Prosedur Pemeriksaan untuk Diagnosis Floaters
Halodoc, Jakarta - Bayangan seperti bintik atau tali, dengan ukuran kecil hingga besar, dan menghalangi penglihatan, bisa jadi tanda kamu mengalami floaters pada mata. Tentu sangat mengganggu, dan terasa lebih menghalangi pandangan ketika melihat cahaya terang atau objek dengan warna dasar putih.
Secara alami, floaters memang bisa terjadi karena faktor penuaan. Tepatnya karena cairan lendir di bagian belakang bola mata yang bernama vitreous, mengalami pengentalan dan menggumpal-gumpal. Gumpalan itulah yang kemudian terlihat seperti bayangan pada bola mata, bernama floaters.
Baca juga: 9 Macam Tanda Kelainan Mata pada Anak
Diagnosis Floaters Dilakukan dengan Pemeriksaan Ini
Jika penyebabnya adalah penuaan, floaters mungkin bisa dibilang normal. Namun, kondisi ini dapat terjadi pada semua orang, terlepas dari usianya. Jadi, jika kamu mengalami floaters, dengan kondisi yang telah dijelaskan tadi, tidak ada salahnya untuk memeriksakannya pada dokter. Terlebih jika gejala floaters yang dialami cukup parah.
Dengan berkonsultasi pada dokter, diagnosis pasti dapat diketahui. Agar lebih mudah dan cepat, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter spesialis mata di rumah sakit, jadi kamu tidak perlu lagi lama mengantri. Saat pemeriksaan, jangan lupa untuk menjelaskan semua gejala dan riwayat penyakit yang dimiliki pada dokter, agar mempermudah diagnosis.
Biasanya, diagnosis floaters dilakukan dokter dengan melihat atau memeriksa mata secara langsung. Namun, pada beberapa kasus, seperti ada gejala yang parah atau masalah pada retina, dokter mata juga akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:
- Tes fisik. Dilakukan dengan melihat aktivitas retina lewat pemantauan besar kecilnya pupil ketika terpapar cahaya. Terkadang, prosedur ini juga dilakukan dengan memberi cairan tetes untuk melebarkan pupil. Dokter juga mungkin akan memeriksa bagian dalam mata, menggunakan alat bantu pencahayaan bernama slit lamp.
- Tes Tonometri. Dilakukan dengan memeriksa tekanan pada mata, untuk melihat kemampuan dan kekuatan mata.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Pemeriksaan Mata Anak?
Ragam Pilihan Pengobatan Floaters
Umumnya, floaters tidak membutuhkan pengobatan khusus, karena kondisi ini dapat menghilang dengan sendirinya. Namun, jika gejala floaters terlalu mengganggu atau cukup parah, ada beberapa pilihan pengobatan yang biasanya disarankan dokter, yaitu:
- Terapi Laser. Prosedur pengobatan ini dilakukan dengan menyinari floaters dengan menggunakan sinar laser khusus. Tujuannya adalah untuk menghancurkan bayangan-bayangan floaters, menjadi partikel kecil, sehingga tidak terlalu menghalangi pandangan. Namun, prosedur terapi laser harus dilakukan dengan sangat hati-hati, karena berisiko merusak retina.
- Operasi Vitrektomi. Ini adalah pilihan kedua untuk mengatasi floaters, jika terapi laser tidak membantu. Prosedur operasi vitrektomi dilakukan dengan mengangkat floater pada mata dan menggantikannya dengan cairan garam steril. Namun, prosedur operasi ini juga memiliki risiko komplikasi, seperti robekan pada retina, lepasnya retina dari mata, dan katarak.
Baca juga: 7 Penyakit Tak Biasa Pada Mata
Soal pilihan pengobatan untuk floaters tersebut, sebaiknya kamu diskusikan dengan dokter lebih lanjut. Jangan lupa juga untuk menanyakan setiap risiko dari tindakan pengobatan yang mungkin terjadi. Jika prosedur pengobatan sudah dilakukan dan setelahnya kamu merasa ada keluhan tak biasa, segera temui dokter.
Lalu, apakah floaters pada mata bisa dicegah? Sebenarnya, tidak. Terutama jika floaters terjadi akibat penuaan. Namun, kondisi ini bisa diantisipasi dengan rutin melakukan pemeriksaan mata, setidaknya 2 tahun sekali. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui dan memantau status kesehatan mata kamu.
Referensi:
NIH. National Eye Institute. Diakses pada 2020. Facts About Floaters.
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Health A-Z. Floaters and Flashes in the Eyes.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Eye Floaters.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan