Prosedur Operasi Laparotomi untuk Menangani Kehamilan Ektopik
Halodoc, Jakarta - Saat wanita sedang hamil, pembuahan terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi berjalan ke arah rahim untuk menempel. Jika sel telur tersebut tidak menempel tepat di rahim, maka kemungkinan besar seseorang akan mengalami kehamilan ektopik. Saat sel telur tidak ada di rahim, mungkin saja telah menempel pada tuba falopi, rongga perut, hingga leher rahim.
Seorang wanita yang mengidap kehamilan ektopik harus segera mendapatkan penanganan untuk menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan peluang hamil di masa depan dan mendapatkan kehamilan yang sehat. Salah satu cara untuk mengatasi kelainan saat hamil tersebut adalah dengan operasi laparotomi. Ketahui prosedurnya di sini!
Baca juga: Inilah Fakta Mengenai Kehamilan Ektopik
Prosedur Dilakukannya Operasi Laparotomi untuk Atasi Kehamilan Ektopik
Laparotomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk melakukan operasi pada perut. Hal ini dilakukan untuk memeriksa organ perut dan membantu diagnosis terhadap banyak masalah yang terjadi pada perut. Dalam kebanyakan kasus, metode bedah ini dilakukan untuk memastikan penyebab dari suatu masalah dan setelah teridentifikasi bisa langsung mendapatkan penanganan.
Untuk mengatasi kehamilan ektopik, metode pembedahan yang umum dilakukan adalah laparoskopi. Dokter akan membuat sayatan yang sangat kecil di perut bagian bawah dan memasukkan alat berupa selang untuk mengatasi kelainan kehamilan tersebut. Jika pada prosedur tersebut tuba falopi pecah atau mengeluarkan darah, barulah laparotomi akan dilakukan. Berikut beberapa prosedur saat pembedahan tersebut dilakukan:
Masalah Medis yang Harus Dipertimbangkan
Sebelum operasi dilakukan, dokter atau ahli bedah akan menanyakan terkait riwayat medis dan bedah. Selain itu, ibu juga akan mendapatkan pertanyaan terkait gaya hidup, seperti pengobatan yang sedang dilakukan atau riwayat merokok, karena dapat memengaruhi keberhasilan operasi. Beberapa hal lainnya yang akan dipertimbangkan adalah:
- Penjelasan terkait operasi dan diskusi tentang kemungkinan adanya operasi lanjutan saat diagnosis telah ditetapkan.
- Memberitahu ibu terkait prosedur yang mengarah ke operasi dan tujuan melakukan hal tersebut serta meminta persetujuan terkait operasi.
- Melakukan beberapa tes, seperti rontgen dan tes darah.
Baca juga: Pilihan Penanganan untuk Mengatasi Kehamilan Ektopik
Sesaat Sebelum Operasi
Tepat sebelum operasi, beberapa hal akan dilakukan, antara lain:
- Ibu akan mendapatkan cukuran di area perut.
- Bagian perut juga akan diberikan losion scrub bedah yang digunakan di kamar mandi.
- Beberapa pengobatan atau hal lainnya mungkin diberikan sebagai cara untuk mengosongkan usus.
- Dokter anestesi akan memeriksa terkait kesehatan untuk operasi dan mencatat alergi yang dimiliki.
- Ibu mungkin harus berpuasa selama beberapa jam sebelum operasi dilakukan.
Prosedur Laparotomi untuk Mengatasi Kehamilan Ektopik
Laparotomi akan dilakukan dengan bius total. Dokter bedah mulai membuat sayatan tunggal pada kulit dan otot perut, sehingga organ di bawahnya dapat terlihat dengan jelas. Organ yang telah terbuka kemudian akan diperiksa dengan cermat. Setelah itu, dokter akan langsung melihat lokasi tempat sel telur menempel dan mengatasinya. Saat prosedur selesai, bagian yang disobek akan dijahit kembali agar tertutup seperti sebelumnya.
Setelah prosedur untuk mengatasi kehamilan ektopik dilakukan, mungkin saja akan ada operasi kedua jika dirasa ada sesuatu yang mengganjal. Selain itu, ibu juga akan diperiksa dengan intens untuk menghindari gangguan yang timbul akibat efek samping dari operasi. Maka dari itu, kemungkinan akan tinggal di rumah sakit selama beberapa hari hingga stabil.
Baca juga: Apakah Kehamilan Ektopik Bisa Dicegah?
Jika ibu masih memiliki pertanyaan terkait prosedur dari operasi laparotomi atau bahkan tentang kehamilan ektopik, dokter dari Halodoc dapat menjelaskannya dengan sejelas-jelasnya. Ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan untuk mendapatkan langsung akses terkait kesehatan tanpa perlu ke luar rumah!