Pro Kontra Homeschooling untuk Tumbuh Kembang Anak
“Setiap sistem pendidikan memiliki pro dan kontra tersendiri. Pastikan orang tua memilihkan sistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak.”
Halodoc, Jakarta – Pilihan homeschooling sebagai sarana belajar anak bukanlah konsep yang baru. Saat awal pandemi COVID-19, banyak orang tua yang memilih menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling, demi mencegah penularan virus corona. Namun, sebelum pandemi, banyak orang tua dan anak yang memiliki belajar dengan sistem homeschooling.
Dari sistem pendidikan yang ditawarkan, homeschooling tidak berbeda dengan sekolah negeri, sekolah swasta, maupun sekolah alam. Setiap sistem pendidikannya memiliki pro dan kontra.
Namun yang terpenting, orang tua perlu memahami sistem pendidikan seperti apa yang cocok untuk tumbuh kembang anak. Sebab, homeschooling mungkin tidak cocok untuk semua anak, begitu juga sebaliknya.
Pro Kontra Homeschooling yang Perlu Dipahami
Sebelum memutuskan sistem pendidikan untuk Si Kecil, berikut ini pro dan kontra homeschooling:
Pro: Manfaat homeschooling
1. Lebih mudah untuk mengajarkan dan belajar
Metode belajar dari homeschooling dapat disesuaikan dengan gaya belajar anak secara individu. Hal ini membuat pembelajaran jadi lebih efektif. Jika anak lebih mudah menangkap visual, pendidik dapat menyertakan foto, grafik, dan bagan dalam pengajaran.
Tujuannya untuk membantu Si Kecil menyerap materi dengan lebih mudah. Jika anak mudah bosan, pendidik dapat memasukkan lebih banyak aktivitas, gerakan dan interaktivitas serta lebih banyak istirahat.
2. Sesuai dengan kebutuhan khusus anak
Jika Si Kecil memiliki kondisi khusus, mungkin tidak mampu belajar dengan cepat, memiliki cacat, fisik atau (Attention Deficit / Hyperactivity Disorder), anak dan orang tua memiliki keleluasaan penuh untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan khusus anak.
3. Waktu lebih fleksibel
Jika anak belajar di rumah, anak dapat belajar lebih cepat pada mata pelajaran yang lebih mudah, tanpa harus menunggu kecepatan anak lain. Begitu juga sebaliknya, jika Si Kecil membutuhkan waktu lama untuk memahami pelajaran yang sulit, ia bisa menggunakan waktu lebih banyak, tanpa harus tertinggal dari anak lainnya.
4. Kurikulum dan lingkungan belajar dapat disesuaikan
Salah satu alasan paling umum anak yang memilih homeschooling adalah adanya kesempatan untuk menyesuaikan kurikulum dan lingkungan belajar anak. Pada pendidikan homeschooling, orang tua dapat mengambil kendali atas konten yang dipelajari oleh anak.
Selain itu, lingkungan belajar yang kreatif dapat dirancang semenarik dan seefektif mungkin. Sehingga suasana hati Si Kecil dalam belajar selalu baik.
5. Jadwal lebih fleksibel
Homeschooling memungkinkan Si Kecil belajar dengan jadwal yang fleksibel, sesuai dengan kebutuhan khusus keluarga. Jadwal fleksibel bukan tentang kemungkinan keluarga dapat bepergian kapan pun, tapi juga tentang jadwal ritme tubuh dan mental Si Kecil.
Beberapa anak lebih suka belajar di pagi hari, tapi ada juga yang suka di sore hari. Ada juga yang merasa lebih fokus jika belajar di malam hari.
6. Menghindari elemen sosial yang negatif
Pendidikan homeschooling membantu orang tua untuk melindungi Si Kecil dari elemen sosial yang berbahaya. Misalnya saja, kekerasan di sekolah, perilaku negatif intimidasi, rasisme, dan pengaruh negatif lainnya. Homeschooling dapat memberikan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak.
7. Anak tetap dapat sukses di dunia nyata
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa siswa homeschooling tetap bisa berhasil dan tampil bersaing secara positif di dunia nyata saat mereka dewasa. Mereka juga cenderung lebih berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
Kontra: Kekurangan homeschooling
1. Biaya lebih mahal
Sekolah umum seperti sekolah negeri mendapatkan subsidi dari pemerintah (gratis), dan sekolah swasta yang memiliki biaya pendidikan berbeda-beda sesuai kemampuan. Sementara itu, homeschooling membutuhkan biaya yang lebih besar.
2. Anak kurang bersosialisasi
Jika homeschooling, anak tidak atau kurang bersosialisasi dengan anak sepantarannya selama waktu belajar. Oleh karena itu, mereka akan membutuhkan kegiatan tambahan di luar waktu belajar, agar bisa bermain dan bersosialisasi bersama anak-anak lain.
Misalnya dengan mengikutsertakan anak pada ekstrakulikuler atau kursus olahraga atau seni. Orang tua juga perlu bersikap proaktif untuk mendorong anak bersosialisasi.
3. Pengembangan keterampilan tertentu yang terbatas
Salah satu kelemahan homeschooling, yaitu terbatasnya pengembangan keterampilan tertentu. Seperti berbagi, kerja sama, dan kolaborasi, yang sangat penting untuk bekal kerja di dunia profesional kelak. Namun, jika orang tua atau pendidik tetap bisa memfasilitasi keterampilan tertentu, mungkin itu tidak terlalu menjadi masalah.
Itulah hal yang perlu orang tua ketahui seputar pro dan kontra homeschooling untuk tumbuh kembang anak. Orang tua juga dapat bertanya pada psikolog anak di Halodoc untuk membantu menentukan pilihan sekolah seperti apa yang terbaik untuk tumbuh kembang anak.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!