Pola Hidup yang Dianjurkan setelah Alami Batu Ginjal
“Penting bagi pengidap batu ginjal yang sudah sembuh untuk melakukan perubahan pola hidup jadi lebih sehat. Misalnya seperti minum air putih yang cukup, membatasi asupan garam dan protein hewani, serta meningkatkan konsumsi makanan kaya kalsium.”
Halodoc, Jakarta – Mengeluarkan batu ginjal merupakan salah satu pengalaman paling menyakitkan yang bisa dialami seseorang. Namun, sayangnya, kondisi ini tidak selalu terjadi satu kali. Jika tidak ditangani dengan baik dan tidak melakukan penyesuaian pola makan, kondisi ini bisa terjadi berulang.
Batu ginjal yang terjadi berulang juga dapat menjadi indikator adanya kondisi medis lain, termasuk penyakit ginjal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perubahan pola hidup setelah mengalami kondisi ini. Seperti apa? Yuk simak pembahasannya!
Cegah Batu Ginjal Berulang dengan Pola Hidup Ini
Membuat penyesuaian kecil pada pola makan dan juga gaya hidup dapat membantu mencegah terjadinya batu ginjal yang berulang. Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan:
1. Tetap Terhidrasi
Menjaga agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik merupakan cara terbaik untuk mencegah batu ginjal terulang kembali. Jika tidak minum cukup, kamu akan jarang berkemih.
Artinya, urine menjadi lebih pekat dan cenderung tidak melarutkan garam urine, yang kemudian menyebabkan terbentuknya batu. Cobalah untuk minum sekitar delapan gelas cairan setiap hari, atau lebih bila banyak beraktivitas, atau memiliki riwayat batu sistin.
Lebih mudahnya, kamu dapat mengetahui apakah sudah terhidrasi dengan baik, melalui warna urine yang jernih atau kuning pucat. Bila kuning gelap, kamu perlu minum lebih banyak.
2. Makan Lebih Banyak Makanan Kaya Kalsium
Batu ginjal ada banyak jenisnya, dan salah satunya adalah batu kalsium oksalat. Hal ini membuat banyak orang percaya bahwa mereka harus menghindari konsumsi kalsium. Padahal justru sebaliknya, pola makan rendah kalsium dapat meningkatkan risiko.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi lebih banyak makanan dan minuman kaya kalsium. Susu rendah lemak, keju, dan yoghurt adalah pilihan makanan kaya kalsium yang baik untuk dikonsumsi.
Baca lebih lanjut mengenai sumber kalsium pada artikel: 6 Makanan dan Minuman yang Mengandung Kalsium Tinggi.
3. Makan Lebih Sedikit Natrium (Garam)
Pola makan tinggi garam meningkatkan risiko batu kalsium. Terlalu tingginya kadar garam dalam urine dapat mencegah kalsium diserap kembali dari urine ke darah. Hal ini menyebabkan kalsium urine tinggi, yang dapat menyebabkan batu ginjal.
Jadi, mengonsumsi lebih sedikit garam dapat menjaga kadar kalsium urine lebih rendah. Semakin rendah kalsium urine, semakin rendah risiko terkena kondisi ini. Jadi, untuk mengurangi asupan natrium, baca label makanan dengan cermat.
4. Kurangi Makanan Kaya Oksalat
Pada beberapa kasus, batu ginjal bisa terbentuk dari oksalat, yakni senyawa alami yang ditemukan dalam makanan yang mengikat kalsium dalam urine, untuk membentuk batu ginjal. Membatasi makanan kaya oksalat dapat membantu mencegah pembentukan batu.
Beberapa contoh makanan tinggi oksalat adalah bayam, cokelat, ubi jalar, kopi, bit, kacang kacangan, dan produk kedelai. Di saluran pencernaan, oksalat dan kalsium terikat bersama sebelum mencapai ginjal, sehingga batu lebih sulit terbentuk jika mengonsumsi makanan tinggi oksalat dan makanan kaya kalsium di saat yang bersamaan.
5. Batasi Konsumsi Protein Hewani
Makanan sumber protein hewani memiliki sifat asam, yang kemudian dapat meningkatkan asam urine. Kadar asam urine yang tinggi meningkatkan risiko asam urat dan terbentuknya batu kalsium oksalat. Jadi, sebaiknya batasi konsumsi makanan sumber protein hewani, seperti daging sapi, unggas, ikan, dan daging babi.
Itulah penyesuaian pola hidup sehat yang bisa dilakukan setelah mengalami batu ginjal. Selain menerapkan pola hidup seperti itu, penting juga untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan. Cek rekomendasi dokter terbaik dari aplikasi Halodoc sekarang juga.