Posisi Duduk Bisa Memengaruhi Munculnya Skoliosis
Halodoc, Jakarta - Kebiasaan duduk yang kurang tepat bisa menyebabkan terjadinya nyeri pada pinggang, terlebih jika kamu duduk terlalu lama dan dengan posisi duduk yang tidak benar. Hal ini akan mengakibatkan tegangan berlebih pada otot punggung dan cenderung meningkatkan risiko kerusakan jaringan yang ada di sekitarnya, terutama bila duduk dengan posisi membungkuk atau bersandar pada salah satu sisi tubuh dalam waktu yang lama.
Orang-orang yang duduk pada posisi yang kurang tepat, misalnya posisi miring atau bersandar pada salah satu sisi tubuh akan lebih rentan mengalami ketidakseimbangan pada bagian tonus otot. Akhirnya, kondisi ini bisa mengakibatkan skoliosis, yaitu kelainan pada rangka tubuh berupa tulang belakang yang melengkung.
Pengidap skoliosis akan memiliki struktur tulang belakang yang membengkok ke samping kanan atau kiri atau struktur tulang akan berbentuk seperti huruf S atau C. Tanpa adanya penanganan, skoliosis akan berujung pada penurunan kekuatan otot, kekakuan otot, nyeri, hingga tulang belakang yang tidak seimbang dan tidak stabil. Kondisi ini pun turut memengaruhi organ jantung dan paru.
Baca juga: Punya Riwayat Skoliosis saat Hamil, Harus Bagaimana?
Mengenali Gejala Skoliosis
Jika kasusnya terbilang ringan, skoliosis cenderung tidak menimbulkan gejala. Namun, pada kasus yang terbilang cukup parah, gejala mungkin tampak dari pandangan orang lain terhadap perubahan pada fisikmu, seperti bahu yang terlihat miring pada satu sisi, pinggang kanan dan kiri yang tidak sejajar, muncul tonjolan tulang belikat pada salah satu sisi tubuh, kepala yang terlihat tidak tepat di tengah pundak, salah satu kaki yang lebih lebih panjang dari kaki lainnya, nyeri pada punggung, kesemutan, hingga mati rasa.
Tidak hanya itu, skoliosis yang parah juga akan menunjukkan gejala tulang belakang yang seperti terpelintir atau melengkung ke salah satu sisi tubuh, terkadang membentuk huruf C atau S. Tanda lain dari kelainan tulang belakang ini adalah tampilan permukaan kulit pada area tulang belakang yang mengalami perubahan, seperti munculnya area kulit yang masuk ke dalam atau adanya bercak yang berbulu.
Baca juga: Ini Gerakan Pilates untuk Pengidap Skoliosis
Mungkin, kamu tidak merasakan adanya gejala meski sebenarnya kamu tengah mengidap kelainan skoliosis. Akan tetapi, orang lain bisa melihat adanya perubahan pada tubuhmu, jadi jika terjadi, segeralah lakukan pemeriksaan, sehingga skoliosis bisa segera mendapatkan penanganan. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc agar tanya jawab dengan dokter spesialis atau membuat janji di rumah sakit terdekat lebih mudah.
Sebenarnya, Apa yang Menyebabkan Skoliosis?
Ternyata, apa yang menjadi penyebab pasti dari kondisi skoliosis belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, diyakini bahwa kelainan tulang belakang ini diturunkan dalam keluarga. Pada beberapa kondisi, posisi duduk yang kurang tepat bisa memicu terjadinya kelainan ini, terutama pada usia anak dan remaja.
Baca juga: Tetap Bugar, Ini Gerakan Senam yang Tepat untuk Pengidap Kifosis
Sementara itu, ada pula beberapa hal lain yang disinyalir turut menyebabkan terjadinya skoliosis meski kurang umum, seperti:
- Cacat bawaan yang menandakan adanya perkembangan tulang belakang yang tidak sempurna ketika janin masih berada di dalam kandungan. Jadi, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin agar kondisi ini bisa segera diidentifikasi.
- Cedera atau adanya infeksi pada tulang belakang seperti terjatuh dari tempat yang tinggi, kecelakaan, tertimpa benda yang berat pada bagian punggung, hingga infeksi pada tulang belakang yang berujung pada cedera bisa meningkatkan risiko terjadinya skoliosis.
- Osteoporosis yaitu kondisi tulang yang telah rapuh dan mengeropos, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Meningkatkan kekuatan tulang dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin D bisa membantu kamu terhindar dari skoliosis. Selain itu, biasakan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti menghindari merokok dan konsumsi alkohol serta berolahraga teratur.