Jakarta – Kamu mungkin pernah mendengar bahwa saat hamil, rambut wanita akan menjadi lebih tebal dan berkilau. Hal itu mungkin benar untuk beberapa wanita, berkat meningkatnya kadar hormon estrogen yang memperlambat kerontokan rambut. Namun, sebagian wanita hamil lainnya malah mengalami penipisan rambut atau rambut rontok, baik selama kehamilan maupun menjelang hari persalinan. Mengapa demikian? Yuk, simak alasan di balik rambut rontok selama hamil di bawah ini.

Sekitar 90 persen rambut kita tumbuh dalam satu waktu, sedangkan 10 persen lainnya akan memasuki fase istirahat. Setiap dua atau tiga bulan, rambut yang ada di fase istirahat tersebut akan rontok yang memungkinkan rambut baru untuk tumbuh.

Baca juga: Ini Tanda Rambut Rontok Perlu Perhatian Khusus

Rambut rontok saat hamil adalah hal yang normal. Ada berbagai hal yang bisa menyebabkannya, seperti perubahan hormon, stres pada tubuh, atau kondisi medis yang menyertai kehamilan.

1. Perubahan Hormon

Beberapa wanita mungkin akan mengalami penipisan dan kerontokan rambut selama kehamilan karena stres atau syok. Kondisi ini disebut telogen effluvium, dan terjadi pada sejumlah kecil ibu hamil.

Kehamilan di trimester pertama dapat membuat tubuh stres lantaran terjadi perubahan hormon secara drastis untuk mendukung bayi yang sedang berkembang. Stres dapat membuat banyak rambut ibu, sekitar 30 persen atau lebih, memasuki fase telogen atau “istirahat” dari siklus hidup rambut. Akibatnya, tidak hanya 100 helai, tetapi ibu hamil mungkin bisa mengalami kerontokan hingga 300 helai rambut per hari.

Kerontokan rambut akibat perubahan hormon ini tidak terjadi segera. Mungkin ibu akan mengalami penipisan rambut pada usia kehamilan 2–4 bulan. Kondisi ini biasanya juga tidak berlangsung lama dan tidak mengakibatkan kerontokan permanen.

2. Masalah Kesehatan

Begitu juga dengan masalah kesehatan yang terjadi selama kehamilan, juga bisa menyebabkan telogen effluvium. Kerontokan yang terjadi bisa sangat drastis, apalagi bila kondisi tersebut terkait dengan ketidakseimbangan hormon atau kekurangan vitamin esensial. Berikut ini masalah kesehatan yang bisa menyebabkan rambut rontok saat hamil:

  • Gangguan Tiroid

Gangguan tiroid seperti hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid) atau hipotiroidisme (terlalu sedikit hormon tiroid), mungkin sulit diketahui selama kehamilan. Namun, dari dua kondisi tersebut, hipotiroidisme lebih sering terjadi dan menyerang sekitar 2–3 dari 100 wanita hamil.

Rambut rontok adalah salah satu gejala hipotiroidisme. Selain itu, gejala lainnya yang juga bisa terjadi adalah kram otot, sembelit dan kelelahan. Sekitar 1 dari 20 wanita hamil mungkin juga mengalami masalah tiroid (tiroiditis postpartum) setelah melahirkan. Biasanya, masalah tiroid bisa didiagnosis dengan tes darah.

  • Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi bisa terjadi ketika ibu hamil tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke berbagai jaringan dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan rambut rontok saat hamil disertai dengan gejala lainnya, seperti kelelahan, detak jantung tidak teratur, sesak napas saat beraktivitas, dan sakit kepala. Wanita hamil berisiko tinggi mengalami anemia defisiensi besi bila hamil anak kembar atau mengalami morning sickness di pagi hari.

Walaupun kekurangan zat besi tidak menyebabkan rambut rontok secara permanen, tetapi rambut ibu mungkin tidak akan kembali setebal dulu sampai kadar hormon atau vitamin dalam tubuh ibu telah kembali ke kisaran normal.

Baca juga: Jangan Abaikan, Ini 5 Penyebab Rambut Rontok di Usia 20an

Cara Mengatasi Rambut Rontok Saat Hamil

Kerontokan rambut saat hamil mungkin tidak memerlukan perawatan khusus, karena biasanya dapat membaik dengan sendirinya seiring waktu. Dokter terkadang dapat meresepkan minoxidil (Rogaine) bila pertumbuhan rambut tidak kembali seperti sebelumnya, tetapi obat ini dinilai tidak aman untuk digunakan selama kehamilan.

Dalam kasus seperti hipotiroidisme atau anemia defisiensi besi, dokter akan memberikan obat atau suplemen vitamin yang akan mengembalikan kadar zat dalam tubuh tersebut kembali ke tingkat normal, sehingga membantu  rambut tumbuh kembali seiring waktu.

Baca juga: Cara Mengobati Rambut Rontok Secara Alami

Itulah penjelasan mengenai mengapa rambut rontok saat hamil. Bila ibu mengalami masalah kesehatan lainnya selama kehamilan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu dapat minta saran kesehatan dari dokter kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Why Hair Loss Can Occur During or After Pregnancy and What You Can Do.