Perlukah Menghindari Daging Merah Demi Kesehatan Tubuh?
Halodoc, Jakarta - Pada dasarnya daging merah mengandung banyak nutrisi dan zat-zat penting yang amat diperlukan tubuh. Misalnya, protein, zat besi, lemak, hingga vitamin yang memiliki berbagai macam manfaat bagi tubuh. Namun, para ahli terus mengingatkan, bahwa mengonsumsi jenis daging ini secara berlebihan bisa memunculkan berbagai risiko kesehatan. Nah, berikut alasan mengapa dirimu perlu menghindari konsumsi daging merah secara berlebihan.
1. Endometriosis
Bagi wanita yang doyan mengonsumsi jenis daging ini, rasanya perlu berhati-hati. Sebab menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Fred Hutchinson Cancer Research Center, AS, konsumsi daging merah dua kali sehari bisa meningkatkan risiko mengalami gejala endometriosis sebesar 56 persen, dibandingkan dengan mereka yang sedikit mengonsumsinya.
Baca juga: Waspadai 4 Nyeri Kram Menstruasi Tanda Endometriosis
Endometriosis sendiri merupakan penyakit pada sistem reproduksi wanita. Kondisi ini berupa jaringan endometrium (lapisan paling dalam rahim) yang berada di luar rahim. Kata ahli, gejala yang paling sering terjadi adalah rasa sakit yang luar biasa pada saat menstruasi.
2. Kanker usus
Menurut para ahli, konsumsi zat besi yang tinggi bisa jadi alasan mengapa daging ini dapat meningkatkan risiko kanker usus. Selain itu, zat yang disebut heme di dalamnya (yang membuat daging berwarna merah) juga diduga bisa merusak lapisan usus besar. Kata ahli, zat ini akan mengganggu lapisan usus ketika daging merah diolah dengan cara dibakar, karena bisa menimbulkan senyawa penyebab kanker.
3. Meningkatkan Risiko Diabetes
Menurut penelitian, konsumsi daging merah yang tinggi juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe dua. Berdasarkan studi yang dipublikasi dalam American Journal of Clinical Nutrition, penelitian yang dilakukan selama dua dekade itu menunjukkan, sepersepuluh subjek penelitian mulai mengidap diabetes tipe dua, karena kebiasaan mengonsumsi daging ini selama beberapa tahun.
Baca juga: Suka Makan Steik? Kenali Dulu Jenis Steik dan Kematangannya
Selain itu, ada juga penelitian di lain tempat terkait diabetes. Menurut ahli, mengonsumsi jenis daging ini lebih dari setengah porsi sehari, bisa meningkatkan risiko diabetes selama empat tahun ke depan. Kata sang ahli dalam jurnal JAMA Internal Medicine, meningkatkan asupan daging merah selama interval empat tahun, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 selama empat tahun berikutnya.
4. Divertikulitis
Menurut ahli seperti dikutip dalam Health, konsumsi daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko divertikulitis. Divertikulitis merupakan peradangan atau infeksi pada divertikula (kantung-kantung yang terbentuk di saluran pencernaan, terutama usus besar). Para ahli menduga, tingginya asupan daging ini bisa membuat kantung usus besar meradang dan terinfeksi.
Hal sebaliknya pun berlaku. Kata ahli, bila kamu mengganti satu porsi harian daging merah dengan ikan atau unggas, justru bisa menurunkan risiko terserang penyakit ini sebanyak 20 persen.
Baca juga: Enggak Makan Daging, Jadi Vegan Bisa Lebih Sehat?
5. Penyakit Jantung
Proses daging merah bisa meningkatkan risiko jantung cukup kompleks. Kata ahli seperti dimuat dalam jurnal Nature Medicine, daging merah mengandung senyawa karnitin yang akan dihancurkan oleh bakteri di pencernaan. Proses penghancuran ini akan menghasilkan kadar kolesterol tubuh yang lebih tinggi dan penumpukan lemak di pembuluh darah. Nah, kedua hal inilah yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Nah, meski jenis daging ini menyimpan banyak manfaat bagi tubuh, tapi sebaiknya kamu mesti bijak mengonsumsi. Tujuannya jelas, agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan.
Bagi kamu yang ingin tahu lebih jauh mengenai masalah di atas, bisa lo bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan