Prosedur Pemeriksaan TORCH dalam Mendeteksi Penyakit
“Pemeriksaan TORCH menjadi tes wajib yang perlu dilakukan ibu hamil, apalagi jika mengalami keluhan kesehatan selama kehamilan. Prosedurnya dengan mengambil sampel darah di lengan dan memeriksakannya di laboratorium.”
Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan TORCH dapat ibu lakukan untuk mendeteksi beberapa penyakit menular dalam tubuh yang bisa memengaruhi janin.
Contohnya, toxoplasma, rubella, cytomegalovirus (CMV), dan herpes. Penyakit ini biasanya dapat menyebabkan cacat lahir pada janin selama kehamilan.
Pertanyaannya, seperti apa sih prosedur pemeriksaan TORCH?
Persiapan dan Prosedur Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan TORCH tidak memerlukan persiapan khusus.
Namun, ibu bisa memberi tahu dokte mengalami keluhan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit:
- Toxoplasmosis. Seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
- Sifilis. Contohnya lesi yang muncul di area genital, vulva, atau dalam vagina.
- Rubella. Gejala berupa ruam kulit, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri sendi.
- Cytomegalovirus. Seperti demam, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri sendi, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
- Herpes. Gejalanya berupa luka atau ruam, nyeri, gatal-gatal, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kesulitan buang air kecil.
Selain memberitahu gejala-gejala yang terjadi, ibu juga perlu memberitahukan obat bebas maupun obat resep yang ibu konsumsi. Di sini dokter akan menyarankan pemberhentian obat atau pola diet sebelum pemeriksaan TORCH.
Setelah semua persiapan selesai, dokter akan menentukan jadwal pemeriksaan. Di hari H, pemeriksaan TORCH melibatkan pengambilan sampel kecil darah.
Dokter biasanya akan mengambil dari pembuluh darah yang terletak di lengan. Ibu akan pergi ke laboratorium dan tim medis akan melakukan pengambilan darah.
Sebelumnya, tim medis akan membersihkan area tersebut dan menggunakan jarum untuk mengambil darah. Mereka akan mengumpulkan darahnya dalam sebuah tabung,atau dalam wadah kecil.
Ibu mungkin akan merasakan sensasi tusukan atau perih yang tajam saat pengambilan darah. Setelah selesai, tim medis akan membalut luka dengan kasa steril.
Tak hanya pemeriksaan TORCH, ini jenis tes lainnya yang ibu hamil perlukan selama masa kehamilan berlangsung: Inilah Jenis Pemeriksaan saat Medical Check Up.
Arti dari Hasil Pemeriksaan TORCH
Waktu untuk mendapatkan hasil pemeriksaan akan berbeda-beda. Semuanya tergantung pada laboratorium atau fasilitas kesehatan yang melakukan dan jenis tes yang ibu jalani.
Secara umum, hasil pemeriksaan TORCH biasanya dapat keluar dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah pengambilan sampel darah. Hasilnya dapat menunjukkan penyakit yang ibu alami.
Pemeriksaan TORCH juga menunjukkan apakah ibu memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu, misalnya rubella. Jika pernah melakukan vaksinasi, ibu biasanya sudah memiliki kekebalan ini.
Hasilnya “positif” atau “negatif.” Hasil tes positif berarti ibu memiliki antibodi immunoglobulin G (IgG) atau immunoglobulin M (IgM) untuk penyakit yang tercakup dalam pemeriksaan.
Baik IgG dan IgM, keduanya adalah jenis antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh. Antibodi ini terbentuk karena respons tubuh terhadap infeksi oleh bakteri, virus, atau benda asing lainnya.
Jangan khawatir jika hasil tes yang muncul adalah negatif. Hal ini normal, karena berarti tidak ada antibodi yang terdeteksi dan ibu belum pernah mengidap penyakit yang tercakup dalam pemeriksaan.
Jika antibodi IgG dan IgM terdapat pada bayi baru lahir, tes tambahan akan memastikan apakah bayi tersebut mengalami infeksi aktif.
Namun, jika hasil pemeriksaan TORCH positif antibodi IgM selama kehamilan, dokter akan tes lebih lanjut. Tujuannya untuk memastikan adanya infeksi.
Sederhananya, adanya antibodi IgG pada ibu hamil biasanya menunjukkan adanya infeksi atau kekebalan di masa lalu.
Jika ada pertanyaan tentang infeksi aktif, tes darah kedua akan dilakukan beberapa minggu kemudian.
Dalam durasi tersebut, dokter akan memberikan obat dan saran perawatan untuk meningkatkan antibodi dalam tubuh. Jika kadarnya meningkat, itu bisa berarti infeksi baru terjadi atau sedang terjadi.
Jika terdapat infeksi, dokter akan membuat rencana perawatan khusus untuk kehamilan.
Tujuannya untuk meminimalisir gangguan pada janin, sehingga ia bisa lahir sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya.
Ketahui waktu yang tepat untuk menjalani pemeriksaan TORCH dalam artikel ini: Bumil, Ini Waktu yang Tepat Menjalani Pemeriksaan TORCH.
Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. TORCH Screen.
Lab Tests Online. Diakses pada 2023. TORCH Test.
University of Rochester Medical Center Rochester. Diakses pada 2023. TORCH Panel.
MedlinePlus. Diakses pada 2023. TORCH screen.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan