Begini Proses Kehamilan dengan Donor Sperma
Halodoc, Jakarta - Memiliki momongan adalah keinginan pasangan setelah menikah. Kehadiran sang buah hati menjadi pelengkap keluarga kecil yang baru saja dibina. Meski begitu, tidak semua pasangan lantas langsung mendapatkan momongan. Bahkan, beberapa memerlukan cara tertentu untuk bisa hamil, salah satunya dengan donor sperma.
Namun, memilih pendonor untuk membantu membangun keluarga kecil bukan menjadi hal yang mudah. Tidak jarang pasangan harus melewati berbagai kesepakatan, seperti kriteria untuk pendonor, misalnya latar belakang pendonor, riwayat keluarga hingga kesehatannya adalah hal penting dan menjadi pertimbangan utama.
Pada dasarnya, ada tiga cara untuk menemukan pendonor, yaitu:
-
Menggunakan sperma dari pendonor anonim dengan mengunjungi klinik kesuburan berlisensi. Beberapa klinik menyediakan sperma beku, atau meminta bank sperma mendapatkan yang tepat.
-
Menggunakan sperma dari pendonor yang sudah dikenali sebelumnya. Penyerahan sperma bisa dilakukan di klinik atau di rumah, sesuai dengan kenyamanan kedua belah pihak.
-
Melakukan perawatan dengan donor sperma di klinik luar negeri.
Baca juga: Tuai Kontroversi, Ketahui 5 Fakta Donor Sperma
Bagaimana Proses Kehamilan dengan Donor Sperma?
Di Indonesia, proses kehamilan dengan donor sperma masih tabu untuk dibicarakan. Berbeda dengan di negara lain yang menggunakan metode ini untuk mendapatkan kehamilan. Lalu, bagaimana cara kehamilan dengan proses donor sperma ini?
Pada tahap awal, pasangan yang merencanakan kehamilan melalui metode ini menjalani orientasi komprehensif yang mencakup diskusi mengenai donor sperma potensial metode inseminasi, permasalahan legal, hingga pengujian. Pasangan juga harus mengetahui tentang kesuburan untuk bisa mengidentifikasi waktu terbaik untuk melakukan inseminasi.
Sebagian besar ahli kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bahwa tidak ada masalah sebelum pembuahan dilakukan dan sang ibu berada dalam kondisi yang cukup sehat untuk mengandung sang janin sepenuhnya.
Baca juga: Amankah Menerima Donor Sperma?
Pada dasarnya, ada dua jenis inseminasi yang digunakan untuk pembuahan menggunakan donor sperma, yaitu:
-
Inseminasi Intraservikal
Idealnya, sperma harus diletakkan dekat dengan leher rahim. Proses inseminasi dengan cara ini menempatkan sperma langsung pada bagian dalam serviks menggunakan suntikan tanpa jarum.
Tidak diperlukan adanya pencucian sperma karena tempat peletakannya yang tidak langsung di dalam rahim. Meski begitu, sperma mungkin juga sudah mengalami tahap pencucian untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
-
Inseminasi Intrauterin (IUI)
Cara berikutnya melalui proses inseminasi intrauterin, dengan meletakkan sperma langsung pada rahim. Tujuan proses ini untuk meningkatkan jumlah sperma yang mencapai saluran tuba, sehingga meningkatkan kemungkinan pembuahan.
Alasan paling umum mengapa IUI dilakukan adalah karena jumlah sperma yang rendah atau penurunan mobilitas sperma. Meski begitu, cara ini dipilih sebagai perawatan kesuburan untuk infertilitas yang tidak diketahui sebabnya, kondisi serviks yang tidak bersahabat, jaringan parut pada serviks, dan disfungsi ejakulasi.
Baca juga: Memiliki Momongan dengan Donor Sperma, Apakah Berisiko?
Itu tadi dua cara bagaimana kehamilan dengan donor sperma dilakukan. Penting untuk calon ibu bertanya tentang segala metode kehamilan jika memang sedang merencanakan untuk memiliki momongan. Ibu bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Caranya, download dahulu aplikasi Halodoc di ponsel, daftar, dan pilih layanan Tanya Dokter. Selamat mencoba!