Proses Belajar Efektif untuk Anak Disleksia
Halodoc, Jakarta - Setiap anak memiliki cara belajar sendiri, seperti belajar sambil bermain, ada pula yang belajar sambil mendengarkan musik. Selain belajar di rumah, orang tua memutuskan untuk menyekolahkan sang buah hati. Meskipun begitu, tidak semua anak bisa langsung beradaptasi dengan cara belajar di sekolah, terlebih jika ia termasuk anak disleksia.
Disleksia merupakan kondisi saat sang buah hati mengalami gangguan dalam proses belajarnya. Tentu saja, membesarkan Si Kecil yang mengalami disleksia bukan menjadi hal yang mudah. Ibu membutuhkan kesabaran ekstra dalam mengajari anak agar tidak tertinggal dengan teman sebayanya.
Namun, ibu tidak perlu khawatir, karena disleksia tidak pernah menjadi jaminan bahwa sang buah hati akan gagal. Ada banyak anak disleksia yang mencapai masa depan gemilang, seperti Steven Spielberg, Bill Gates, hingga Picasso.
Meskipun belum diketahui apa yang menjadi penyebab disleksia secara pasti, anak yang mengalaminya tak lantas disebut mengalami keterbelakangan. Para ahli berpendapat bahwa terjadi perbedaan pada cara kerja otak sang buah hati dalam menyerap dan mengolah informasi yang mereka dapatkan.
Studi terbaru menunjukkan terjadi relativitas antara anak yang mengalami disleksia dengan unsur genetika. Artinya, jika ibu atau ayah memiliki riwayat gangguan belajar ini, persentase penurunannya terhadap sang buah hati cukup besar.
Jika sang buah hati termasuk dalam anak disleksia atau mengalami kesulitan dalam mengolah informasi, ibu bisa menggunakan cara belajar seperti berikut ini.
-
Ajarkan Secara Mendetail
Ibu harus mengajari sang buah hati dengan sangat mendetail, seperti mulai mengeja satu kata dengan suara keras dan lantang dan minta ia untuk mengulanginya kembali. Selanjutnya, minta anak untuk mengeja huruf yang membentuk kata tersebut, dilanjutkan dengan jenis huruf vokal dan konsonan yang ada. Ini membantu Si Kecil menganalisis lebih rinci dan membuatnya lebih mudah untuk memahami yang ibu ajarkan.
-
Menggunakan Alat Peraga
Proses belajar dengan anak yang mengidap disleksia juga lebih efektif dengan bantuan alat peraga, seperti misalnya balok huruf susun. Ibu bisa memasukkan kategori huruf vokal dan konsonan dengan warna yang berbeda, seperti warna merah untuk huruf vokal dan warna biru untuk huruf konsonan. Ketika anak sedang menyusun kata, ibu bisa meminta mereka mengeja huruf-huruf yang ada sekaligus meminta ia mengucapkannya.
-
Menggunakan Gambar
Bagi beberapa anak, mengingat sesuatu dengan menggunakan gambar justru lebih mudah dibandingkan dengan menulis, meski sisanya justru sebaliknya. Temukan cara yang efektif untuk anak, agar ia bisa lebih semangat dalam belajar, misalnya menggunakan gambar dua bola mata atau angsa untuk menunjukkan kata dua.
Semua anak terlahir dengan keunikannya masing-masing. Jadi, jangan pernah menganggap anak disleksia bukan anak yang pintar. Jika diajarkan dengan cara yang tepat, ia bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang membanggakan orang tua.
Jika ibu membutuhkan informasi lain mengenai gangguan belajar ini, ibu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa ibu download melalui Play Store maupun App Store. Selain bertanya pada dokter, ibu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk membeli obat, vitamin, atau melakukan cek lab rutin kapan saja.
Baca juga: