Postpartum Depression Sebabkan Insomnia, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Merawat bayi adalah pekerjaan yang melelahkan, dan seharusnya jatuh tertidur setiap kali ada kesempatan sepertinya hal yang mudah. Namun, sedihnya beberapa ibu justru mengalami kesusahan untuk tidur.
Kondisi ini mungkin terkait dengan depresi yang menyebabkan insomnia karena kelahiran bayi. Perasaan tegang, kewalahan, membuat ibu kerap terjaga, sehingga jadinya insomnia. Lantas, apakah ini yang disebut dengan postpartum depression? Simak jawabannya di sini.
Apa itu Postpartum Depression?
Ya memang benar. Ternyata, ada jenis depresi yang terjadi setelah melahirkan. Dan ini bisa dialami oleh ibu baru di tahun pertama kelahiran bayi. Paling umum ibu bisa merasakan efeknya selama tiga minggu pertama setelah anak lahir.
Gejalanya adalah ibu merasa sedih, putus asa, dan bersalah karena mungkin tidak merasa memiliki ikatan dengan bayi. Depresi pasca persalinan tidak hanya memengaruhi ibu pertama kali memiliki bayi. Ibu bisa mendapatkan ketika kelahiran anak kedua atau ketiga.
Baca juga: Depresi Bisa Terjadi pada Segala Usia
Ada banyak penyebab postpartum depression terjadi, yaitu:
-
Hormon
Tingkat hormon ibu meningkat ketika sedang hamil. Setelah bayi lahir, tingkat hormon bisa drop. Perubahan drastis ini dapat memicu depresi pada beberapa wanita. Jika kamu pernah merasa murung sebelum menstruasi, ini adalah tanda bagaimana hormon sangat bisa memengaruhi mood seorang wanita.
-
Sejarah Depresi
Jika ibu pernah mengalami depresi sebelumnya, atau kondisi ini pernah terjadi dalam keluarga, besar kemungkinan ibu akan cenderung mengalami depresi pascapersalinan.
-
Stres dan Masalah
Jika kamu tidak ingin hamil, atau pasangan dan keluarga tidak memberikan bantuan yang diharapkan seperti membantu merawat bayi, besar kemungkinan ibu akan mengalami depresi. Ini terkait dengan status sebagai ibu baru, masalah uang, hubungan, konsumsi obat-obatan, ataupun sumber stres lainnya.
Kalau ditanyakan mengenai gejalanya, tanda-tandanya bisa berbeda pada setiap ibu. Namun secara garis besar, beberapa gejalanya adalah:
-
Kesedihan, kehilangan harapan, putus asa.
-
Merasa tidak mampu merawat bayi atau melakukan tugas-tugas harian.
-
Banyak menangis, kadang tanpa alasan yang jelas.
-
Kesulitan merasa dekat dengan bayi atau membangun ikatan dengan bayi.
-
Kehilangan minat pada makanan, seks, perawatan diri, dan hal-hal lain yang biasanya dinikmati.
-
Masalah pada fokus dan ingatan.
-
Tidak bisa tidur alias insomnia.
Baca juga: 5 Penyebab Depresi yang Sering Diabaikan
Insomnia Setelah Melahirkan
Bisa dibilang sering terbangun termasuk terbangun karena harus menyusui bisa mengganggu jam tidur seorang ibu. Namun, ibu bisa sejatinya bisa mengatasi hal ini melalui tips-tips sederhana, seperti tidak menyalakan lampu terang atau memeriksa gadget yang justru membuat ibu semakin terjaga.
Lampu dari ruangan dan perangkat elektronik secara tidak langsung memberi sinyal di tubuh untuk “terjaga” dan ini akan memengaruhi ibu untuk kembali tidur. Lantas, hal-hal apalagi yang bisa diaplikasikan supaya ibu tidak lagi mengalami insomnia?
-
Tidur Saat Bayi Tidur
Banyak ibu baru yang tergoda untuk menggunakan jam-jam di mana bayi tidur sebagai waktu untuk menyelesaikan tugas atau tugas lainnya. Sebenarnya yang paling disarankan adalah ibu ikut tidur saat bayi tidur. Ini dilakukan supaya ibu dapat menghimpun energi ketika anak bangun.
-
Pergi Tidur Lebih Awal
Meskipun ibu tahu anak dapat bangun kapan saja, menangis untuk diberi makan, penting untuk tetap tidur dan beristirahat selama mungkin sebelum bayi benar-benar membutuhkan ibu.
-
Jadikan Kamar Tidur Tempat yang Nyaman
Kamar tidur hanya boleh digunakan untuk dua kegiatan, yaitu tidur dan seks. Ini berarti tidak menempatkan televisi, perangkat elektronik, dan dokumen terkait pekerjaan. Jika ibu terbiasa bermain dengan anak-anak di kamar atau menyelesaikan pekerjaan di menit terakhir, itu tidak akan membantu ibu untuk mengantuk. Kuncinya adalah melatih pikiran, sehingga begitu masuk ke kamar ibu mendapat sinyal bahwa sudah waktunya untuk tidur.
Punya masalah dengan gangguan tidur, bisa mendiskusikan masalah tersebut di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu di mana saja dan kapan saja. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi:
Sleep Advisor. Diakses pada 2019. How to deal with insomnia after pregnancy.
WebMD. Diakses pada 2019. Postpartum Depression: What You Should Know.
Sleep Foundation. Diakses pada 2019. Insomnia After Baby: Cause and Treatments.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan