Pilihan Pengobatan Untuk Mengatasi Leptospirosis
“Sedikit lagi Indonesia memasuki musim penghujan, sudah sewajarnya jika sistem imun tubuh pun menurun akibat cuaca tidak menentu. Hal tersebut membuat tubuh rentan terhadap penyakit. Nah, salah satu penyakit yang harus diwaspadai saat musim hujan adalah leptospirosis. Jika sudah terkena, bagaimana langkah mengatasi leptospirosis?”
Halodoc, Jakarta – Dilansir dari BMKG, prakiraan musim hujan tahun 2021-2022 di Indonesia terjadi pada kisaran bulan Oktober dan November 2021. Saat musim penghujan tiba, bukan hanya flu saja yang patut diwaspadai, lo. Leptospirosis, misalnya. Penyakit tersebut umum terjadi saat musim hujan akibat infeksi bakteri leptospira yang dibawa oleh hewan liar dan ditularkan pada manusia.
Baca juga: Banjir Jakarta, Awas 4 Penyakit yang Menyerang Anak
Gejala Menyerupai Penyakit Lainnya
Sebelum mengetahui bagaimana langkah mengatasi leptospirosis, kamu perlu tahu apa saja gejala yang muncul. Umumnya, penyakit ditularkan ke manusia saat ia melakukan kontak dengan air, tanah, atau lumpur yang terkontaminasi oleh urine tikus atau hewan yang yang terinfeksi bakteri. Penyakit ini hanya bisa ditularkan dari hewan ke manusia saja, tidak dari satu orang ke orang lain.
Gejalanya sendiri menyerupai penyakit lainnya. Gejala juga dapat muncul secara spontan, sekitar 5-14 hari setelah seseorang terinfeksi. Ketika bakteri berhasil masuk ke dalam tubuh, dalam jangka waktu tersebut akan muncul sejumlah gejala, seperti:
- Batuk-batuk.
- Demam dan menggigil.
- Diare atau muntah.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot di bagian punggung dan betis.
- Ruam kulit.
- Iritasi pada mata.
- Penyakit kuning.
Gejala biasanya muncul 5-14 hari setelah seseorang terinfeksi, dengan masa inkubasi selama 2-30 hari. Jika penyakit sudah memasuki intensitas parah, gejala ringan seperti yang telah disebutkan biasanya akan menghilang, digantikan gejala berat. Gejala berat yang muncul akan tergantung pada organ tubuh yang terkena. Jika telat ditangani, gagal ginjal atau hati, gangguan pernapasan, meningitis, serta kematian menjadi komplikasi yang bisa saja terjadi.
Baca juga: Benarkah Leptospirosis Bisa Ditularkan oleh Hewan Peliharaan?
Langkah Tepat Mengatasi Leptospirosis
Langka pertama yang dilakukan untuk mengatasi leptospirosis setelah gejala muncul adalah pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri. Golongan antibiotiknya sendiri diberikan sesuai dengan gejala dan kondisi tubuh masing-masing pengidap. Obat harus diberikan sedari dini, agar tingkat kesembuhan pengidap menjadi lebih tinggi. Langkah tersebut tentu saja harus dibarengi dengan penerapan pola hidup sehat, seperti:
1. Jaga Kebersihan Air Minum
Sebelum dikonsumsi, pastikan air minum yang benar-benar bersih dan tidak terkontaminasi bakteri. Jika sedang bepergian, sebaiknya beli minum kemasan sekali buang yang masih disegel agar terjamin kebersihannya.
2. Gunakan Alas Kaki
Jangan lupa menggunakan alas kaki, meski hanya menginjak tanah di halaman rumah, terlebih saat musim hujan tiba. Genangan air bekas hujan bisa saja telah bercampur dengan urine tikus atau hewan lain yang terinfeksi bakteri penyebab leptospirosis.
3. Mengobati Luka Terbuka
Salah satu cara bakteri penyebab leptospirosis masuk ke dalam tubuh adalah melalui luka terbuka. Jadi, saat memiliki luka terbuka, sebaiknya segera tutup dengan plester dan obati hingga luka benar-benar sembuh.
Baca juga: Cara Mudah Mencegah Infeksi Leptospirosis
Jika kamu tinggal di lingkungan padat penduduk yang berisiko banjir saat musim hujan, bersihkan lingkungan rumah sebelum dan sesudah banjir melanda. Jangan sampai ada celah untuk tikus berkembangbiak. Selain itu, jangan lupa untuk rutin mencuci tangan setelah memegang hewan peliharaan, serta hindari kontak langsung dengan urine hewan.
Pengidap leptospirosis bisa pulih untuk sementara waktu. Namun, penyakit bisa kambuh dengan dengan gejala yang lebih parah. Jadi, segera atasi dengan cara yang tepat, ya. Segera temui dokter di rumah sakit terdekat untuk memeriksakan diri dan mendapatkan obat yang dibutuhkan.
Referensi:
BMKG. Diakses pada 2021. Prakiraan Musim Hujan Tahun 2021/2022 di Indonesia.
Medical News Today. Diakses pada 2021. Leptospirosis: What you need to know.
WebMD. Diakses pada 2021. What Is Leptospirosis?
CDC. Diakses pada 2021. Leptospirosis.