Pyoderma Gangrenosum Bisa Ditangani dengan 3 Metode Ini
“Pyoderma gangrenosum merupakan kelainan pada kulit yang berupa benjolan atau lepuhan berukuran kecil dengan warna merah. Benjolan ini dapat membentuk luka dengan ukuran lebih besar, bahkan bisa berkembang menjadi borok.”
Halodoc, Jakarta – Hingga kini, para ahli belum dapat mengetahui apa yang menjadi penyebab terjadinya pyoderma gangrenosum pada kulit. Namun, mereka menduga potensi paling memungkinkan untuk kelainan ini adalah gangguan autoimun.
Masalah autoimun terjadi ketika antibodi yang memiliki fungsi sebagai benteng alami tubuh justru memberikan respons berlebihan pada organisme asing. Alhasil, antibodi akan menyerang sel dan jaringan tubuh yang sehat.
Tak hanya itu, pakar kesehatan juga sering mengaitkan masalah kesehatan ini dengan penyakit autoimun lainnya. Misalnya, arthritis, kolitis ulseratif, dan penyakit Crohn.
Selain itu, ada pula beberapa kondisi dari pyoderma yang menunjukkan bahwa masalah kesehatan ini dapat terjadi karena cedera atau setelah prosedur operasi. Apabila memang demikian, maka kelainan ini mempunyai sebutan lain, yaitu pathergy.
Pilihan Pengobatan untuk Pyoderma Gangrenosum
Tujuan utama penanganan pyoderma gangrenosum adalah membantu mengurangi munculnya peradangan, mengontrol rasa nyeri, membuat luka sembuh lebih cepat, dan mengontrol kondisi medis yang mendasarinya.
Dokter akan memberikan perawatan berdasarkan banyak pertimbangan, termasuk jumlah, kesehatan, kedalaman, dan tingkatan pertumbuhan ulkus pada kulit. Tak sedikit pengidap yang memberikan respons positif terhadap pengobatan dengan krim, suntikan, dan pil.
Sementara itu, pengidap lainnya bisa jadi memerlukan penanganan intensif atau pusat perawatan luka bakar. Adapun pilihan pengobatan untuk kelainan ini, antara lain:
Obat-obatan
Pemberian obat untuk mengobati pyoderma gangrenosum, antara lain:
- Kortikosteroid. Penggunaan obat ini bisa dengan oles, suntikan dalam luka maupun oral. Pemakaian obat untuk waktu lama atau dosis tinggi bisa memicu efek samping sangat serius. Jadi, dokter bisa meresepkan obat jenis nonsteroid jika membutuhkan pengobatan untuk waktu lama.
- Nonsteroid. Beberapa jenis obat golongan nonsteroid, misalnya siklosporin, imunoglobulin, infliximab, mikofenolat, tacrolimus, dan dapson. Bergantung pada jenis obatnya, pemakaiannya bisa oral, suntikan, atau oles.
- Pereda nyeri. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri sesuai dengan luas luka. Biasanya, obat ini akan sangat bermanfaat ketika mengganti perban.
Pengobatan Pyoderma Gangrenosum dengan operasi
Dokter mungkin akan memberikan informasi bahwa pyoderma gangrenosum bisa memburuk dengan munculnya luka pada kulit. Jika terjadi, dokter akan memberikan arahan untuk melakukan prosedur operasi untuk mengangkat jaringan yang mati. Sebab, trauma pada kulit bisa membuat ulkus memburuk atau memicu munculnya ulkus baru.
Apabila ulkus berukuran lebih besar dan memerlukan bantuan medis, dokter akan merekomendasikan prosedur cangkok kulit. Ahli bedah merekatkan kulit sintetis atau potongan kulit pada luka yang terbuka. Meski begitu, ahli bedah melakukan prosedur jika peradangan sudah hilang.
Perawatan luka
Tidak hanya mengoleskan obat pada luka, ahli perawatan luka akan menutup luka dengan perban sehingga tidak lengket, lembap, dan bungkus elastis. Selain itu, dokter akan meminta pengidap untuk mengangkat bagian tubuh yang mengalami infeksi.
Pastikan saja kamu mengikuti petunjuk tentang prosedur perawatan luka. Pasalnya, ada banyak obat oral yang bisa membantu menghambat sistem imunitas dan meningkatkan risiko infeksi.
Itu tadi beberapa cara penanganan pyoderma gangrenosum yang bisa menjadi rekomendasi sesuai dengan arahan dari dokter. Kamu bisa langsung tanya jawab dengan dokter di Halodoc jika mengalami gejala kelainan ini. Kamu bisa download Halodoc pada ponselmu, dari App Store atau Play Store.