Pola Tidur yang Salah Tingkatkan Risiko Patah Tulang Panggul
Halodoc, Jakarta – Pola tidur yang berantakan, entah kurang tidur atau terlalu banyak tidur, sudah lama diketahui sebagai pemicu gangguan kesehatan tubuh. Pola tidur yang buruk sering dikaitkan dengan risiko penyakit kronis, kenaikan berat badan, kesehatan jantung, hingga gangguan mental. Namun tahukah kamu, salah menerapkan pola tidur ternyata juga bisa meningkatkan risiko patah tulang panggul, lho!
Kurang tidur atau kelebihan tidur disebut bisa menyebabkan peningkatan seseorang mengalami jatuh berulang, yaitu jatuh yang terjadi lebih dari dua kali dalam periode 6 bulan. Jatuh sama sekali tidak boleh dianggap sebagai hal yang sepele, terutama jika terjadi pada orang yang sudah lanjut usia. Jatuh berulang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami patah tulang, termasuk patah tulang panggul.
Baca juga: 5 Jenis Pekerjaan yang Rentan Alami Patah Tulang Belakang
Pada dasarnya, patah tulang panggul adalah kondisi yang cukup jarang terjadi. Sebagian besar kasus ini terjadi karena cedera dan perdarahan yang membutuhkan penanganan darurat. Salah satu kondisi jatuh yang harus diwaspadai dan bisa berisiko patah tulang panggul adalah jatuh duduk.
Jatuh dengan posisi duduk ikut membenturkan panggul, yaitu area yang berdekatan dengan pembuluh darah utama. Lantas, apa gejala patah tulang panggul yang perlu diketahui?
Selain jatuh duduk, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami patah tulang panggul, yaitu kecelakaan lalu lintas, cedera akibat jatuh dari ketinggian, ataupun benturan ringan. Gejala awal patah tulang panggul adalah rasa sakit, terutama saat mencoba berjalan atau menggerakkan pinggul. Kondisi ini juga bisa menyebabkan memar dan bengkak muncul di area pinggul.
Pada kasus yang parah, patah tulang panggul menimbulkan perdarahan dari anus, saluran kencing, Miss V, perdarahan di bawah permukaan kulit (hematoma), serta pembuluh darah di salah satu atau kedua kaki.
Baca juga: Fatal, Ini Komplikasi karena Patah Tulang Panggul
Pertolongan Pertama Patah Tulang Panggul
Disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan medis jika mengalami jatuh, baik dalam posisi duduk maupun posisi lain. Hal itu bertujuan untuk mengetahui adakah dampak dari jatuh agar bisa mendapat pertolongan yang sesuai. Patah tulang akibat jatuh adalah kondisi yang tidak bisa ditangani dengan sembarangan.
Diagnosis patah tulang panggul diawali dengan pemeriksaan fisik, kamu akan diminta untuk menggerakkan bagian tubuh tertentu, seperti pinggul, kaki, dan panggul. Selanjutnya, pemeriksaan penunjang, seperti foto rontgen dan CT scan akan dilakukan untuk membantu dokter mengidentifikasi detail patahan dan keretakan tulang.
Bila perlu, dilakukan MRI untuk memastikan diagnosis. Penanganan patah tulang panggul disesuaikan dengan jenis cedera dan tingkat keparahannya.
Memperbaiki pola tidur menjadi cara terbaik untuk mencegah terjadinya patah tulang panggul, atau gangguan kesehatan lainnya. Orang dewasa dianjurkan untuk tidur setidaknya 7–8 jam dalam satu hari. Memenuhi kebutuhan tidur tubuh bisa membantu menurunkan risiko jatuh berulang yang mungkin berujung pada patah tulang panggul.
Selain memperbaiki pola tidur, kamu juga bisa mencegah patah tulang dengan meningkatkan konsumsi kalsium dan vitamin D. Sebab, kedua nutrisi ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Pastikan untuk mengonsumsi makanan sumber vitamin D secara rutin.
Baca juga: Pernah Patah Tulang Panggul, Bisakah Ibu Melahirkan Normal?
Atau kamu bisa mengonsumsi suplemen khusus yang mengandung vitamin D sebagai “tabungan” agar tulang kuat. Biar lebih mudah, beli suplemen dan produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc saja! Dengan layanan antar, pesanan kamu akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.