Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Ginjal Polikistik di Usia Muda
“Ginjal polikistik adalah penyakit keturunan yang sulit untuk dicegah. Namun, pola hidup sehat tetap harus diterapkan oleh pengidap penyakit ini atau orang yang memiliki faktor risiko. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyakit memburuk dan menghindari terjadinya komplikasi berbahaya.”
Halodoc, Jakarta – Ginjal polikistik atau polycystic kidney disease (PKD) adalah penyakit keturunan. Kondisi ini menyebabkan munculnya sekelompok kista di dalam ginjal. Kemunculan benjolan kista ini bisa menyebab organ ginjal terganggu, bahkan bisa mengubah ukuran serta fungsinya. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa memicu komplikasi.
Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga pola hidup sehat agar fungsi ginjal terjaga. Ginjal merupakan organ yang memiliki peran penting di dalam tubuh. Fungsi ginjal yang terganggu bisa memengaruhi kondisi kesehatan tubuh, serta bisa memicu komplikasi pada organ tubuh lainnya. Biar lebih jelas, cari tahu lebih lanjut seputar penyakit ginjal di sini!
Mengenal Penyakit Ginjal Polikistik
Seperti dikatakan sebelumnya, penyakit ginjal polikistik bersifat keturunan. Jadi, kondisi ini mungkin akan sulit untuk dicegah pada orang-orang yang memiliki faktor risikonya. Namun, pola hidup sehat tetap harus diterapkan, sehingga risiko penyakit ini memburuk bisa dihindari. Hal ini juga bisa membantu mencegah terjadinya komplikasi dari penyakit ginjal polikistik.
Penyakit ini umumnya berkembang secara perlahan dalam jangka waktu yang lama. Gangguan ginjal ini seringkali tidak disadari karena jarang memicu gejala parah. Pada beberapa kasus, gejala penyakit biasanya baru muncul jika ukuran kista yang ada di organ ini sudah cukup besar. Salah satu gejala dari penyakit ginjal polikistik adalah sering buang air kecil dan urine mengandung darah.
Penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya mengalami nyeri punggung bawah, pembesaran pada ukuran perut, sering sakit perut, infeksi saluran kemih, hingga terbentuknya batu ginjal. Orang dengan penyakit ini juga rentan mengalami gejala sakit kepala, kulit mudah memar atau pucat, tubuh terasa lemas, hingga nyeri pada persendian.
Oleh karena diturunkan dari orangtua, terkadang penyakit ini bisa menyerang bayi dan menunjukkan gejala sejak bayi berada di dalam kandungan. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya pembesaran ginjal, cairan ketuban yang sedikit, serta ukuran janin yang tidak sesuai dengan usia kehamilan. Jika ibu hamil memiliki riwayat penyakit ini, disarankan untuk rutin memeriksa kesehatan.
Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Gejala Parah
Selain sulit untuk dicegah, penyakit ini juga tidak bisa diobati. Namun, pengidapnya disarankan untuk melakukan beberapa cara pengobatan untuk meringankan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Secara umum, pengidap penyakit ginjal polikistik disarankan untuk selalu menjaga kesehatan ginjal dengan mengontrol tekanan darah dalam batas normal.
Pola hidup sehat juga harus diterapkan untuk mencegah gejala penyakit semakin parah. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Menjaga berat badan ideal.
- Rutin berolahraga, setidaknya 30 menit sehari.
- Cukup istirahat, yaitu tidur setidaknya 7–8 jam sehari.
- Mengelola stres dengan baik.
- Mengonsumsi makanan sehat.
- Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Lengkapi juga dengan mengonsumsi suplemen atau vitamin tambahan jika dibutuhkan. Cek kebutuhan suplemen harian di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan obat akan dikirim segera ke rumah. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi yang sama untuk membeli kebutuhan kesehatan lainnya. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!
Referensi:
NIH. Diakses pada 2021. Polycystic Kidney Disease.
Harvard Medical School. Diakses pada 2021. Polycystic Kidney Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Polycystic Kidney Disease.
Healthline. Diakses pada 2021. Polycystic Kidney Disease.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan